Dua SMP Swasta Tanpa Murid Baru
SLUB Saraswati Amlapura sejak awal sama sekali tidak ada yang mendaftar. Sekolah tersebut tidak dapat siswa sejak tahun 2012.
AMLAPURA, NusaBali
Dua SMP swasta di Karangasem, SMP Parisadha Amlapura dan SLUB Saraswati Amlapura, gagal merekrut siswa baru untuk tahun ajaran 2017/2018. Hal itu sebagai dampak kebijakan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem yang memberlakukan penerimaan peserta didik baru (PPDB) gelombang II.
Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Karangasem I Wayan Bagiarta, Rabu (12/7), mengaku kaget atas kenyataan itu. Menurutnya, murid baru di SMP Negeri 1 Amlapura membeludak. Mulanya berencana merekrut 6 kelas atau rombongan belajar (rombel), menjadi 10 kelas dengan jumlah murid 298 siswa. Begitu juga di SMPN 5 Amlapura, jumlah siswa yang mendaftar membeludak di hari terakhir pendaftaran gelombang II, Selasa (10/7), sebanyak 239 siswa.
Menurut Kepala SMP Parisadha Amlapura Ni Made Sugandi Ani, mulanya yang mendaftar 22 siswa, kemudian mendaftar ulang 6 siswa. “Kami telah kembalikan ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga enam siswa itu. Sehingga untuk tahun ajaran baru kami tidak ada murid baru,” ujarnya.
Bahkan yang lebih memprihatinkan, kondisi Sekolah Lanjutan Umum Bawah (SLUB) Saraswati Amlapura. Sejak awal sama sekali tidak ada yang mendaftar. Bahkan, sekolah itu tidak dapat siswa sejak tahun 2012. Terakhir menjabat sebagai Kepala SLUB Saraswati Amlapura tahun 2012 Ni Luh Puriasih. “Terakhir saya bertugas sebagai Kasek SLUB Saraswati Amlapura tahun 2012, sejak tidak dapat siswa baru,” kata Puriasih.
Sedangkan SMP Darma Kirti di Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, menurut Kasek I Ketut Lipet Widiantara, mulanya yang mendaftar 85 siswa, yang mendaftar ulang dan bersedia datang mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) sebanyak 79 siswa. “Kami stabil dapat siswa, sebanyak 3 kelas,” kata Lipet Widiantara.
Di MTs Ma’arif Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, menurut Kasek H Aminudin, hanya mampu merekrut 27 siswa baru. Jumlah itu mengalami penurunan dibandingkan tahun ajaran lalu sebanyak 40 siswa. “Sebenarnya awalnya mendaftar 26 siswa, saat daftar ulang 27 siswa,” katanya. *k16
Dua SMP swasta di Karangasem, SMP Parisadha Amlapura dan SLUB Saraswati Amlapura, gagal merekrut siswa baru untuk tahun ajaran 2017/2018. Hal itu sebagai dampak kebijakan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem yang memberlakukan penerimaan peserta didik baru (PPDB) gelombang II.
Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Karangasem I Wayan Bagiarta, Rabu (12/7), mengaku kaget atas kenyataan itu. Menurutnya, murid baru di SMP Negeri 1 Amlapura membeludak. Mulanya berencana merekrut 6 kelas atau rombongan belajar (rombel), menjadi 10 kelas dengan jumlah murid 298 siswa. Begitu juga di SMPN 5 Amlapura, jumlah siswa yang mendaftar membeludak di hari terakhir pendaftaran gelombang II, Selasa (10/7), sebanyak 239 siswa.
Menurut Kepala SMP Parisadha Amlapura Ni Made Sugandi Ani, mulanya yang mendaftar 22 siswa, kemudian mendaftar ulang 6 siswa. “Kami telah kembalikan ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga enam siswa itu. Sehingga untuk tahun ajaran baru kami tidak ada murid baru,” ujarnya.
Bahkan yang lebih memprihatinkan, kondisi Sekolah Lanjutan Umum Bawah (SLUB) Saraswati Amlapura. Sejak awal sama sekali tidak ada yang mendaftar. Bahkan, sekolah itu tidak dapat siswa sejak tahun 2012. Terakhir menjabat sebagai Kepala SLUB Saraswati Amlapura tahun 2012 Ni Luh Puriasih. “Terakhir saya bertugas sebagai Kasek SLUB Saraswati Amlapura tahun 2012, sejak tidak dapat siswa baru,” kata Puriasih.
Sedangkan SMP Darma Kirti di Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, menurut Kasek I Ketut Lipet Widiantara, mulanya yang mendaftar 85 siswa, yang mendaftar ulang dan bersedia datang mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) sebanyak 79 siswa. “Kami stabil dapat siswa, sebanyak 3 kelas,” kata Lipet Widiantara.
Di MTs Ma’arif Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, menurut Kasek H Aminudin, hanya mampu merekrut 27 siswa baru. Jumlah itu mengalami penurunan dibandingkan tahun ajaran lalu sebanyak 40 siswa. “Sebenarnya awalnya mendaftar 26 siswa, saat daftar ulang 27 siswa,” katanya. *k16
Komentar