Fraksi NasDem Tagih Perbaikan Infrastruktur
SINGARAJA, NusaBali - Fraksi NasDem DPRD Buleleng meminta Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menepati janji perbaikan dan perawatan infrastruktur daerah di tahun 2024. Terutama infrastruktur seperti jalan, jembatan dan fasilitas umum yang banyak ditemukan tidak hanya di desa tetapi juga di kawasan kota.
Hal tersebut disampaikan Juru bicara Fraksi NasDem Made Sudiarta saat membacakan pandangan fraksi atas Ranperda APBD 2024, Selasa (24/10) di gedung dewan. Sudiarta menyebut ketentuan mandatory spending untuk infrastruktur sebesar 25 persen dari belanja infrastruktur publik sejauh ini belum optimal. Sebab permasalahan jalan rusak di kota, kecamatan dan desa masih banyak ditemukan.
Dia merinci seperti Jalan Hasanudin, Jalan Yudistira di kota rusak parah. Akses jembatan penghubung juga banyak yang bermasalah. Perawatan bangunan Pasar Banyuasri, air mancurnya tidak berfungsi, Pasar Anyar juga kondisi bangunannya sudah tidak bagus.
“Untuk itu tahun 2024 mendatang kami harapkan agar pemerintah daerah fokus dalam pembangunan, perbaikan dan perawatan infrastruktur, sesuai dengan janji saudara penjabat bupati,” ucap Sudiarta
Fraksi NasDem juga meminta pemerintah daerah pada tahun anggaran 2024, melakukan peningkatan kualitas belanja prioritas, efektivitas untuk non prioritas dan mandatory spending. Sehingga output, outcome dan impactnya mencapai tujuan yang diharapkan.
“Kami juga meminta pemerintah menyiapkan kebijakan yang baik. Kebijakan fiskal jangka panjang untuk menanggulangi permasalahan pembangunan daerah,” imbuh dia.
Sementara itu Pemkab Buleleng sesuai dengan kebijakan pusat, akan memberlakukan mandatory spending untuk mengalokasikan anggaran sebesar 40 persen untuk infrastruktur. Penyesuaian anggaran tersebut akan dilakukan secara bertahap. Sehingga targetnya 40 persen anggaran untuk infrastruktur dapat terealisasi pada tahun anggaran 2027 mendatang.
Dari rancangan yang sudah disusun Pemkab Buleleng di tahun anggaran 2024, anggaran infrastruktur akan dinaikkan menjadi Rp 565 miliar atau 28,47 persen. Lalu di tahun 2025 menjadi Rp 690 miliar atau 33,34 persen, tahun 2026 Rp 815 atau 37,83 persen. Terakhir pada tahun 2027 sebesar Rp 940 miliar atau 41,97 persen. 7k23
Dia merinci seperti Jalan Hasanudin, Jalan Yudistira di kota rusak parah. Akses jembatan penghubung juga banyak yang bermasalah. Perawatan bangunan Pasar Banyuasri, air mancurnya tidak berfungsi, Pasar Anyar juga kondisi bangunannya sudah tidak bagus.
“Untuk itu tahun 2024 mendatang kami harapkan agar pemerintah daerah fokus dalam pembangunan, perbaikan dan perawatan infrastruktur, sesuai dengan janji saudara penjabat bupati,” ucap Sudiarta
Fraksi NasDem juga meminta pemerintah daerah pada tahun anggaran 2024, melakukan peningkatan kualitas belanja prioritas, efektivitas untuk non prioritas dan mandatory spending. Sehingga output, outcome dan impactnya mencapai tujuan yang diharapkan.
“Kami juga meminta pemerintah menyiapkan kebijakan yang baik. Kebijakan fiskal jangka panjang untuk menanggulangi permasalahan pembangunan daerah,” imbuh dia.
Sementara itu Pemkab Buleleng sesuai dengan kebijakan pusat, akan memberlakukan mandatory spending untuk mengalokasikan anggaran sebesar 40 persen untuk infrastruktur. Penyesuaian anggaran tersebut akan dilakukan secara bertahap. Sehingga targetnya 40 persen anggaran untuk infrastruktur dapat terealisasi pada tahun anggaran 2027 mendatang.
Dari rancangan yang sudah disusun Pemkab Buleleng di tahun anggaran 2024, anggaran infrastruktur akan dinaikkan menjadi Rp 565 miliar atau 28,47 persen. Lalu di tahun 2025 menjadi Rp 690 miliar atau 33,34 persen, tahun 2026 Rp 815 atau 37,83 persen. Terakhir pada tahun 2027 sebesar Rp 940 miliar atau 41,97 persen. 7k23
Komentar