Gambuh Buddha Kecapi: Revitalisasi Seni Tari Klasik Bali
SEMARAPURA, NusaBali.com - Puri Kauhan Ubud, Bali, menggelar pementasan seni gambuh bertajuk Buddha Kecapi di Pemedal Agung Kerta Gosha Klungkung pada Jumat (27/10/2023) malam. Pertunjukan ini menampilkan Sanggar Kakul Mas Batuan, dengan sutradara berbakat Ketut Wirtawan serta penulis skenario Cok Sawitri.
Buddha Kecapi merupakan lakon yang diangkat dari salah satu lontar pengobatan yang berasal dari Kitab Sutasoma. Judul ini diambil dari nama tokoh utama dalam lontar tersebut, Buddha Kecapi.
Pementasan ini mendapat sambutan positif dari para penonton, termasuk Prof Dr I Made Bandem, maestro tari asal Singapadu. Prof Bandem menilai, pementasan Buddha Kecapi merupakan upaya revitalisasi seni tari klasik gambuh dengan jiwa yang baru.
"Gambuh Buddha Kecapi adalah sebuah upaya untuk menghidupkan kembali seni tari klasik gambuh dengan jiwa yang baru," kata Prof Bandem. "Seni klasik kuno seperti Gambuh Buddha Kecapi harus dilestarikan karena mengandung tari, bahasa sastra, dan nilai-nilai budaya yang kaya," imbuhnya.
Pementasan Gambuh Buddha Kecapi yang berkembang di Bali dinilai merupakan seni tari klasik yang terpengaruh dari Jawa Timur saat kejayaan Majapahit, namun setelah masuk ke Bali, tarian Gambuh ala Bali disebut Bali Penggambuhan
AAGN Ari Dwipayana, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, mengatakan, pementasan Buddha Kecapi bertujuan untuk mengenalkan seni gambuh kepada masyarakat luas.
"Ini memang suatu tarian yang punya jejak historis yang panjang," kata Ari Dwipayana. "Dalam cerita Buddha Kecapi ini, terdapat filosofi penting, yaitu kita sebagai pengusadha tidak boleh takabur, tidak boleh sombong dengan ilmu yang dimiliki dalam pengobatan."
Keberadaan bahasa Kawi dalam pertunjukan Gambuh Buddha Kecapi menambah daya tarik seni ini. Bahasa Kawi yang digunakan dalam pertunjukan ini merupakan bahasa sastra Bali kuno yang memiliki nilai estetika tinggi.
Pementasan Gambuh Buddha Kecapi, kata Ari Dwipayana, merupakan salah satu upaya untuk melestarikan seni tari klasik Bali. Pertunjukan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengenalkan seni gambuh kepada masyarakat luas dan menumbuhkan apresiasi terhadap seni tradisional Bali. *win
Komentar