Bupati Suwirta Mulai Pindahan ke Rumah Pribadi
Jelang Akhiri Masa Jabatan Bupati Klungkung Selama Dua Periode
Bupati Suwirta sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai bupati, dan proses di partai sudah selesai tinggal menunggu DCT pada 4 November 2023 nanti
SEMARAPURA, NusaBali
Jelang akhiri masa jabatan, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mulai berkemas-kemas pindah dari rumah jabatan di Kelurahan Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung, Minggu (15/10). Selanjutnya dia akan tinggal di rumah pribadinya di Banjar Siku, Desa Kamasan, Kecamatan/Kabupaten Klungkung. Di sana bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini ingin fokus merawat orang tuanya yang tengah sakit.
Bupati Suwirta sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai bupati, dan proses di partai sudah selesai tinggal menunggu DCT (Daftar Calon Tetap) 4 November 2023 nanti. Pantauan di lapangan Bupati Suwirta bersama keluarganya, sibuk sejak pagi berkemas-kemas pakaian di Rumah Dinas Bupati Klungkung, Minggu pagi kemarin. Tampak, dia melipat baju pribadinya dan dimasukkannya ke plastik berukuran besar. Moment ini juga dibagikan melalui akun medsos pribadinya.
Dia juga sempat menunjukkan pakaian yang dikenakan, saat dua kali dilantik menjadi Bupati Klungkung. Bupati Suwirta memilih kemas-kemas lebih awal karena kebetulan memiliki waktu luang. "Sebenarnya tiga hari belakangan ini saya sudah tidur di rumah (pribadi)," ujar Bupati Suwirta. Dia juga bercerita tentang pakaian-pakaian yang sering dikenakannya selama bertugas menjadi Bupati Klungkung. Tentunya juga banyak kenangan yang dilewatkan Suwirta selama 10 tahun tinggal di rumah jabatan. Terutama melewati hari-hari bersama anak dan cucu-cucunya.
Setelah semua pakaian terbungkus rapi dengan plastik, dia langsung ikut mengangkut barang-barang pribadi dari rumah dinas ke rumah pribadinya di Banjar Siku, Desa Kamasan. Sejumlah pegawai tampak sibuk menata berbagai tanaman hias yang dipindahkan dari rumah jabatan ke rumah pribadi dan terdengar banyak suara ayam jantan. "Barang-barang yang saya bawa pindah semua barang pribadi, di antaranya pakaian, alat tulis, tanaman hias. Sedangkan, mebeler nanti akan dilelang, demikian halnya mobil dinas," jujar Suwirta.
Kemudian di rumah pribadinya kemarin, Bupati Suwirta masuk ke dalam kamar. Di sana ayah dari Bupati Suwirta, I Made Baum, 96, tengah terbaring lemah. Selang oksigen tampak terpasang di hidungnya. Sedangkan, ibunya Ni Wayan Bari,88, terlihat duduk di ruang tamu. Karena kondisi kedua orangtuanya tersebut yang membuat Bupati Suwirta memilih pindah mendahului dari rumah jabatan ke rumah pribadinya. "Awalnya saya rencana pindah 29 Oktober 2023 bertepatan saat Purnama kelima. Namun, karena situasi orangtua sakit, dan beliau tidak mau tinggal di rumah jabatan. Maka bersama keluarga, kami merawat beliau di sini (rumah pribadi)," ujar Bupati Suwirta sembari mengambil sehelai tisu dan mengusap mata ayahnya.
Jelang akhiri masa jabatan, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mulai berkemas-kemas pindah dari rumah jabatan di Kelurahan Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung, Minggu (15/10). Selanjutnya dia akan tinggal di rumah pribadinya di Banjar Siku, Desa Kamasan, Kecamatan/Kabupaten Klungkung. Di sana bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini ingin fokus merawat orang tuanya yang tengah sakit.
Bupati Suwirta sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai bupati, dan proses di partai sudah selesai tinggal menunggu DCT (Daftar Calon Tetap) 4 November 2023 nanti. Pantauan di lapangan Bupati Suwirta bersama keluarganya, sibuk sejak pagi berkemas-kemas pakaian di Rumah Dinas Bupati Klungkung, Minggu pagi kemarin. Tampak, dia melipat baju pribadinya dan dimasukkannya ke plastik berukuran besar. Moment ini juga dibagikan melalui akun medsos pribadinya.
