Ditarget Perunggu, Malah Beri Kejutan Sukses Raih Medali Emas
Atlet Para-Atletik asal Bali, Ni Made Arianti Putri Dulang Prestasi di Asian Para Games 2022 Hangzhou, China
Perolehan emas di Asian Para Games (AiPG) 2022 Hangzhou, China, makin memacu semangat juang Arianti untuk menuju ajang dunia Paralimpiade Paris 2024
JAKARTA, NusaBali
Atlet para-atletik asal Bali, Ni Made Arianti Putri memberikan kejutan dengan meraih medali emas lari 100 meter T12 di Asian Para Games (AiPG) 2022 Hangzhou, China, Selasa (24/10). Padahal, di nomor tersebut Made Arianti hanya ditargetkan meraih medali perunggu. Lantaran persaingan di nomor tersebut dinilai pelatih sangat kuat.
Namun, dengan perjuangan gigih Made Arianti mampu melampaui target. Bahkan, prestasinya meningkat dibandingkan AiPG 2018 Jakarta-Palembang, Indonesia. Kala itu, dia mendapatkan medali perak. Made Arianti sendiri mendapat medali emas AiPG 2022 setelah berhasil finish dengan catatan waktu 12,52 detik. Torehan waktunya mengalahkan pelari asal India, Simran dengan waktu 12,68 detik yang meraih medali perak. Kemudian diikuti Yaqin Shen dari China dengan waktu 12,78 detik yang meraih medali perunggu. Atas raihan prestasi itu, Made Arianti merasa terkejut.
"Sebenarnya medali ini surprise untuk saya. Waktu di Asian Para Games Indonesia 2018, saya dapat perak. Kemarin saya di sini ditarget perunggu. Berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya saya mendapatkan emas,” kata Made Arianti dalam keterangan tertulisnya. Tak hanya mendapat emas, Made Arianti juga menjadi pemecah rekor waktu tercepat pelari putri pada nomor 100 meter T12 di Asia. Rekor sebelumnya dipegang oleh atlet asal China, Guohua Zhou dengan catatan waktu 12.56 detik yang dicetak 23 Oktober 2014 di Incheon, Korea Selatan. “Astungkara ini merupakan rekor baru di Asian Para Games,” kata Arianti dengan gembira. Perolehan medali emas itu pun, tak menghentikan Made Arianti untuk mengejar target pribadinya.
Atlet para-atletik asal Bali, Ni Made Arianti Putri memberikan kejutan dengan meraih medali emas lari 100 meter T12 di Asian Para Games (AiPG) 2022 Hangzhou, China, Selasa (24/10). Padahal, di nomor tersebut Made Arianti hanya ditargetkan meraih medali perunggu. Lantaran persaingan di nomor tersebut dinilai pelatih sangat kuat.
Namun, dengan perjuangan gigih Made Arianti mampu melampaui target. Bahkan, prestasinya meningkat dibandingkan AiPG 2018 Jakarta-Palembang, Indonesia. Kala itu, dia mendapatkan medali perak. Made Arianti sendiri mendapat medali emas AiPG 2022 setelah berhasil finish dengan catatan waktu 12,52 detik. Torehan waktunya mengalahkan pelari asal India, Simran dengan waktu 12,68 detik yang meraih medali perak. Kemudian diikuti Yaqin Shen dari China dengan waktu 12,78 detik yang meraih medali perunggu. Atas raihan prestasi itu, Made Arianti merasa terkejut.
"Sebenarnya medali ini surprise untuk saya. Waktu di Asian Para Games Indonesia 2018, saya dapat perak. Kemarin saya di sini ditarget perunggu. Berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya saya mendapatkan emas,” kata Made Arianti dalam keterangan tertulisnya. Tak hanya mendapat emas, Made Arianti juga menjadi pemecah rekor waktu tercepat pelari putri pada nomor 100 meter T12 di Asia. Rekor sebelumnya dipegang oleh atlet asal China, Guohua Zhou dengan catatan waktu 12.56 detik yang dicetak 23 Oktober 2014 di Incheon, Korea Selatan. “Astungkara ini merupakan rekor baru di Asian Para Games,” kata Arianti dengan gembira. Perolehan medali emas itu pun, tak menghentikan Made Arianti untuk mengejar target pribadinya.
