Olah Sampah Sendiri, Badung Gelontor Rp 100 Miliar
Ditargetkan pada 2024 Pemkab Badung sudah mandiri dalam pengolahan sampah.
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung menyiapkan alokasi dana lebih dari Rp 100 miliar melalui APBD untuk pengolahan sampah. Dengan demikian, Badung dapat mengolah sampah secara mandiri, sehingga tidak bergantung dengan TPA Suwung.
Hal itu disampaikan langsung Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta ketika disinggung mengenai kondisi tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) yang belum optimal, sementara tempat pembuangan akhir (TPA) Suwung mengalami kebakaran, sehingga sampah-sampah tidak dapat dibuang ke sana. “Yang pasti (TPST) dikembangkan, sekarang kita tetapkan dalam APBD di atas Rp100 miliar untuk pengolahan sampah,” kata Bupati Giri Prasta, Selasa (17/10) seperti dilansir Antara.
Dia menjelaskan, saat ini Kabupaten Badung memiliki dua TPST, yaitu TPST Samtaku dan TPST Mengwitani. Nantinya selain mengoptimalkan keduanya juga akan dibangun lagi tempat pengolahan sampah serupa.
“Sudah dibangun, nanti ada di Badung utara TPST lagi satu, kemudian yang di Mengwi kita maksimalkan. Astungkara, optimistis (masalah sampah tertangani) 2024,” katanya.
Kepada media, Bupati Giri Prasta menyampaikan bahwa sebenarnya sebelum kebakaran terjadi di TPA Suwung pada Kamis (12/10) lalu, perlahan Badung sudah mulai beralih. Meskipun sedikit demi sedikit, dia yakin 2024 masalah sampah dapat rampung.
Selain TPST Samtaku dan TPST Mengwitani, Pemkab Badung juga memiliki Pusat Daur Ulang (PDU) Mengwitani, serta TPS3R di masing-masing desa dan kelurahan. Ditambah pemerintah daerah sudah menekankan bahwa penyelesaian sampah seharusnya berbasis sumber, sehingga tidak banyak sampah yang dibawa ke tempat pengolahan.
Terkait dengan kondisi kebakaran di TPA Suwung yang masih berlangsung hingga saat ini, Bupati Giri Prasta menilai ini menjadi tanggung jawab bersama, termasuk Badung yang selama ini ikut memanfaatkan tempat tersebut. “Sekarang armada (pemadam kebakaran) kami lebih dari 10 armada berjaga di TPA Suwung, karena kami tidak ingin api melebar, dan kemarin kita gelar pasukan, sampai sekarang masih tetap siaga. Saya kira tanggung jawab bersama,” katanya. 7 ant
Pemerintah Kabupaten Badung menyiapkan alokasi dana lebih dari Rp 100 miliar melalui APBD untuk pengolahan sampah. Dengan demikian, Badung dapat mengolah sampah secara mandiri, sehingga tidak bergantung dengan TPA Suwung.
Hal itu disampaikan langsung Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta ketika disinggung mengenai kondisi tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) yang belum optimal, sementara tempat pembuangan akhir (TPA) Suwung mengalami kebakaran, sehingga sampah-sampah tidak dapat dibuang ke sana. “Yang pasti (TPST) dikembangkan, sekarang kita tetapkan dalam APBD di atas Rp100 miliar untuk pengolahan sampah,” kata Bupati Giri Prasta, Selasa (17/10) seperti dilansir Antara.
Dia menjelaskan, saat ini Kabupaten Badung memiliki dua TPST, yaitu TPST Samtaku dan TPST Mengwitani. Nantinya selain mengoptimalkan keduanya juga akan dibangun lagi tempat pengolahan sampah serupa.
“Sudah dibangun, nanti ada di Badung utara TPST lagi satu, kemudian yang di Mengwi kita maksimalkan. Astungkara, optimistis (masalah sampah tertangani) 2024,” katanya.
Kepada media, Bupati Giri Prasta menyampaikan bahwa sebenarnya sebelum kebakaran terjadi di TPA Suwung pada Kamis (12/10) lalu, perlahan Badung sudah mulai beralih. Meskipun sedikit demi sedikit, dia yakin 2024 masalah sampah dapat rampung.
Selain TPST Samtaku dan TPST Mengwitani, Pemkab Badung juga memiliki Pusat Daur Ulang (PDU) Mengwitani, serta TPS3R di masing-masing desa dan kelurahan. Ditambah pemerintah daerah sudah menekankan bahwa penyelesaian sampah seharusnya berbasis sumber, sehingga tidak banyak sampah yang dibawa ke tempat pengolahan.
Terkait dengan kondisi kebakaran di TPA Suwung yang masih berlangsung hingga saat ini, Bupati Giri Prasta menilai ini menjadi tanggung jawab bersama, termasuk Badung yang selama ini ikut memanfaatkan tempat tersebut. “Sekarang armada (pemadam kebakaran) kami lebih dari 10 armada berjaga di TPA Suwung, karena kami tidak ingin api melebar, dan kemarin kita gelar pasukan, sampai sekarang masih tetap siaga. Saya kira tanggung jawab bersama,” katanya. 7 ant
1
Komentar