Inklusi Keuangan di Pasar Tradisional Digenjot, Hadirkan Program Livin’ Pasar
DENPASAR, NusaBali.com - Bank Mandiri menggelar program Livin’ Pasar di tiga pasar tradisional di Bali, yakni Pasar Ubud, Pasar Badung, dan Pasar Kumbasari pada Sabtu (28/10/2023). Program ini bertujuan untuk mendorong transaksi non tunai dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Program Livin’ Pasar menawarkan solusi perbankan yang handal bagi seluruh ekosistem pasar, mulai dari supplier, distributor, logistik, penjual, hingga pembeli.
“Inisiatif program yang digelar sebagai rangkaian perayaan HUT ke-25 ini adalah komitmen perseroan untuk mendorong transaksi non tunai sekaligus mendukung peningkatan inklusi keuangan di Tanah Air,” kata Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin.
Implementasi program ini diharapkan mampu memperluas akseptasi pembayaran digital salah satunya lewat penggunaan Livin’ Merchant untuk pedagang.
“Harapannya memberikan dampak positif berupa peningkatan kegiatan transaksi non tunai ke depan, termasuk mendorong pelaku UMKM agar naik kelas,” ujar Siddik,
Bank Mandiri juga menghadirkan layanan Mandiri Agen di dalam program ini, yang menyediakan layanan perbankan dan keuangan sehingga nasabah tidak perlu datang ke cabang.
Mandiri Agen ini mengimplementasikan amanah dari Bank Indonesia dalam digitalisasi pembayaran melalui Livin’ Merchant dan juga mendukung program OJK.
RCEO Bank Mandiri Region XI /Bali dan Nusa Tenggara Winardi Legowo menambahkan jika Bank Mandiri juga mengadakan berbagai program untuk mendorong minat transaksi masyarakat menggunakan Livin’ by Mandiri, seperti Welcoming Gift Livin’ Merchant, Program Cashback Livin’ by Mandiri, Program Aktivasi Mandiri Agen di Livin’ Pasar, dan Program Buka Rekening Jadi Untung.
Untuk pedagang yang aktif bertransaksi jual beli menggunakan Livin’ Merchant, Bank Mandiri mengadakan program racing poin pedagang. “Para pedagang yang beruntung akan mendapatkan hadiah sepeda motor dan logam mulia,” ujar Winardi.
Bank Mandiri juga menyediakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berbunga murah bagi pedagang pasar. “Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi modal untuk mendukung UMKM khususnya para pedagang secara nyata,” kata Winardi.
“Kami berharap dengan adanya digitalisasi pasar ini, transaksi non tunai dapat meningkat sehingga dapat secara langsung mempermudah kebutuhan pembayaran masyarakat dan tentunya turut mendorong tingkat inklusi keuangan di Indonesia,” tutup Winardi.
1
Komentar