Foto: Pengalungan medali untuk Ni Made Arianti Putri. -IST
Dia ingin menjadi representasi Indonesia di tingkat yang lebih tinggi, yakni Paralimpiade Paris 2024. “Pastinya hasil ini menjadi batu loncatan untuk menjadi lebih baik. Target saya bisa ke Paralimpiade Paris. Medali ini menjadi pemicu dan motivasi untuk tetap latihan, meningkatkan kemampuan supaya saya bisa lebih baik lagi dalam membawa nama Indonesia,” imbuh atlet kelahiran Denpasar, 4 Februari 1996 ini.
Made Arianti pun, berterimakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung kerja kerasnya untuk mengibarkan Merah Putih di podium tertinggi. “Saya berterimakasih kepada NPC Indonesia, Kemenpora dan seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendoakan dan memberikan kepercayaan kepada saya,” kata Made Arianti. Sementara salah satu pelatih para-atletik, Purwo Adi Sanyoto mengapresiasi perjuangan Made Arianti yang sukses mendulang medali emas AiPG. Apalagi, anak kedua dari dua bersaudara itu tidak hanya mendapatkan medali emas, melainkan juga memecahkan rekor AiPG.
"Sangat luar biasa, karena sekaligus memecahkan rekor," tegas Purwo. Purwo menilai, semangat juang Made Arianti sangat tinggi. Lantaran saat start berlangsung, Made Arianti sempat tertinggal dari lawan-lawannya. Tapi, dengan semangat pantang menyerah, dia mampu mendahului para pesaingnya. "Ini juga sangat luar biasa. Meski sempat sedikit tertinggal pada saat start, tetapi Made Arianti mampu melaju terdepan sampai garis finish. Pagi ini pun, ada kabar baik di hari kedua pertandingan cabang olahraga para-atletik dengan perolehan emas dari Made Arianti," papar Purwo. 7 k22
Dia ingin menjadi representasi Indonesia di tingkat yang lebih tinggi, yakni Paralimpiade Paris 2024. “Pastinya hasil ini menjadi batu loncatan untuk menjadi lebih baik. Target saya bisa ke Paralimpiade Paris. Medali ini menjadi pemicu dan motivasi untuk tetap latihan, meningkatkan kemampuan supaya saya bisa lebih baik lagi dalam membawa nama Indonesia,” imbuh atlet kelahiran Denpasar, 4 Februari 1996 ini.
Made Arianti pun, berterimakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung kerja kerasnya untuk mengibarkan Merah Putih di podium tertinggi. “Saya berterimakasih kepada NPC Indonesia, Kemenpora dan seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendoakan dan memberikan kepercayaan kepada saya,” kata Made Arianti. Sementara salah satu pelatih para-atletik, Purwo Adi Sanyoto mengapresiasi perjuangan Made Arianti yang sukses mendulang medali emas AiPG. Apalagi, anak kedua dari dua bersaudara itu tidak hanya mendapatkan medali emas, melainkan juga memecahkan rekor AiPG.
"Sangat luar biasa, karena sekaligus memecahkan rekor," tegas Purwo. Purwo menilai, semangat juang Made Arianti sangat tinggi. Lantaran saat start berlangsung, Made Arianti sempat tertinggal dari lawan-lawannya. Tapi, dengan semangat pantang menyerah, dia mampu mendahului para pesaingnya. "Ini juga sangat luar biasa. Meski sempat sedikit tertinggal pada saat start, tetapi Made Arianti mampu melaju terdepan sampai garis finish. Pagi ini pun, ada kabar baik di hari kedua pertandingan cabang olahraga para-atletik dengan perolehan emas dari Made Arianti," papar Purwo. 7 k22
1
Komentar