Kementan Batasi Impor Bawang Putih 650 ribu Ton
JAKARTA, NusaBali - Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad membatasi impor bawang putih mulai tahun depan. Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk komoditas tersebut tidak akan diterbitkan lebih dari 650 ribu ton.
Hal itu dikatakan Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi. Keputusan diambil untuk mengembangkan pertanian Indonesia khususnya usaha tani bawang putih lokal.
"Saya sudah minta Dirjen Horti (Prihasto Setyanto) tidak menerbitkan (RIPH bawang putih) 1 juta seperti sebelumnya. Kemungkinan besar sekitar 600-650 ribu itu sudah paling banyak," kata Arief di Kantor Ombudsman, Jakarta Selatan, seperti dilansir detikcom, Selasa (17/10).
Arief menyebut pihaknya akan memberikan 'hadiah' bagi importir berupa kuota impor lebih banyak jika melakukan wajib tanam berkali-kali. Kementan akan melibatkan Ombudsman untuk membantu mengawasi.
"Untuk RIPH tidak lebih dari 650 ribu. Kemudian 140 perusahaan (yang sudah dapat RIPH) ada yang 1x wajib tanam, 2x, 3x, itu nanti akan mendapatkan quantity yang tentunya berbeda sebagai reward. Teman-teman yang melakukan wajib tanam berkali-kali dan lebih banyak, akan mendapatkan lebih banyak RIPH supaya fair," jelas Arief.
Terkait 200-an RIPH bawang putih yang sudah terbit dengan total volume 1,1 juta ton untuk tahun ini, Arief meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) membatasi sesuai kebutuhan dalam negeri.
"Kalau yang sudah dikeluarin 1 juta, tinggal Kemendag membatasi importasi supaya tidak overstock. Kebutuhan nasional kurang lebih 600-650 ribu ton, jadi jangan lebih," tegasnya.
Arief juga memastikan akan membuka data semua perusahaan yang melakukan importir bawang putih. Hal ini katanya untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa tidak ada permainan perizinan impor di Kementan.
"Mudah-mudahan itu tidak terjadi dan kalau terjadi tolong kasih tau Plt Mentan supaya saya bisa perbaiki. Tentunya Pak Dirjen Horti fully commitment bersama saya seluruh eselon I yang ada, mulai Jumat lalu semenjak saya dijadikan Plt kita kurang tidur semua sampai larut terus membuat quick win, perubahan-perubahan terorganisasi dan lain-lain," tandasnya.
Arief Prasetyo Adi mengungkap, saat ini sudah ada 140 importir yang telah mendapatkan RIPH impor bawang putih. Arief mengatakan hal ini menepis informasi bahwa Kementan disebut hanya memberikan RIPH kepada satu sampai dua importir saja.
"Saya akan buka transparan siapa saja importirnya dari 140 yang ada. Langkah ini diperlukan karena kemarin ada suara yang mengatakan hanya satu dua importir saja yang mendapat RIPH. Jadi orang itu suka membuat opini sendiri. Nah kita ingin menjelaskan kepada masyarakat bahwa di Kementan tidak ada permainan seperti itu," ujar Arief.
Arief mengatakan, dari 140 perusahaan itu beberapa di antaranya ada yang diminta untuk melakukan wajib tanam sebagai komitmen bersama dalam mendukung pembangunan pertanian nasional. Tak lupa, Arief juga akan memberi apresiasi kepada para importir yang melakukan wajib tanam lebih dari 3 kali.
"Mereka yang lebih dari tiga kali wajib tanam akan mendapat reward berupa mendapatkan lebih banyak RIPH. Iya dong supaya lebih fair," katanya.
Arief berharap Ombudsman RI terus melakukan pengawasan terhadap kerja kerja di Kementerian Pertanian agar tidak terjadi penyimpanan di kemudian hari. Dia berharap, Kementerian di bawah pimpinannya mampu bekerja cepat, optimal dan memiliki koordinasi yang baik dengan para pihak. 7
Komentar