Penyuluh Pertanian di Badung Tinggal 26 Orang
MANGUPURA, NusaBali - Di tengah upaya memajukan sektor pertanian, ternyata Tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Badung banyak yang telah memasuki masa purnatugas. Bahkan jumlahnya kini hanya tersisa 26 tenaga penyuluh.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana saat rapat kerja (raker) dengan Komisi II DPRD Kabupaten Badung belum lama ini. “Seiring waktu banyak penyuluh pertanian kami yang pensiun. Sekarang kami masih punya 26 tenaga penyuluh. Kami sudah lapor kepada Bapak Bupati,” ujar Wijana.
Dikatakan, tenaga PPL memiliki tugas yang sangat strategis untuk mendampingi petani, baik dalam hal budidaya maupun pengaturan pola tanam. Selain itu, PPL juga bertugas dalam pengendalian hama dan penyakit, serta sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk menyampaikan program pertanian.
Wijana melanjutkan, idealnya satu desa memiliki satu tenaga PPL. Namun karena jumlah tenaga makin berkurang, kini satu tenaga PPL diberdayakan untuk lebih dari satu desa. “Bahkan penyuluh kami ada yang sampai membina 3 desa,” kata mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini.
Dinas Pertanian dan Pangan Badung tahun ini mendapatkan sejumlah formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerjasama (PPPK) untuk tenaga PPL. Wijana berharap, PPPK yang lulus nanti berkompeten dan berasal dari Badung.
“Kami sudah diberikan ada sekitar 31 formasi penyuluh dari PPPK. Mudah-mudahan nanti yang diterima itu memang penyuluh-penyuluh yang punya kompetensi dan terpenting berasal dari Badung,” harap Wijana.
Masih kata Wijana, penguatan penyuluh pertanian menjadi salah satu program yang akan dijalankan tahun 2024. “Keberadaan para penyuluh sangat penting karena merupakan garda terdepan dalam memberikan pembinaan kepada petani,” tegasnya.
Program lainnya yang akan dilaksanakan pada tahun depan, di antaranya pemeliharaan kantor BPP, bimtek bagi penyuluh pertanian, pembinaan kelompok petani, serta peningkatan kapasitas penyuluh pertanian. 7 ind
Dikatakan, tenaga PPL memiliki tugas yang sangat strategis untuk mendampingi petani, baik dalam hal budidaya maupun pengaturan pola tanam. Selain itu, PPL juga bertugas dalam pengendalian hama dan penyakit, serta sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk menyampaikan program pertanian.
Wijana melanjutkan, idealnya satu desa memiliki satu tenaga PPL. Namun karena jumlah tenaga makin berkurang, kini satu tenaga PPL diberdayakan untuk lebih dari satu desa. “Bahkan penyuluh kami ada yang sampai membina 3 desa,” kata mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini.
Dinas Pertanian dan Pangan Badung tahun ini mendapatkan sejumlah formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerjasama (PPPK) untuk tenaga PPL. Wijana berharap, PPPK yang lulus nanti berkompeten dan berasal dari Badung.
“Kami sudah diberikan ada sekitar 31 formasi penyuluh dari PPPK. Mudah-mudahan nanti yang diterima itu memang penyuluh-penyuluh yang punya kompetensi dan terpenting berasal dari Badung,” harap Wijana.
Masih kata Wijana, penguatan penyuluh pertanian menjadi salah satu program yang akan dijalankan tahun 2024. “Keberadaan para penyuluh sangat penting karena merupakan garda terdepan dalam memberikan pembinaan kepada petani,” tegasnya.
Program lainnya yang akan dilaksanakan pada tahun depan, di antaranya pemeliharaan kantor BPP, bimtek bagi penyuluh pertanian, pembinaan kelompok petani, serta peningkatan kapasitas penyuluh pertanian. 7 ind
1
Komentar