Kebakaran Hutan Tejakula Mereda
Sekat bakar masih terus dibuat terutama di kebun-kebun warga. Daun-daun kering di kebun warga dibersihkan dan dipisahkan jaraknya untuk memutus api.
SINGARAJA, NusaBali
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Bukit Mendehe Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng, telah berhasil dipadamkan. Titik api yang menjalar dari balik bukit wilayah Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Bangli ke Bukit Tejakula sudah mereda pada Minggu (29/10).
Kelian Banjar Dinas Antapura Desa Tejakula Ketut Wiyatna menjelaskan, api yang menjalar ke wilayah Tejakula sudah mereda sejak Sabtu (28/10). Api yang menjalar karena angin disebut sudah kembali ke arah Subaya. “Dari kemarin (Sabtu) karena arah angin menuju selatan, titik api sudah mereda. Kalau hari ini hanya ada beberapa saja, tetapi sejauh ini sudah aman,” ucapnya.
Hal serupa juga dijelaskan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi. Penanganan karhutla selama beberapa hari terakhir dilaksanakan bersama. BPBD menggandeng Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Tejakula, TNI, Polri dan juga Polisi Hutan Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Bali Utara, perangkat desa maupun kecamatan.
“Sejauh ini sekat bakar masih terus dibuat terutama di kebun-kebun warga. Meskipun apinya masih di atas bukit tetap diupayakan antisipasi. Daun-daun kering di kebun warga dibersihkan dan dipisahkan jaraknya untuk memutus api. Kalau di daerah atas memang agak sulit dibuat sekat, karena terkendala geografis bukit yang terjal,” kata Ariadi.
Tim gabungan disebutnya terus melakukan pemantauan. Sebab titik api masih ada di daerah atas perbukitan. Potensi terjadinya perluasan karhutla pun masih ada, karena tergantung pada arah angin yang berhembus.
Dari analis bencana dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng diperkirakan luas karhutla sudah menghanguskan 5 hektare hutan. Namun beruntung hingga Minggu kemarin, pipa air warga yang ada di bukit masih aman dan belum ada laporan gangguan air bersih akibat karhutla.
Ariadi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Masyarakat juga diminta untuk melapor segera jika melihat adanya titik api di sekitar tempat tinggal. “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Masyarakat juga diminta untuk melapor segera jika melihat adanya titik api di sekitar tempat tinggal,” pungkasnya. 7k23
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Bukit Mendehe Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng, telah berhasil dipadamkan. Titik api yang menjalar dari balik bukit wilayah Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Bangli ke Bukit Tejakula sudah mereda pada Minggu (29/10).
Kelian Banjar Dinas Antapura Desa Tejakula Ketut Wiyatna menjelaskan, api yang menjalar ke wilayah Tejakula sudah mereda sejak Sabtu (28/10). Api yang menjalar karena angin disebut sudah kembali ke arah Subaya. “Dari kemarin (Sabtu) karena arah angin menuju selatan, titik api sudah mereda. Kalau hari ini hanya ada beberapa saja, tetapi sejauh ini sudah aman,” ucapnya.
Hal serupa juga dijelaskan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi. Penanganan karhutla selama beberapa hari terakhir dilaksanakan bersama. BPBD menggandeng Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Tejakula, TNI, Polri dan juga Polisi Hutan Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Bali Utara, perangkat desa maupun kecamatan.
“Sejauh ini sekat bakar masih terus dibuat terutama di kebun-kebun warga. Meskipun apinya masih di atas bukit tetap diupayakan antisipasi. Daun-daun kering di kebun warga dibersihkan dan dipisahkan jaraknya untuk memutus api. Kalau di daerah atas memang agak sulit dibuat sekat, karena terkendala geografis bukit yang terjal,” kata Ariadi.
Tim gabungan disebutnya terus melakukan pemantauan. Sebab titik api masih ada di daerah atas perbukitan. Potensi terjadinya perluasan karhutla pun masih ada, karena tergantung pada arah angin yang berhembus.
Dari analis bencana dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng diperkirakan luas karhutla sudah menghanguskan 5 hektare hutan. Namun beruntung hingga Minggu kemarin, pipa air warga yang ada di bukit masih aman dan belum ada laporan gangguan air bersih akibat karhutla.
Ariadi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Masyarakat juga diminta untuk melapor segera jika melihat adanya titik api di sekitar tempat tinggal. “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Masyarakat juga diminta untuk melapor segera jika melihat adanya titik api di sekitar tempat tinggal,” pungkasnya. 7k23
1
Komentar