Bali ‘Krisis’ Pramuwisata Berbahasa Korea
September 2023, wisatawan asal Korea Selatan tercatat 23.965 orang ke Bali. Sedangkan jumlah pramuwisata berbahasa Korea di HPI Bali hanya sekitar 600 orang.
DENPASAR, NusaBali
Pramuwisata atau pemandu wisata (tour guide) yang fasih berbahasa Korea ternyata masih minim di Bali. Padahal, saat ini kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata, khususnya asal Korea Selatan tengah meningkat.
Sekretaris Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali I Komang Puji, mengatakan pramuwisata yang fasih berbahasa Korea memang tengah defisit. “Iya, memang sekarang ini ‘defisit’ tour guide Korea,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (20/10).
Dikatakan, saat ini jumlah pramuwisata yang fasih berbahasa Korea masih kurang, menyusul makin ramainya kedatangan wisman, khususnya asal Korea Selatan. Namun tidak karena karena faktor jumlah, kata dia, kekurangan pramuwisata juga akibat adanya perubahan model kedatangan wisatawan. Kalau sebelumnya sebagian besar wisman yang datang ke Bali kebanyakan berkelompok, belakangan ini banyak yang datang justru hanya berpasangan, dengan tujuan honey moon.
Dengan model kedatangan itulah akhirnya lebih banyak membutuhkan pramuwisata. Sementara, jumlah pramuwisata berbahasa Korea di HPI Bali hanya sekitar 600 orang. Dengan jumlah tersebut, untuk saat ini kurang untuk mengcover wisman, khususnya asal Korea Selatan.
Karena itulah, calon pramuwisata yang training akhirnya diizinkan membantu sebagai pendamping saat mengantar tamu. “Yang memandu adalah pramuwisata (dari divisi non-bahasa Korea) yang berlinsensi. Sedangkan calon pramuwisata bahasa Korea sebagai penerjemah, seperti itu gambarannya,” jelas Komang Puji.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjokorda Bagus Pemayun, membenarkan adanya sistem pendampingan untuk menghandle wisman, khususnya dari Korea Selatan, karena bertambahnya kebutuhan pramuwisata berbahasa Korea. “Memang ada permohonan dari BPW (Biro Perjalanan Wisata),” ujarnya.
Setelah dirapatkan dengan pihak dan stakeholder terkait, disepakati diberikan semacam surat jalan untuk pendampingan. “Namun dengan syarat-syarat,” ujarnya.
Syarat dimaksud antara lain jaminan dari pihak BPW, bahwa tenaga calon pramuwisata yang ditugaskan memang benar bekerja pada BPW bersangkutan. Kemudian, hanya melakukan pendampingan saja. Selanjutnya, pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata akan menyelenggarkan diklat untuk pemenuhan pramuwisata, khususnya pramuwisata berbahasa Korea.
Sebagai gambaran, jumlah wisman ke Bali pada September 2023 mencapai 545.167 orang. Dari jumlah tersebut, jumlah wisatawan asal Korea Selatan sebanyak 23.965 orang atau 4,4 persen. Dengan kedatangan 23.965 tersebut, wisman Korea Selatan berada di ranking enam terbanyak wisman yang datang ke Bali. 7 k17
Komentar