Medali Perak di Hangzhou Jadi Motivasi Widiasih Tatap Paralimpiade Paris
Secara hitungan poin, Widiasih sudah aman mendapatkan tiket ke Paralimpiade Paris, namun tahun depan setidaknya dua turnamen harus diikuti terlebih dahulu.
HANGZHOU, NusaBali
Atlet para-angkat berat Indonesia Ni Nengah Widiasih mengaku akan segera bersiap untuk melakoni sejumlah turnamen yang termasuk dalam kualifikasi Paralimpiade 2024 Paris.
Widiasih meraih medali perak di nomor 45 kg putri Asian Para Games 2022 Hangzhou, China, Selasa (24/10). Ia mengangkat beban 98 kg pada angkatan pertama, tetapi angkatan 101 kg-nya tidak disahkan oleh wasit.
Meski demikian, Widiasih tetap puas dengan raihan medali peraknya. Ia mengaku bersyukur atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk doa kedua orang tuanya.
"Yang pasti berdoa sih, berdoa, yakin, saya percaya kemenangan saya hari ini bukan karena kekuatan saya, tapi karena ada doa dari banyak orang yang hadir di sini maupun doa dari orang tua saya di rumah," kata Widiasih seusai pertandingan di Xiaoshan Sports Centre Gymnasium.
Koordinator Pelatih Para Angkat Berat, Eko Supriyanto menyatakan, medali perak yang diraih Widi sesuai prediksi. "Sayang belum bisa pecah angkatan. Angkatan masih di 98 kg. Tadi angkatan kedua 101 kg, tapi no lift. Angkatan ketiga di ulang, tapi no lift lagi," jelas Eko.
Eko mengaku, sedikit kecewa lantaran Widi belum bisa memecahkam angkatan 100 kg. Menurut Eko, sebetulnya ringan. "Cuma agak miring, tapi bagaimana lagi semua keputusan di wasit. Ya sudah, kita terima apapun hasilnya. Semoga lain waktu bisa," papar Eko.
Widiasih mengatakan, medali perak di Hangzhou menjadi motivasinya untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuan. Ia bertekad untuk meraih medali emas di Paralimpiade Paris. "Yang pasti harus latihan lebih keras lagi karena saya harus persiapan untuk Paralympic Paris, jadi setelah ini, awal tahun saya masih ada kualifikasi dua kali lagi, jadi saya harus latihan lebih keras, lebih ekstra lagi untuk bisa lebih baik lagi dari hari ini," kata Widiasih.
Widiasih mengatakan, akan ada setidaknya dua turnamen penting termasuk Kejuaraan Dunia Para Angkat Berat (Powerlifting), yang harus ia ikuti untuk mendapatkan poin menuju Paralimpiade 2024 Paris. "Untuk saat ini poin saya aman. Kalau dari ranking, saya sudah lolos ke Paralympic, hanya saja tahun depan saya harus, wajib mengikuti dua kali lagi (turnamen penting)," kata peraih medali perak Paralimpiade 2020 Tokyo itu.
Widiasih pun mengakui bahwa atlet tuan rumah, Cui Zhe, merupakan lawan terberat baginya. Namun, ia bertekad untuk bisa mengalahkan Cui Zhe di masa depan. "Memang China ini lawan saya yang paling tangguh. Tapi, saya salut karena dia salah satu menjadi inspirasi saya untuk bisa one day saya akan gantikan tempat dia. Dia juga meraih medali emas di (Paralimpiade 2020) Tokyo," kata Widiasih.7k22
1
Komentar