Krama Batur Haturkan Bhakti Papranian
BANGLI, NusaBali - Upacara Bakti Papranian serangkaian Karya Agung Danu Kerthi, Tawur Agung Labuh Gentuh, Meras Danu lan Gunung, Bakti Pakelem ring Segara Danu lan Pucak Gunung Batur, Mapaselang lan Mapadanan Isaka 1945/Warsa 2023, digelar pada Jumat (20/10).
Bakti Papranian disertai ritual Patingkeb dan Ida Bhatara Ngeluhur ini merupakan rangkaian terakhir dari upacara Karya Agung Danu Kerthi.
Pangemong Pura Ulun Danu Batur, Jero Gede Batur Duhuran menyampaikan upacara tersebut merupakan salah satu cara pihaknya, bersama masyarakat subak Pasihan Ida Bhatari Sakti Batur, mengucapkan terima kasih terhadap segala limpahan kasih dan anugerah Ida Bhatari Danuh yang berstana di Pucak Gunung Batur dan Danau Batur.
"Upacara ini adalah momentum untuk mengucapkan terima kasih kepada Ida Bhatari Danuh yang telah menghidupi seluruh makhluk (sarwa prani), sehingga Karya Agung Danu Kerthi ini juga disebut sebagai ritual mendak toya atau mendak amerta," ungkapnya.
Diharapkan pula, melalui upacara yang digelar tercipta harmonisasi antara bhuwana agung dan bhuwana alit. "Semoga melalui upacara ini paripurna dan berhasil, siddha dan siddhi, membuat alam jadi suci dan harmonis atau suddha, serta melahirkan manusia-manusia yang bijaksana atau saddhu, terutama dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk kehidupan manusia," kata Jero Gede Batur Duhuran.
Diungkapkan pula, selama Karya Agung Danu Kerthi dipersiapkan sejak 2 September 2023 hingga 20 Oktober 2023 pagi, pemasukan ritual pemuliaan Danau Batur ini Rp 1,96 miliar.
Penyarikan Prawartaka Karya Agung Danu Kerthi, Jero Penyarikan Duuran Batur menambahkan total pemasukan mencapai Rp 1.964.292.000. Sedangkan pengeluaran mencapai Rp 1.498.879.000.
Foto: Matiti Suara rangakaian Bakti Papranian Karya Agung Danu Kerthi yang dilaksanakan krama Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Jumat (20/10). -IST
"Namun, laporan ini baru per hari ini, ada beberapa piutang yang belum terbayarkan, pajak-pajak, dan beberapa pemasukan yang berasal dari pemerintah belum keluar hari ini," katanya.
Dibeberkan, pemasukan tersebut berasal dari beberapa sumber dana. Antara lain, kas Desa Adat Batur sebagai modal awal sejumlah Rp 330 juta, urunan krama pangayah Desa Adat Batur Rp 30 juta, aturan canang sari krama Desa Adat Batur Rp 49,3 juta, dan aturan punia krama subak Pasihan Ida Bhatari Sakti Rp 27,9 juta.
Selanjutnya ada dana punia sebesar Rp 127,7 juta dan sesarin canang Rp 21,6 juta. Bantuan Dana Provinsi Bali Rp 1 miliar, DPRD Bali Rp 5 juta, Pemkab Bangli Rp 100 juta, Pemkab Karangasem Rp 10 juta, Pemkab Buleleng Rp 125 juta, Pemkab Gianyar Rp 25 juta, Pemkab Tabanan Rp 10 juta, dan Pemkab Jembrana Rp 15 juta.
"Aturan punia dari Para Bhakta Ida Bhatari totalnya adalah sejumlah Rp 87.550.000, dan ada punia panukun wewalungan sejumlah Rp 112 juta," jelasnya.
Berikutnya, ada persembahan dari krama subak Pasihan Ida Bhatari yang berupa barang seperti kelapa, klungah, janur, ron, ambu, daun pisang, sirih, bambu, dan lain-lain. "Ada persembahan berupa sarad dari Desa Adat Sulahan 2 buah, jatah dari Desa Adat Bunutan 3 buah, dan dekorasi barong 2 buah dari Desa Adat Bunutan, dekorasi dari Sri Melanting," sambungnya.
Sementara itu, pengeluaran berasal dari berbagai bagian, seperti banten, konsumsi, wewangunan upakara, transportasi, pengairan, dll. "Total pengeluaran kami selama pelaksanaan karya adalah Rp 1.498.879.000.," kata dia. 7esa.
1
Komentar