Lupa Matikan Dupa, Rumah Ludes Terbakar
AMLAPURA, NusaBali - Rumah milik I Made Lodra, 40, di Banjar Dinas Liligundi, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem , Bali, ludes terbakar, Minggu malam (29/10). Kebakaran diduga berasal dari dupa yang lupa dipadamkan pemilik rumah seusai sembahyang.
Perbekel Desa Bebandem I Gede Partadana mengatakan awalnya pemilik rumah melakukan persembahyangan di rumah dengan menghaturkan canang di pelangkiran kamar. Namun setelah selesai sembahyang, pemilik rumah lupa untuk mematikan dupa dan ditinggal pergi.
"Setelah selesai sembahyang di rumah, pemilik rumah beserta seluruh keluarganya pergi untuk melakukan persembahyangan di Pura Penataran Gunung Sidi. Diduga dupa sehabis sembahyang tersebut jatuh di atas kasur yang ada di kamar korban sehingga terjadilah kebakaran," kata Partadana, Senin (30/10).
Kebakaran tersebut diketahui pertama kali oleh Ni Nengah Tengklung yang merupakan tetangga korban. Saat itu, api sudah berkobar sangat besar, sehingga dia langsung berteriak minta tolong kepada warga sekitar untuk memadamkan api dan salah satu warga menghubungi pemilik rumah untuk memberitahu jika rumahnya terbakar.
Warga di sana tak bisa berbuat banyak karena lokasi kebakaran sulit diakses. Masalahnya, daerah itu juga sedang dilanda krisis air. "Akibat kejadian tersebut seluruh bangunan rumah beserta isinya semuanya ludes terbakar termasuk uang tunai Rp 3 juta milik korban. Sehingga total kerugian yang dialami korban mencapai Rp 50 juta," kata Partadana.
Partadana juga mengaku jika kebakaran tersebut tidak dilaporkan ke pihak Damkar. Karena sulitnya akses menuju ke lokasi kejadian. "Jangankan mobil, sepeda motor saja sulit menuju ke lokasi kejadian," katanya. 7
"Setelah selesai sembahyang di rumah, pemilik rumah beserta seluruh keluarganya pergi untuk melakukan persembahyangan di Pura Penataran Gunung Sidi. Diduga dupa sehabis sembahyang tersebut jatuh di atas kasur yang ada di kamar korban sehingga terjadilah kebakaran," kata Partadana, Senin (30/10).
Kebakaran tersebut diketahui pertama kali oleh Ni Nengah Tengklung yang merupakan tetangga korban. Saat itu, api sudah berkobar sangat besar, sehingga dia langsung berteriak minta tolong kepada warga sekitar untuk memadamkan api dan salah satu warga menghubungi pemilik rumah untuk memberitahu jika rumahnya terbakar.
Warga di sana tak bisa berbuat banyak karena lokasi kebakaran sulit diakses. Masalahnya, daerah itu juga sedang dilanda krisis air. "Akibat kejadian tersebut seluruh bangunan rumah beserta isinya semuanya ludes terbakar termasuk uang tunai Rp 3 juta milik korban. Sehingga total kerugian yang dialami korban mencapai Rp 50 juta," kata Partadana.
Partadana juga mengaku jika kebakaran tersebut tidak dilaporkan ke pihak Damkar. Karena sulitnya akses menuju ke lokasi kejadian. "Jangankan mobil, sepeda motor saja sulit menuju ke lokasi kejadian," katanya. 7
1
Komentar