PLN Alihkan Pekerjaan Pembaca Meteran KWH
AMLAPURA, NusaBali - Manager Komunikasi dan Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan PT PLN (Persero) UID (Unit Induk Distribusi) Bali I Made Arya menegaskan, setelah melakukan pergantian KWH dari manual dengan KWH (kilowatt hour) AMI (advanced metering infrastructure), tidak ada lagi petugas pembaca meteran. Petugas pembaca meteran tetap bekerja dengan cara dialihkan ke tempat lain.
"Banyak pekerjaan lain. Nantinya petugas pembaca meteran bisa bertugas bidang administrasi dan pekerjaan lain," jelas Arya, kepada NusaBali via telepon di Amlapura, Rabu (18/10).
Arya menegaskan, tidak ada memutus pekerjaan apalagi mem-PHK. Di bagian lain, Manager PT PLN ULP (Perusahaan Terbatas Perusahaan Listrik Negara Unit Layanan Pelanggan) Karangasem I Nyoman Martin Kurniawan juga mengatakan, nantinya 39 petugas pembaca meteran mendapatkan tugas ke tugas lain. "Jadi, tidak ada istilah kehilangan pekerjaan," jelasnya.
Khusus di Karangasem, katanya, PLN mengganti 44.282 KWH dari manual dengan KWH AMI (advanced metering infrastructure) dengan memanfaatkan smart meter AMI. Martin memaparkan, dari target pergantian KWH manual menjadi KWH AMI, sebanyak 44.282 KWH, sejak 14 Juni, baru terpasang 37.760 KWH tersisa 6.522 KWH, target tuntas Selasa (31/10).
Keunggulan dari KWH AMI sehingga tidak lagi memerlukan tenaga outsourcing sebagai pembaca meteran. Karena pembacaan meteran KWH secara digital, privasi pelanggan lebih terjaga, bisa memonitor penggunaan listrik setiap saat, karena menggunakan aplikasi PLN mobile. Di samping itu manfaat dari KWH AMI, penggunaan listrik bisa terkontrol sesuai kebutuhan, di samping penanganan gangguan lebih cepat karena terdeteksi lebih dini.
PLN juga mendapatkan keuntungan dalam menggunakan smart mete AMI, yakni pengukuran meteran lebih akurat, pengelolaan energi listrik secara efisien, hemat biaya operasional, layanan lebih cepat, data analis penggunaan listrik lebih akurat, dan lain-lain. Walau telah tergantikan dengan KWH AMI, katanya, nanti tetap akan melakukan pengecekan KWH, minimal setiap 3 bulan sekali, atau mengecek KWH yang pembayarannya mencurigakan.7k16
Arya menegaskan, tidak ada memutus pekerjaan apalagi mem-PHK. Di bagian lain, Manager PT PLN ULP (Perusahaan Terbatas Perusahaan Listrik Negara Unit Layanan Pelanggan) Karangasem I Nyoman Martin Kurniawan juga mengatakan, nantinya 39 petugas pembaca meteran mendapatkan tugas ke tugas lain. "Jadi, tidak ada istilah kehilangan pekerjaan," jelasnya.
Khusus di Karangasem, katanya, PLN mengganti 44.282 KWH dari manual dengan KWH AMI (advanced metering infrastructure) dengan memanfaatkan smart meter AMI. Martin memaparkan, dari target pergantian KWH manual menjadi KWH AMI, sebanyak 44.282 KWH, sejak 14 Juni, baru terpasang 37.760 KWH tersisa 6.522 KWH, target tuntas Selasa (31/10).
Keunggulan dari KWH AMI sehingga tidak lagi memerlukan tenaga outsourcing sebagai pembaca meteran. Karena pembacaan meteran KWH secara digital, privasi pelanggan lebih terjaga, bisa memonitor penggunaan listrik setiap saat, karena menggunakan aplikasi PLN mobile. Di samping itu manfaat dari KWH AMI, penggunaan listrik bisa terkontrol sesuai kebutuhan, di samping penanganan gangguan lebih cepat karena terdeteksi lebih dini.
PLN juga mendapatkan keuntungan dalam menggunakan smart mete AMI, yakni pengukuran meteran lebih akurat, pengelolaan energi listrik secara efisien, hemat biaya operasional, layanan lebih cepat, data analis penggunaan listrik lebih akurat, dan lain-lain. Walau telah tergantikan dengan KWH AMI, katanya, nanti tetap akan melakukan pengecekan KWH, minimal setiap 3 bulan sekali, atau mengecek KWH yang pembayarannya mencurigakan.7k16
Komentar