Suwirta Ogah Dinasti Politik
Jawab Kabar Istri Dilirik Parpol Maju Pilkada
SEMARAPURA, NusaBali - Dinasti politik menjadi topik hangat akhir-akhir ini. Sebab sejumlah elite politik memboyong anggota keluarganya mulai dari anak, istri, saudara, menantu untuk terlibat dalam kontestasi politik, mulai dari sebagai calon anggota legislatif (Caleg), kepala daerah hingga Pilpres 2024.
Namun soal dinasti politik ini tak berlaku bagi Bupati Klungkung dua periode (2013-2018 dan 2018-2023), I Nyoman Suwirta. Suwirta yang akan mengakhiri masa jabatannya saat penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) dilakukan oleh KPU awal November nanti ini menegaskan tak mengizinkan anggota keluarganya, terutama istri masuk kancah politik, seperti di Pilkada Klungkung 2024 mendatang.
"Saya tetap pada komitmen awal di keluarga hanya saya saja yang terjun di politik," tegas Bupati Suwirta saat ditemui di Klungkung, Senin (23/10). Hal ini sekaligus menjawab informasi menjelang perhelatan Pilkada Klungkung 2024 mendatang, istri Suwirta yakni Ny Ayu Suwirta dikabarkan dilirik oleh sejumlah partai politik (Parpol) untuk tarung Pilkada Klungkung 2024. Bahkan, Ny Ayu Suwirta juga muncul dalam survei kandidat di media sosial (Medsos). Meskipun isu tersebut kian santer berkembang, namun Suwirta sudah menegaskan sejak jauh hari bahwa tidak mengizinkan sang istri untuk terjun ke dunia politik.
Suwirta yang akan maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Bali Dapil Klungkung dari PDIP ini tidak mau dianggap membangun dinasti politik dengan mengizinkan istri maju ke Pilkada Klungkung 2024. "Saya tidak ada niat untuk bikin dinasti politik dan saya juga tidak lahir dari dinasti politik," tegasnya. Bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini juga memiliki pertimbangan supaya sang istri tercinta bisa lebih fokus mengurus keluarga.
Seperti diketahui, Bupati Suwirta saat ini sudah pindahan dari rumah jabatan di Kelurahan Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung pada, Minggu (15/10) lalu, menjelang masa akhir jabatannya.
Selanjutnya dia tinggal di rumah pribadinya di Banjar Siku, Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung. Di sana dia akan fokus merawat orangtuanya yang tengah sakit. Bupati Suwirta sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai bupati, dan proses di partai sudah selesai tinggal menunggu DCT (Daftar Calon Tetap) 4 November 2023 nanti untuk tarung dalam Pileg 2024 mendatang. 7 wan
"Saya tetap pada komitmen awal di keluarga hanya saya saja yang terjun di politik," tegas Bupati Suwirta saat ditemui di Klungkung, Senin (23/10). Hal ini sekaligus menjawab informasi menjelang perhelatan Pilkada Klungkung 2024 mendatang, istri Suwirta yakni Ny Ayu Suwirta dikabarkan dilirik oleh sejumlah partai politik (Parpol) untuk tarung Pilkada Klungkung 2024. Bahkan, Ny Ayu Suwirta juga muncul dalam survei kandidat di media sosial (Medsos). Meskipun isu tersebut kian santer berkembang, namun Suwirta sudah menegaskan sejak jauh hari bahwa tidak mengizinkan sang istri untuk terjun ke dunia politik.
Suwirta yang akan maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Bali Dapil Klungkung dari PDIP ini tidak mau dianggap membangun dinasti politik dengan mengizinkan istri maju ke Pilkada Klungkung 2024. "Saya tidak ada niat untuk bikin dinasti politik dan saya juga tidak lahir dari dinasti politik," tegasnya. Bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini juga memiliki pertimbangan supaya sang istri tercinta bisa lebih fokus mengurus keluarga.
Seperti diketahui, Bupati Suwirta saat ini sudah pindahan dari rumah jabatan di Kelurahan Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung pada, Minggu (15/10) lalu, menjelang masa akhir jabatannya.
Selanjutnya dia tinggal di rumah pribadinya di Banjar Siku, Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung. Di sana dia akan fokus merawat orangtuanya yang tengah sakit. Bupati Suwirta sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai bupati, dan proses di partai sudah selesai tinggal menunggu DCT (Daftar Calon Tetap) 4 November 2023 nanti untuk tarung dalam Pileg 2024 mendatang. 7 wan
Komentar