Atap SDN 4 Penebel Jebol
Ruangan kepala sekolah dimanfaatkan untuk perpustakaan dan ruang belajar bagi kelas dua.
TABANAN, NusaBali
Atap bangunan SDN 4 Penebel di Banjar Sunantaya, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan jebol sejak setahun lalu. Kondisi paling parah pada atap ruangan kelas I, sehingga ruangan ini tidak difungsikan lagi. Siswa kelas I sebanyak 15 orang akan menempati ruangan kelas II. Sementara kelas II yang jumlahnya 4 siswa akan belajar di ruangan kepala sekolah.
Guru kelas I, Desak Nyoman Alit Satriani, 59, mengatakan kayu reng dan usuk pada atap bangunan rusak dimakan rayap. Sehingga banyak keropos. Tak lama kemudian atap bangunan mulai jebol dan berimbas ke plafon. “Mulai tahun ajaran ini, ruangan kelas I sudah tidak difungsikan lagi. Kerusakan juga merembet ke ruangan kelas II namun masih bisa digunakan,” tutur Desak Alit, Selasa (11/7).
Dijelaskan, ruangan yang jebol ini sebelumnya difungsikan sebagai perpustakaan. Pada tahun 2012 sempat direnovasi karena kayunya lapuk dimakan rayap yang selanjutnya difungsikan sebagai ruangan kelas I. Perpustakaan dipindahkan ke ruangan kepala sekolah. Seiring kerusakan yang semakin parah, siswa kelas I akan belajar di ruangan kelas II, dan siswa kelas II akan belajar di ruangan kepala sekolah. “Ruangan kepala sekolah cukup luas, sebagian untuk perpustakaan dan ruangan kelas II,” imbuhnya.
Desak Alit mengatakan, SDN 4 Penebel didukung oleh empat banjar yakni Banjar Gunung, Banjar Sunantaya Kaja, Banjar Sunantaya Kelod, dan Banjar Dukuh. Jumlah siswa pada tahun ajaran 2017/2018 ini sebanyak 51 orang. Rinciannya kelas I sebanyak 15 siswa, kelas II 4 siswa, kelas III 14 siswa, kelas IV 10 siswa, kelas V 3 siswa, dan kelas VI 5 siswa. Dikatakan, UPTD Pendidikan Kecamatan Penebel dan Dinas Pendidikan Tabanan telah turun beberapa kali ke lokasi untuk survey. “Kami sudah buat proposal untuk perbaiki gedung sekolah,” jelasnya.
Kepala SDN 4 Penebel, Sayu Nyoman Seriati belum bisa dikonfirmasi. Saat didatangi ke sekolah, yang bersangkutan tugas ke Tabanan. Dihubungi via telepon, tak kunjung dijawab meski ada nada dering. Terpisah, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Made Wiastra yang baru menjabat 6 bulan mengaku belum menerima laporan kerusakan SDN 4 Penebel. Dikatakan, anggaran perbaikan sekolah sangat terbatas. “Mungkin bisa gunakan dana komite sekolah. Dana dari APBD tidak ada kecuali ada dana perubahan,” jelasnya. *d
Guru kelas I, Desak Nyoman Alit Satriani, 59, mengatakan kayu reng dan usuk pada atap bangunan rusak dimakan rayap. Sehingga banyak keropos. Tak lama kemudian atap bangunan mulai jebol dan berimbas ke plafon. “Mulai tahun ajaran ini, ruangan kelas I sudah tidak difungsikan lagi. Kerusakan juga merembet ke ruangan kelas II namun masih bisa digunakan,” tutur Desak Alit, Selasa (11/7).
Dijelaskan, ruangan yang jebol ini sebelumnya difungsikan sebagai perpustakaan. Pada tahun 2012 sempat direnovasi karena kayunya lapuk dimakan rayap yang selanjutnya difungsikan sebagai ruangan kelas I. Perpustakaan dipindahkan ke ruangan kepala sekolah. Seiring kerusakan yang semakin parah, siswa kelas I akan belajar di ruangan kelas II, dan siswa kelas II akan belajar di ruangan kepala sekolah. “Ruangan kepala sekolah cukup luas, sebagian untuk perpustakaan dan ruangan kelas II,” imbuhnya.
Desak Alit mengatakan, SDN 4 Penebel didukung oleh empat banjar yakni Banjar Gunung, Banjar Sunantaya Kaja, Banjar Sunantaya Kelod, dan Banjar Dukuh. Jumlah siswa pada tahun ajaran 2017/2018 ini sebanyak 51 orang. Rinciannya kelas I sebanyak 15 siswa, kelas II 4 siswa, kelas III 14 siswa, kelas IV 10 siswa, kelas V 3 siswa, dan kelas VI 5 siswa. Dikatakan, UPTD Pendidikan Kecamatan Penebel dan Dinas Pendidikan Tabanan telah turun beberapa kali ke lokasi untuk survey. “Kami sudah buat proposal untuk perbaiki gedung sekolah,” jelasnya.
Kepala SDN 4 Penebel, Sayu Nyoman Seriati belum bisa dikonfirmasi. Saat didatangi ke sekolah, yang bersangkutan tugas ke Tabanan. Dihubungi via telepon, tak kunjung dijawab meski ada nada dering. Terpisah, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Made Wiastra yang baru menjabat 6 bulan mengaku belum menerima laporan kerusakan SDN 4 Penebel. Dikatakan, anggaran perbaikan sekolah sangat terbatas. “Mungkin bisa gunakan dana komite sekolah. Dana dari APBD tidak ada kecuali ada dana perubahan,” jelasnya. *d
Komentar