Akses Menuju Pura Batu Bolong Ditutup
Musibah maut menimpa dua wisatawan China ketika mereka jatuh ke laut dari tebing se-tinggi 15 meter di areal Pura Batu Bolong kawasan DTW Tanah Lot, Desa Pakraman Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Kamis (31/12) siang.
Pasca Musibah Maut 2 Turis China Jatuh di Tanah Lot
TABANAN, NusaBali
Keduanya jatuh karena melanggar rambu-rambu larangan saat selfie. Pasca musibah maut ini, petugas terpaksa tutup akses masuk menuju Pura Batu Bolong.
Wisatawan China yang jatuh ke laut saat selfie di tebing Pura Batu Bulung, Kamis siang, keduanya perempuan paruh baya. Salah satu korban langsung tewas di lokasi TKP, yakni Qi Ruiling, 57. Sedangkan satu korban lagi, Zeng Fang, 57, berhasil selamat dari maut dalam kondisi luka dan patah tulang, hingga harus dirawat intensif di RSUD Tabanan.
Pasca musibah maut jatuhnya dua wisatawan China ini, buat sementara jalan masuk di tebing menuju Pura Batu Bolong ditutup untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Pantuan NusaBali, Jumat, (1/1), jalan menuju Pura Batu Bolong di atas laut sudah dirantai. Sejumlah petugas juga melarang wisatawan melintas di TKP.
Koordinator Security DTW Tanah Lot, I Wayan Sugiarta, menyatakan penutupan ini terpaksa diberlakukan, karena wisatawan terkadang bandel. Apalagil ketika angka kunjungan sangat padat mencapai sekitar 14.000 seperti Kamis lalu, petugas tidak bisa fokus mengawasi semua titik. Saat itulah, wisatawan kadang nekat memindahkan rambu larangan, demi bisa berfotoria di lokasi yang panoramanya indah. "Akibatnya, ya itu tadi, ada turis jatuh saat foto-foto,” jelas Sugiarta di Tanah Lot, Jumat kemarin.
Sementara, Manajer DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, menyatakan pihaknya segera akan melaksanakan upacara Guru Piduka menyusul musibah maut jatuhnya dua wisatawan China akibat pengunjung melanggar rambu-rambu larangan. Sedangkan upacara pecaruan alit sudah dilaksanakan pada Sukra Kliwon Tolu, Jumat kemarin, dengan dipuput pamangku Pura Batu Bolong. “Untuk upacara Pecaruan Ageng (besar) dan Guru Piduka, segera akan menyusul, sembari menunggu dewasa ayu (hari baik)” jelas Ketut Toya.
Musibah maut yang menimpa dua wisatawan China, Qi Ruiling dan Zeng Fang, itu sendiri terjadi Kamis siang sekitar pukul 12.00 Wita. Informasi di lapangan, kedua perempuan China ini datang ke Tanah Lot bersama rombongan yang berjumlah 35 orang. Mereka semua datang ke Tanah Lot dari penginapannya di Hotel Lorilin, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, dengan diantar pemandu wisata Daniel Lin, 51.
Ketika rombongan hendak balik dari Tanah Lot dan masuk bus, kedua korban justru pergi foto-foto di tebing depan Pura Batu Bolong. Saat itu, korban Qi Ruiling berada di pinggir tebing mengambil foto dengan mengajak Zeng Fang. Sebetulnya, korban Qi Ruiling sempat meminta tolong suaminya, Li Zhang Hong, 60, untuk mengambil foto, namun batal. Nah, ketika posisinya berada di pinggir tebing bagian barat, kedua korban terlepesat jatuh ke laut setinggi 15 meter.
Korban Qi Ruiling akhirnya dapat dievakuasi dalam kondisi sudah tewas. Sedangkan korban Zeng Fang berhasil selamat dari maut dan langsung dilarikan ke RSUD Tabanan. Hingga Jumat kemarin, perempuan berusia 57 tahun ini masih dirawat intensif di RSUD Tabanan.
Ini untuk kedua kalinya dalam kurun hampir 2 tahun terjadi musibah maut yang merenggut nyawa turis China di sekitar DTW Tanah Lot. Sebelumnya, 4 Februari 2014, musibah maut juga menimpa satu keluarga asal China yang terdiri dari pasutri Tan Yi, 40, dan Tang Bo, 41, serta putri semata wayangnya, Tan Jia Tong, 11. Kedua orangtuanya selamat dari maut, namun bocah Tan Jia Tong tewas terseret ombak setelah jatuh ke laut saat berfotoria.
Korban Tan Jia Tong sendiri tewas digulung ombak saat foto ria bersama kedua orangtuanya di Pantai Tanah Lot, 4 Fenruari 2014 pagi sekitar pukul 10.20 Wita. Korban Tan Jia Tong langsung tewas di tempat karena kehabisan napas saat bergulat melawan ombak. Sedangkan kedua orangtuanya, Tan Yi dan Tang Bo, yang juga digulung ombak, berhasil diselamatkan petugas lifeguard.
Musibah maut yang menimpa wisatawan sekeluarga asal China ini terbilang sangat tragis. Mereka justru tertimpa musibah hanya beberapa jam menjelang pulang ke negerinya. Semula, pasutri Tan Yi dan Tang Bo dijadwalkan bertolak ke China, Selasa sore. Kunjungan ke Pantai Tanah Lot kemarin diagendakan oleh tour leader-nya untuk makan siang.
Menurut tour leader (pemandu wisata)-nya, wisatawan sekeluarga asal China ini sudah berlibur di Bali selama 4 hari 3 malam. Mereka menginap di salah satu hotel di kawasan wisata internasional Kuta, Badung. Kesehariannya, pasutri Tan Yi dan Tang Bo bekerja sebagai importer. “Sore ini (kemarin) mereka harusnya check out dari hotel untuk pulang ke China,” ungkap tour leader yang enggan disebut namanya ini. 7 cr61
Komentar