Mental Tim Futsal Mulai Stabil
MANGUPURA, NusaBali - Progres mental bertanding tim futsal Bali mulai stabil dan membaik, setelah digenjot puluhan kali uji coba. Kini para pemain mulai memiliki mental untuk bangkit dan tumbuh rasa percaya diri.
"Evaluasi kita terakhir, mental anak - anak mulai ada rasa percaya diri saat di lapangan, semoga saja terus ada peningkatan mental juara bagi pemain," ucap Manajer Tim Futsal Bali, I Wayan Sutaryasa, Minggu (15/10).
Menurut Sutaryasa, pencapaian tersebut memang belum 100 persen, dan masih ada kekurangan. Menurut mantan manajer tim futsal Badung itu, jika dibandingkan mental sebelumnya tentu sekarang ini jauh lebih bagus. Kalau dikalkulasikan persentase sudah mencapai 90 persen, dan itu sudah ada peningkatan.
Karena itu, kata Yandus, pihaknya sadar yang menjadi evaluasi penuh selama ini memang mental bermain. Mental menjadi kunci utama lemahnya pemain. Sedangkan fisik, taktikal, startegi, cara bermain, masa transisi menyerang dan bertahan begitu diakui cukup bagus. Bahkan sudah mencatap peak performance menjelang babak kualifikasi PON.
Agar lebih matang, kata Yandus, pemain akan menjalani program TC Sentralisasi mulai 20 Oktober. Meksipun sangat singkat, tetapi jelang bertanding semua pemain terfokus dan penuh konsentrasinya meraih tiket PON.
"Lawan terberat kita dalam kualifikasi PON, yakni tuan rumah NTT. Kuncinya ada saat lawan NTT, itu jadi laga pembuka yang hasilnya sangat mempengaruhi untuk lolos tidaknya ke PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara," papar Yandus.
Menurut Yandus, tim futsal Pulau Dewata masih buta kekuatan rival di Grup G (NTT dan NTB). Dari dua kali bertanding jika ingin lolos PON, wajib menang secara beruntun duan kali.
Bali sendiri menyiapkan 13 pemain definitif untuk futsal BK PON. Yakni, Kadek Sukrawan (Buleleng), I Komang Andika Wira Pranata (Badung), I Kadek Rama Suyasa (Karangasem), Yosua Kurnia Wisesa (Denpasar), I Komang Angga Widi Nata (Karangasem), I Made Tristan (Badung), Benediktus Ivan (Badung), Paskalino Ardika Surya (Denpasar), Bartholemous Soinbala (Badung), Gusti Bagus Ardian Putra (Buleleng), Gede Eka Putra Adnyana (Buleleng), Kadek Agus Kusuma (Buleleng), dan Putu Bagus Putra Suardika (Gianyar).dek
Komentar