Tuan Rumah PON 2024, Bali Siap Gandeng NTB
Pada prinsipnya Bali ingin menggelar PON secara mandiri. Tapi, arahnya bisa saja nanti PON bersama dengan NTB. Artinya, venue yang tidak ada di Bali bisa dilakukan di NTB.
DENPASAR, NusaBali
Provinsi Bali siap mengandeng Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menjadi tuan rumah PON 2024. Karena itu, KONI Bali akan terus menjalin komunikasi intensif dengan KONI NTB untuk menjadi tuan rumabh bersama PON 2024.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Umum I Bidang Organisasi dan Hukum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan, sebagai alternative pelaksanaan host atau tuan rumah PON 2024.
"Pada prinsipnya Bali ingin menggelar event PON secara mandiri. Tapi, arahnya bisa saja nanti PON bersama dengan NTB. Artinya, venue yang tidak ada di Bali bisa dihelat di NTB," ujar Oka Darmawan, Rabu (12/7).
Namun menurut Oka Darmawan, gaung awal dan keinginan kuat tetap Bali didahulukan untuk bisa menggelar PON secara mandiri. Dan, kenapa dari awal memilih NTB jika dihelat bersama, sebab Bali tidak memiliki venue pacuan kuda.
"Fokuskan di Bali dulu. Tapi soal venue berkuda memang sudah ada di Dompu NTB. Jadi, alangkah baiknya jika Bali bisa mempersiapkan venue berkuda," terang Oka Darmawan.
Apalagi NTB sudah beberapa kali mengajak dan memberikan isyarat menjadi tuan rumah bersama PON. Bahkan ajakan seperti itu sudah berulang kali disampaikan jajaran pengurus KONI Provinsi NTB. Namun respon dari KONI Bali, yakni menggelar sendiri PON 2024. Dan, tuan rumah PON bersama merupakan alternatif pilihan lain.
Namun sebelum melangkah penyebaran venue, KONI Bali akan berjuang agar Bali ditetapkan sebagai tuan rumah PON berikutnya. Jadi, pikirannya sejauh jauh hari ini diarahkan untuk menggelar PON.
"Bali akan memulai kampanye, biding dengan KONI Provinsi lain. Dan, saya optimis daerah lain banyak melirik Bali dijadikan tuan rumah multi event empat tahunan antar Provinsi," tandas Oka Darmawan.
Hal itu terlepas, dari nanti apa kata Gubernur baru terpilih yang menggantikan Made Mangku Pastika. Tapi keinginan kuat menggelar PON berawal dari semangat pemerintah.
"Keputusan Gubernur itu kan ranahnya pemerintah atas nama negara. Jadi, kewajiban Gubernur berikutnya tetap diminta melanjutkan dan konsisten soal keinginan sebagai tuan rumah PON," beber Oka Darmawan.
Sebab, ini adalah membidik PON pertama agar bisa diselenggarakan di Pulau Dewata. "Sebelumnya kan kalah dengan Papua. Dan, bertengger diperingkat runer up sama dengan KONI Provinsi Aceh. Tinggal bagaimana sikap keseriusan untuk mewujudkan hal itu, dan berjuang secara bersama menjadi host PON dulu," papar Oka Darmawan. *dek
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Umum I Bidang Organisasi dan Hukum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan, sebagai alternative pelaksanaan host atau tuan rumah PON 2024.
"Pada prinsipnya Bali ingin menggelar event PON secara mandiri. Tapi, arahnya bisa saja nanti PON bersama dengan NTB. Artinya, venue yang tidak ada di Bali bisa dihelat di NTB," ujar Oka Darmawan, Rabu (12/7).
Namun menurut Oka Darmawan, gaung awal dan keinginan kuat tetap Bali didahulukan untuk bisa menggelar PON secara mandiri. Dan, kenapa dari awal memilih NTB jika dihelat bersama, sebab Bali tidak memiliki venue pacuan kuda.
"Fokuskan di Bali dulu. Tapi soal venue berkuda memang sudah ada di Dompu NTB. Jadi, alangkah baiknya jika Bali bisa mempersiapkan venue berkuda," terang Oka Darmawan.
Apalagi NTB sudah beberapa kali mengajak dan memberikan isyarat menjadi tuan rumah bersama PON. Bahkan ajakan seperti itu sudah berulang kali disampaikan jajaran pengurus KONI Provinsi NTB. Namun respon dari KONI Bali, yakni menggelar sendiri PON 2024. Dan, tuan rumah PON bersama merupakan alternatif pilihan lain.
Namun sebelum melangkah penyebaran venue, KONI Bali akan berjuang agar Bali ditetapkan sebagai tuan rumah PON berikutnya. Jadi, pikirannya sejauh jauh hari ini diarahkan untuk menggelar PON.
"Bali akan memulai kampanye, biding dengan KONI Provinsi lain. Dan, saya optimis daerah lain banyak melirik Bali dijadikan tuan rumah multi event empat tahunan antar Provinsi," tandas Oka Darmawan.
Hal itu terlepas, dari nanti apa kata Gubernur baru terpilih yang menggantikan Made Mangku Pastika. Tapi keinginan kuat menggelar PON berawal dari semangat pemerintah.
"Keputusan Gubernur itu kan ranahnya pemerintah atas nama negara. Jadi, kewajiban Gubernur berikutnya tetap diminta melanjutkan dan konsisten soal keinginan sebagai tuan rumah PON," beber Oka Darmawan.
Sebab, ini adalah membidik PON pertama agar bisa diselenggarakan di Pulau Dewata. "Sebelumnya kan kalah dengan Papua. Dan, bertengger diperingkat runer up sama dengan KONI Provinsi Aceh. Tinggal bagaimana sikap keseriusan untuk mewujudkan hal itu, dan berjuang secara bersama menjadi host PON dulu," papar Oka Darmawan. *dek
1
Komentar