Dia juga sempat menunjukkan pakaian yang dikenakan, saat dua kali dilantik menjadi Bupati Klungkung. Bupati Suwirta memilih kemas-kemas lebih awal karena kebetulan memiliki waktu luang. "Sebenarnya tiga hari belakangan ini saya sudah tidur di rumah (pribadi)," ujar Bupati Suwirta. Dia juga bercerita tentang pakaian-pakaian yang sering dikenakannya selama bertugas menjadi Bupati Klungkung. Tentunya juga banyak kenangan yang dilewatkan Suwirta selama 10 tahun tinggal di rumah jabatan. Terutama melewati hari-hari bersama anak dan cucu-cucunya.
Setelah semua pakaian terbungkus rapi dengan plastik, dia langsung ikut mengangkut barang-barang pribadi dari rumah dinas ke rumah pribadinya di Banjar Siku, Desa Kamasan. Sejumlah pegawai tampak sibuk menata berbagai tanaman hias yang dipindahkan dari rumah jabatan ke rumah pribadi dan terdengar banyak suara ayam jantan. "Barang-barang yang saya bawa pindah semua barang pribadi, di antaranya pakaian, alat tulis, tanaman hias. Sedangkan, mebeler nanti akan dilelang, demikian halnya mobil dinas," jujar Suwirta.
Kemudian di rumah pribadinya kemarin, Bupati Suwirta masuk ke dalam kamar. Di sana ayah dari Bupati Suwirta, I Made Baum, 96, tengah terbaring lemah. Selang oksigen tampak terpasang di hidungnya. Sedangkan, ibunya Ni Wayan Bari,88, terlihat duduk di ruang tamu. Karena kondisi kedua orangtuanya tersebut yang membuat Bupati Suwirta memilih pindah mendahului dari rumah jabatan ke rumah pribadinya. "Awalnya saya rencana pindah 29 Oktober 2023 bertepatan saat Purnama kelima. Namun, karena situasi orangtua sakit, dan beliau tidak mau tinggal di rumah jabatan. Maka bersama keluarga, kami merawat beliau di sini (rumah pribadi)," ujar Bupati Suwirta sembari mengambil sehelai tisu dan mengusap mata ayahnya.
Foto: Bupati Suwirta bersama ayahnya yang sedang sakit di rumah pribadi, Minggu (15/10). -DEWA DARMAWAN
Bahkan, kedua mata Bupati Suwirta berkaca-kaca saat dia mengingat perjuangan kedua orang tua dulu. "Perjuangan orang tualah yang membuat saya bisa melewati berbagai tantangan selama 10 tahun memimpin Klungkung," ujarnya. Sejak awal menjabat, orangtuanya sudah dua kali ke Klungkung, hanya untuk mengantar saat pelantikan. "Saya akan fokus mencurahkan waktu dan tenaga untuk merawat orangtua," ujarnya.
Suwirta ingin memberikan semangat dan menghibur orang tuanya, sehingga bisa segera pulih seperti sedia kala. "Beliau yang sudah membuat saya dan kakak saya bahagia. Sekarang saatnya saya bisa mengabdi dan merawat beliau," ujarnya.
Seperti diketahui, Bupati Suwirta akan tarung all out sebagai calon anggota legislative (Caleg) DPRD Provinsi Bali pada Pemilu 2024 nanti. Selain optimis bisa merebut kursi legislatif, Bupati Klungkung 2 periode ini tidak ingin hanya sekadar memperoleh kursi.
Bupati Suwirta saat ditemui belum mau membeberkan target perolehan suara saat Pileg 2024 mendatang. "Target dapat, entah berapa, yang jelas saya pasti all out bekerja tidak hanya sekadar dapat," ujar bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (27/7) lalu.
"Ke depan astungkara saya lolos maka saya pun harus memberikan kontribusi maksimal kepada partai, di sana baru nanti ada strategi untuk merekrut anak anak muda, agar mereka melek terhadap politik," ujar Bupati Suwirta. Selain persaingan di internal PDIP, perjuangan Bupati Suwirta terjun dalam tarung Pileg DPRD Bali 2024 mendatang juga akan mendapatkan tantangan dari sejumlah figur kuat dari luar PDIP. Seperti, incumbent DPRD Bali I Ketut Juliarta politisi Gerindra asal Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung.
Selain itu, juga come back-nya politisi senior asal Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung I Ketut Mandia, yang juga mantan anggota DPRD Bali dua periode ini. Pasca lima tahun vakum dari politik, Mandia ngaku masih ‘penyembuhan’ setelah berjuang menjadi Anggota DPRD Bali di Pileg 2014 dan tarung Pilkada Klungkung 2018. Pasca kekalahan tarung di Pilkada Klungkung 2018 sebagai sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) yang diusung PDIP, politisi senior PDIP I Ketut Mandia mengambil keputusan besar, yakni mundur sebagai kader PDIP sejak Februari 2023 lalu. Selanjutnya, Mandia bergabung dengan Partai Gerindra untuk maju Pileg 2024. 7 wan
Komentar