Warga RI Kehilangan Rp15,09 T per Tahun
Akibat Tukar Uang Asing
JAKARTA, NusaBali - Sebuah riset yang dilaksanakan perusahaan teknologi bernama Wise mencatat masyarakat Indonesia kehilangan Rp15,09 triliun per tahun akibat penukaran mata uang asing.
Riset Capital Economics yang dilaksanakan Juli 2023 ini mengatakan duit belasan triliun milik warga Indonesia itu lenyap pada 2022 lalu.
Country Manager Wise Indonesia Elian Ciptono mengatakan dari jumlah itu, Rp6,83 triliun hilang akibat biaya yang disembunyikan dalam bentuk markup nilai tukar, pembayaran, dan pembelian menggunakan kartu kredit. Sedangkan Rp8,26 triliun lainnya raib dalam biaya transaksi penukaran mata uang asing.
"Kami melihat penurunan yang signifikan pada biaya layanan mata uang asing dalam tahun-tahun terakhir di Indonesia, dari Rp21,47 triliun pada 2018 menjadi Rp15,09 triliun di 2022," katanya dalam keterangan resmi, CNNIndonesia.com, Kamis (19/10).
Ia menuturkan biaya transaksi di muka alias upfront fee yang diungkapkan penyedia penukaran uang kerap berbeda dengan tagihan. Elian menyebut provider cenderung tidak menggunakan kurs tengah, apalagi mengungkap markup yang ditambahkan pada nilai tukar.
Pada akhirnya, konsumen yang termasuk warga Indonesia tidak sadar sudah dikenakan biaya tambahan. Selain itu, Wise menyoroti keberadaan tenaga kerja Indonesia (TKI) di negeri orang yang turut menjadi korban.
Mereka diklaim membayar Rp7,61 triliun untuk biaya transfer di 2022, termasuk Rp4,76 triliun untuk biaya transaksi dan Rp2,84 triliun sisanya markup nilai tukar.
Markup nilai tukar juga menjerat wisatawan Indonesia di luar negeri. Elian mengatakan para turis kudu mengeluarkan total biaya Rp3,45 triliun ketika berbelanja di negeri orang, di mana Rp2,66 triliun disembunyikan dalam bentuk markup nilai tukar.
"Kami berharap menginformasikan dan mendidik masyarakat mengenai transparansi, yang juga sejalan dengan tujuan jangka panjang kami membantu orang-orang memindahkan dan mengelola uang dengan cara yang lebih cepat, murah, dan transparan," harapnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan konsumen mencari penyedia layanan penukaran uang terbaik yang bisa memberikan nilai tukar dan biaya transaksi secara adil. 7
1
Komentar