Pembuang Orok di Bandara Ditangkap di Semarang
Berdasarkan rekaman CCTV diketahui ciri-ciri pembuang orok, sehingga dilakukan pengejaran hingga ke Jawa Tengah.
MANGUPURA, NusaBali
Ibu muda berinisial ZDL, 28, yang membuang orok di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, ditangkap di Semarang, Jawa Tengah. Tersangka ditangkap tim gabungan Satreskrim Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Subdit 3 Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali pada Kamis (19/10) sore.
Kapolres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai AKBP Ida Ayu Wikarniti mengatakan, ZDL dikejar sampai ke Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan petunjuk-petunjuk yang ada di TKP, Tim Gabungan dari Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Dit Resktimum Polda Bali dipimpin Kasat Reskrim Iptu Rionson Ritonga langsung menuju ke Jateng.
"Untuk mengungkap kasus ini kami bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Angkasa Pura I dengan berbagai bentuk bantuannya. Misalnya membuka rekaman kamera CCTV sehingga kami tahu ciri-ciri dan kemana pelakunya pergi hingga dilakukan pengejaran dan penangkapan," ungkap AKBP Wikarniti.
Tersangka ditangkap di kediamannya di Semarang, Kamis (19/10) sore. Pada saat disergap polisi, ibu muda yang kini sudah ditetapkan jadi tersangka itu tak berkutik dan mengakui perbuatannya.
AKBP Wikarniti belum bisa menjelaskan secara detail mengapa tersangka tega membuang darah dagingnya itu. Ia hanya mengaku kalau tersangka datang ke Bali untuk liburan. "Tersangka sudah tiba di Bali dibawa anggota pada Jumat (20/10). Rencananya kami akan gelar jumpa pers setalah tersangka diperiksa penyidik," pungkasnya.
Sebelumnya, petugas cleaning service di Bandara Ngurah Rai, Ni Wayan Darmiati, 55, menemukan orok berjenis kelamin laki-laki di sisi barat Terminal Keberangkatan Domestik, Minggu (15/10) sekitar pukul 16.30 Wita. Orok itu dibungkus plastik warna putih dan tergeletak di tanah.
Plastik warna putih itu mengundang kecurigaan dan membuat penasaran saksi karena berlumuran darah. Meskipun mengandung rasa curiga dan penasaran dengan kresek berlumuran darah itu, Wayan Darmiati mengambilnya dan langsung dimasukkan ke dalam palstik yang dibawanya untuk tampung sampah tanpa dibuka.
Orok itu dibawanya ke TPS dekat Gedung Wisti Sabha. Di sana Darmiati menceritakan temuan tas kresek itu kepada temannya yang lain yang bernama Endra Nurcahyono. Karena mengundang rasa curiga mereka bersama-sama membuka tas kresek yang berlumuran darah itu. Betapa kagetnya mereka setelah tahu di dalam kresek warna putih berisi orok bayi lengkap dengan tali pusar beserta ari-arinya.
Temuan orok bayi itupun langsung dilaporkan ke Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Tak lama berselang aparat kepolisian datang dan mengamankan lokasi TKP. Hasil pemeriksaan, orok tersebut berjenis kelamin laki-laki dan sudah ditidak bernama alias sudah meninggal dengan ukuran panjangnya sekitar 45 centimeter. 7pol
Ibu muda berinisial ZDL, 28, yang membuang orok di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, ditangkap di Semarang, Jawa Tengah. Tersangka ditangkap tim gabungan Satreskrim Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Subdit 3 Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali pada Kamis (19/10) sore.
Kapolres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai AKBP Ida Ayu Wikarniti mengatakan, ZDL dikejar sampai ke Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan petunjuk-petunjuk yang ada di TKP, Tim Gabungan dari Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Dit Resktimum Polda Bali dipimpin Kasat Reskrim Iptu Rionson Ritonga langsung menuju ke Jateng.
"Untuk mengungkap kasus ini kami bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Angkasa Pura I dengan berbagai bentuk bantuannya. Misalnya membuka rekaman kamera CCTV sehingga kami tahu ciri-ciri dan kemana pelakunya pergi hingga dilakukan pengejaran dan penangkapan," ungkap AKBP Wikarniti.
Tersangka ditangkap di kediamannya di Semarang, Kamis (19/10) sore. Pada saat disergap polisi, ibu muda yang kini sudah ditetapkan jadi tersangka itu tak berkutik dan mengakui perbuatannya.
AKBP Wikarniti belum bisa menjelaskan secara detail mengapa tersangka tega membuang darah dagingnya itu. Ia hanya mengaku kalau tersangka datang ke Bali untuk liburan. "Tersangka sudah tiba di Bali dibawa anggota pada Jumat (20/10). Rencananya kami akan gelar jumpa pers setalah tersangka diperiksa penyidik," pungkasnya.
Sebelumnya, petugas cleaning service di Bandara Ngurah Rai, Ni Wayan Darmiati, 55, menemukan orok berjenis kelamin laki-laki di sisi barat Terminal Keberangkatan Domestik, Minggu (15/10) sekitar pukul 16.30 Wita. Orok itu dibungkus plastik warna putih dan tergeletak di tanah.
Plastik warna putih itu mengundang kecurigaan dan membuat penasaran saksi karena berlumuran darah. Meskipun mengandung rasa curiga dan penasaran dengan kresek berlumuran darah itu, Wayan Darmiati mengambilnya dan langsung dimasukkan ke dalam palstik yang dibawanya untuk tampung sampah tanpa dibuka.
Orok itu dibawanya ke TPS dekat Gedung Wisti Sabha. Di sana Darmiati menceritakan temuan tas kresek itu kepada temannya yang lain yang bernama Endra Nurcahyono. Karena mengundang rasa curiga mereka bersama-sama membuka tas kresek yang berlumuran darah itu. Betapa kagetnya mereka setelah tahu di dalam kresek warna putih berisi orok bayi lengkap dengan tali pusar beserta ari-arinya.
Temuan orok bayi itupun langsung dilaporkan ke Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Tak lama berselang aparat kepolisian datang dan mengamankan lokasi TKP. Hasil pemeriksaan, orok tersebut berjenis kelamin laki-laki dan sudah ditidak bernama alias sudah meninggal dengan ukuran panjangnya sekitar 45 centimeter. 7pol
Komentar