Di Buleleng Ayah-Anak Tewas, di Tabanan Sopir Xenia Terjepit 30 Menit
Dua Lakalantas Timbulkan Korban di Jalur ‘Tengkorak’ Singaraja-Gilimanuk dan Gilimanuk-Denpasar
Kecelakaan di jalur nasional (Denpasar-Gilimanuk) sempat mengganggu arus lalu lintas, sebab proses evakuasi sopir Xenia yang terjepit dashboard mobil selama 30 menit
SINGARAJA, NusaBali
Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk KM 34,8 tepatnya di wilayah Banjar Dinas/Desa Celukan Bawang, Buleleng, Senin (23/10) pukul 13.00 Wita. Sebuah truk terlibat tabrakan adu jangkrik dengan sepeda motor. Insiden ini mengakibatkan seorang ayah dan anaknya tewas. Di hari yang sama, Senin kemarin kecelakaan lalulintas juga terjadi di Jalur Denpasar-Gilimanuk tepatnya di barat Jembatan Tukad Balian masuk Banjar Pengasahan, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan. Dua korban mengalami luka setelah terjepit dashboard mobil.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika menyampaikan kecelakaan maut ini terjadi bermula dari truk Isuzu bernopol DK 8748 KO yang disopiri Gede Adnyana,52, datang dari arah timur menuju barat (Gilimanuk). Di dekat lokasi kejadian, Adnyana dengan truknya mendahului sepeda motor yang ada di depannya.
Namun, saat mendahului sepeda motor secara bersamaan datang dari arah barat. Sepeda motor Honda Vario DK 4624 UAP yang dikemudikan Kadek Setiawan, 40, asal Desa Umeanyar, Kecamatan Seririt dengan membonceng anaknya Putu Astuti,19. Tabrakan antara truk dan sepeda motor tersebut tak bisa terhindarkan. Sepeda motor tersebut menabrak bagian depan truk hingga ringsek. Setiawan dan Astuti terpental ke aspal. Warga yang mengetahui kejadian tersebut, langsung mendatangi lokasi kejadian. Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan memanggil ambulance.
Namun, naas keduanya dinyatakan meninggal oleh tim medis Rumah Sakit Shanti Graha Seririt. AKP Diatmika menyebut akibat kecelakaan tersebut, Setiawan mengalami luka dan patah pada kaki kanan, cedera kepala berat (CKB). Sementara, Astuti yang dibonceng mengalami robek pada mata kiri, lebam pada mata kiri, luka robek pada bibir dan patah kaki kanan. "Kedua korban dinyatakan meninggal oleh tim medis rumah sakit Shanti Graha Seririt. Pada saat mengemudikan sepeda motor korban Setiawan tidak menggunakan helm, sementara korban Astuti yang dibonceng menggunakan helm. Keduanya merupakan bapak dan anak," ujarnya, dikonfirmasi kemarin sore.
AKP Diatmika menambahkan, kecelakaan maut tersebut terjadi karena kurang hati-hatinya pengendara motor Setiawan saat mengemudikan sepeda motor yang mengambil haluan terlalu ke kanan. Sehingga sepeda motor yang dikemudikan Setiawan menabrak bagian depan truk.
"Kecelakaan terjadi karena kurang hati-hatinya, pengendara Honda Vario DK 4624 UAP. Saat melintas di TKP mengambil haluan terlalu ke kanan dan menabrak bagian samping kanan truk Isuzu DK 8748 KO, sehingga terjadi laka lantas," tandasnya.
Peristiwa kecelakaan lalu lintas juga terjadi di Jalur Denpasar-Gilimanuk tepatnya di barat Jembatan Tukad Balian masuk Banjar Pengasahan, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Senin kemarin. Mobil Daihatsu Xenia nopol B 1325 PZG yang dikemudikan Hardy bertabrakan dengan Minibus nopol DK 8762 WP yang dikemudikan I Nyoman Narden. Akibatnya kecelakaan itu dua orang dilarikan ke rumah sakit, yakni sopir Xenia Hardy dan penumpang Xenia Hery karena tak sadarkan diri. Sopir Xenia diduga mengalami patah tulang kaki kanan karena sempat terjepit selama 30 menit.
Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk KM 34,8 tepatnya di wilayah Banjar Dinas/Desa Celukan Bawang, Buleleng, Senin (23/10) pukul 13.00 Wita. Sebuah truk terlibat tabrakan adu jangkrik dengan sepeda motor. Insiden ini mengakibatkan seorang ayah dan anaknya tewas. Di hari yang sama, Senin kemarin kecelakaan lalulintas juga terjadi di Jalur Denpasar-Gilimanuk tepatnya di barat Jembatan Tukad Balian masuk Banjar Pengasahan, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan. Dua korban mengalami luka setelah terjepit dashboard mobil.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika menyampaikan kecelakaan maut ini terjadi bermula dari truk Isuzu bernopol DK 8748 KO yang disopiri Gede Adnyana,52, datang dari arah timur menuju barat (Gilimanuk). Di dekat lokasi kejadian, Adnyana dengan truknya mendahului sepeda motor yang ada di depannya.
