Ngemper Depan Toko, Linmas Legian Usir Anak Punk
MANGUPURA, NusaBali - Ulah anak punk di Kawasan Wisata Legian, Kecamatan Kuta, Badung bikin resah. Petugas Linmas Kelurahan Legian terpaksa mengusir mereka karena tidur-tiduran alias ngemper di depan sebuah toko modern yang ada di Jalan Sriwijaya, Legian pada Sabtu (28/10).
Informasi yang dihimpun NusaBali, Sabtu, penindakan anak punk oleh petugas Linmas Legian ini menindaklanjuti laporan masyarakat. Saat dilakukan penindakan ditemukan dua orang anak punk yang asyik ngemper. Petugas terpaksa mengusir keduanya karena menganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat sekitar.
Lurah Legian, Ni Putu Eka Martini mengakui adanya laporan terkait anak punk yang ngemper di depan sebuah toko modern itu. Menurut Eka Martini, aksi anak punk ini dilaporkan pada Sabtu sekitar pukul 08.30 Wita oleh karyawan toko. Sehingga petugas langsung mengerahkan tim Linmas untuk melakukan penanganan. “Saat tim tiba di lokasi, ditemukan dua anak punk yang sedang tiduran di teras toko itu. Tim kemudian membangunkan keduanya untuk segera meninggalkan lokasi,” ujar Eka Martini.
Lurah Legian, Ni Putu Eka Martini mengakui adanya laporan terkait anak punk yang ngemper di depan sebuah toko modern itu. Menurut Eka Martini, aksi anak punk ini dilaporkan pada Sabtu sekitar pukul 08.30 Wita oleh karyawan toko. Sehingga petugas langsung mengerahkan tim Linmas untuk melakukan penanganan. “Saat tim tiba di lokasi, ditemukan dua anak punk yang sedang tiduran di teras toko itu. Tim kemudian membangunkan keduanya untuk segera meninggalkan lokasi,” ujar Eka Martini.
Diungkapkan Eka Martini, kedua anak punk itu diduga dalam kondisi mabuk, sehingga tertidur pulas di teras toko hingga pagi hari. Keberadaan mereka sempat menjadi perhatian masyarakat serta wisatawan yang hendak berbelanja di toko modern tersebut. “Karena kekhawatiran masyarakat itulah, kita tindak lanjuti dengan memberi imbauan terhadap keduanya agar tidak mengulangi perbuatannya. Selain itu, tim kami juga menyuruh mereka untuk bergeser meninggalkan toko,” urai Eka Martini.
Eka Martini menambahkan, kemunculan anak punk di wilayah Legian membuat pihaknya terus meningkatkan patroli ke depannya. Selain anak punk, aktivitas para gelandangan dan pengemis (Gepeng), ojek online serta pedagang bermobil juga jadi pengawasan agar tidak berjualan di kawasan Legian. Hal ini untuk menjaga estetika kawasan yang kini sudah mulai ramai dikunjungi wisatawan tersebut. “Kami terus melakukan patroli berkala di ruas jalan di Legian. Ini untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Ya, termasuk ulah anak punk serta gepeng,” tegas Eka Martini.n dar
Komentar