Namun, saat mendahului sepeda motor secara bersamaan datang dari arah barat. Sepeda motor Honda Vario DK 4624 UAP yang dikemudikan Kadek Setiawan, 40, asal Desa Umeanyar, Kecamatan Seririt dengan membonceng anaknya Putu Astuti,19. Tabrakan antara truk dan sepeda motor tersebut tak bisa terhindarkan. Sepeda motor tersebut menabrak bagian depan truk hingga ringsek. Setiawan dan Astuti terpental ke aspal. Warga yang mengetahui kejadian tersebut, langsung mendatangi lokasi kejadian. Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan memanggil ambulance.
Namun, naas keduanya dinyatakan meninggal oleh tim medis Rumah Sakit Shanti Graha Seririt. AKP Diatmika menyebut akibat kecelakaan tersebut, Setiawan mengalami luka dan patah pada kaki kanan, cedera kepala berat (CKB). Sementara, Astuti yang dibonceng mengalami robek pada mata kiri, lebam pada mata kiri, luka robek pada bibir dan patah kaki kanan. "Kedua korban dinyatakan meninggal oleh tim medis rumah sakit Shanti Graha Seririt. Pada saat mengemudikan sepeda motor korban Setiawan tidak menggunakan helm, sementara korban Astuti yang dibonceng menggunakan helm. Keduanya merupakan bapak dan anak," ujarnya, dikonfirmasi kemarin sore.
AKP Diatmika menambahkan, kecelakaan maut tersebut terjadi karena kurang hati-hatinya pengendara motor Setiawan saat mengemudikan sepeda motor yang mengambil haluan terlalu ke kanan. Sehingga sepeda motor yang dikemudikan Setiawan menabrak bagian depan truk.
"Kecelakaan terjadi karena kurang hati-hatinya, pengendara Honda Vario DK 4624 UAP. Saat melintas di TKP mengambil haluan terlalu ke kanan dan menabrak bagian samping kanan truk Isuzu DK 8748 KO, sehingga terjadi laka lantas," tandasnya.
Peristiwa kecelakaan lalu lintas juga terjadi di Jalur Denpasar-Gilimanuk tepatnya di barat Jembatan Tukad Balian masuk Banjar Pengasahan, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Senin kemarin. Mobil Daihatsu Xenia nopol B 1325 PZG yang dikemudikan Hardy bertabrakan dengan Minibus nopol DK 8762 WP yang dikemudikan I Nyoman Narden. Akibatnya kecelakaan itu dua orang dilarikan ke rumah sakit, yakni sopir Xenia Hardy dan penumpang Xenia Hery karena tak sadarkan diri. Sopir Xenia diduga mengalami patah tulang kaki kanan karena sempat terjepit selama 30 menit.
Sementara sopir Minibus I Nyoman Narden dan penumpangnya Ni Nyoman Suari selamat hanya mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas Selemadeg Barat. Informasi yang dihimpun kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.30 Wita. Saat itu mobil Xenia warna silver ini melaju dari arah Gilimanuk hendak menuju Denpasar. Setibanya di lokasi kejadian diduga sopir Xenia memaksa menyalip kendaraan yang ada di depannya.
Naas saat bersamaan datang Minibus warna hijau dari arah berlawanan. Sontak saja sopir Xenia pun tak bisa berkutik atau membanting setir sehingga tabrakan keras pun terjadi. Pada saat itu Xenia menabrak pantat samping Minibus. Selain menyebabkan luka-luka tabrakan ini pun juga menimbulkan kerugian puluhan juta. Sebab kondisi Xenia di bagian depan ringsek. Sementara kondisi minibus dibagian pantat samping juga rusak parah.
Foto: Proses evakuasi dua mobil yang tabrakan di barat Jembatan Tukad Balian masuk Banjar Pengasahan, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Senin (23/10). -IST
Kapolsek Selemadeg Barat AKP Wibowo Sidi mengatakan hasil dari olah TKP yang dilakukan unit Lantas Polsek Selemadeg bahwa penyebab kecelakaan karena sopir Xenia kurang waspada memaksa nyalip sehingga terjadi tabrakan. "Syukurnya tidak ada korban jiwa, korban luka sopir dan satu penumpang Xenia sudah dibawa ke RSUD Tabanan karena tidak sadarkan diri," jelasnya. Menurut dia Xenia yang ringsek ini berpenumpang 3 orang termasuk sopir. Satu penumpang atas nama Setyo Agung Budyanto dalam kondisi sadar hanya mengalami luka ringan. "Tujuan mereka ini hendak ke Tabanan, sementara minibus tujuannya hendak ke Jembrana," katanya.
Disebutkan kecelakaan di jalur nasional ini memang sempat mengganggu arus lalu lintas. Sebab proses evakuasi sedikit lama karena sopir Xenia sempat terjepit dasboard mobil selama 30 menit. "Sopir terjepit karena gemuk setelah dievakuasi langsung dibawa ke RSUD Tabanan," tandas AKP Wibowo Sidi. 7 mzk, des
Komentar