PDIP Berusaha Gaet Suwirta di Klungkung
Lobi-lobi politik yang dilakukan PDIP jelang Pilkada Klungkung 2018, bergerak liar.
DENPASAR, NusaBali
Selain membuka pendaftaran bakal calon di internal, PDIP juga melirik kandidat incumbent dari Gerindra, I Nyoman Suwirta, untuk diusung sebagai Calon Bupati (Cabup) Klungkung. Dalam skenario ini, PDIP akan menyodorkan posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Klungkung.
Bocoran yang diperoleh NusaBali, Rabu (12/7), PDIP selaku penantang terpaksa mengambil opsi menggaet Nyoman Suwirta sebagai Cabup Klungkung, mengingat masih sangat kuatnya kandidat incumbent. Elektabilitas Suwirta---kandidat incumbent yang masih menjabat Bupati Klungkung 2013-2018---dalam survei cukup tinggi dan sulit disaingi figur mana pun.
“Ya, elektabilitas Suwirta masih sangat bagus, jauh mengungguli semua tokoh partai yang muncul jelang Pilkada Klungkung 2018. Itu sebabnya, PDIP berusaha merangkul Suwirta untuk diusung sebagai Calon Bupati. PDIP nantinya akan sodorkan kadernya sebagai Calon Wakil Bupati,” ujar sumber NusaBali kemarin.
“PDIP ingin merebut tahta yang hilang pasca Klungkung dalam Pilkada 2013 lalu. Jadi, menggaet incumbent Suwirta adalah jalan alternatif kalau elektabilitas kader PDIP kalah jauh. Kalau dalam strategi tempur, istilahnya ada plan A plan B,” katanya.
Dia menyebutkan, jurus ‘memepet’ Suwirta ini sudah dikomunikasikan elite PDIP di Klungkung. Bahkan, konon ada komunikasi level DPD PDIP Bali dengan incumbent. Ada beberapa kader PDIP yang disiapkan sebagai tandem Suwirta di posisi Cawabup Klungkung, jika incumbent bersedia diusung Partai Banteng Gemuk. Di antaranya, I Wayan Sutena, Tjokorda Gde Agung, dan I Ketut Mandia.
Wayan Sutena adalah politisi senior asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung, yang kini Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali. Sutena sebelumnya sempat menjabat Ketua DPRD Klungkung 1999-2004 dan Ketua DPC PDIP Klungkung. Sedangkan Tjok Agung adalah politisi asal Puri Agung Klungkung yang kini Wakil Ketua Bidang Kesekretariatan DPD PDIP Bali. Sebelumnya, Tjok Agung sempat menjabat Wakil Bupati Klungkung 2008-2013 dan Bupati Klungkung 2013. Sebaliknya, Ketut Mandia adalah politisi asal Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung yang anggota Fraksi PDIP DPRD Bali dua kali periode.
Betulkah? Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Rabu kemarin, Wayan Sutena selaku Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali dan sekaligus Korwil Klungkung DPD PDIP Baali, menolak memberikan komentar. “Pendaftaran calon di PDIP untuk Pilkada Klungkung sudah ditutup hari ini dan tunggu mekanisme selanjutnya. Urusan itu (melobi Suwirta, Red) saya tidak komentar. Saya tidak tahu menahu urusan itu, supaya nggak salah,” elak Sutena.
Sutena menegaskan, di internal PDIP sedang berjalan proses penjaringan calon. “Kalau di luar proses partai, saya tidak bisa menyampaikan. Sing nepuk ape (nggak lihat persoalan jelas, Red),” tandas Sutena.
Sedangkan Tjok Agung juga menolak bicara saat dikonfirmasi NusaBali. Tjok Agung mengakui memang mendengar rumor tersebut. Tapi, dirinya tidak mau mendahului berbicara supaya tidak melanggar garis partai. “Saya mengikuti mekanisme dan proses di partai saja. Jadi saya tidak komentar diluar mekanisme,” kilah Tjok Agung yang telah ambil formulir bakal Cabup Klungkung di partainya.
Sebaliknya, Ketut Mandia mengatakan dirinya berserah kepada partai saja. Soal isu Suwirta akan ditandemkan dengan dirinya, Mandia tidak memberikan tanggapan apa pun. “Saya sekarang mengikuti air mengalir saja. Itu sepenuhnya kewenangan partai. Saya tidak ada ambisi di Pilkada Klungkung 2017,” tegas anggota Komisi IV DPRD Bali ini.
Sementara itu, incumbent Nyoman Suwirta belum bisa dimintai komentarnya terkait masalah ini. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Rabu kemarin, tokoh asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini tidak mengangkat ponselnya. SMS yang dikirimkan NusaBali juga belum dibalas sampai berita ini diturunkan. *nat
Bocoran yang diperoleh NusaBali, Rabu (12/7), PDIP selaku penantang terpaksa mengambil opsi menggaet Nyoman Suwirta sebagai Cabup Klungkung, mengingat masih sangat kuatnya kandidat incumbent. Elektabilitas Suwirta---kandidat incumbent yang masih menjabat Bupati Klungkung 2013-2018---dalam survei cukup tinggi dan sulit disaingi figur mana pun.
“Ya, elektabilitas Suwirta masih sangat bagus, jauh mengungguli semua tokoh partai yang muncul jelang Pilkada Klungkung 2018. Itu sebabnya, PDIP berusaha merangkul Suwirta untuk diusung sebagai Calon Bupati. PDIP nantinya akan sodorkan kadernya sebagai Calon Wakil Bupati,” ujar sumber NusaBali kemarin.
“PDIP ingin merebut tahta yang hilang pasca Klungkung dalam Pilkada 2013 lalu. Jadi, menggaet incumbent Suwirta adalah jalan alternatif kalau elektabilitas kader PDIP kalah jauh. Kalau dalam strategi tempur, istilahnya ada plan A plan B,” katanya.
Dia menyebutkan, jurus ‘memepet’ Suwirta ini sudah dikomunikasikan elite PDIP di Klungkung. Bahkan, konon ada komunikasi level DPD PDIP Bali dengan incumbent. Ada beberapa kader PDIP yang disiapkan sebagai tandem Suwirta di posisi Cawabup Klungkung, jika incumbent bersedia diusung Partai Banteng Gemuk. Di antaranya, I Wayan Sutena, Tjokorda Gde Agung, dan I Ketut Mandia.
Wayan Sutena adalah politisi senior asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung, yang kini Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali. Sutena sebelumnya sempat menjabat Ketua DPRD Klungkung 1999-2004 dan Ketua DPC PDIP Klungkung. Sedangkan Tjok Agung adalah politisi asal Puri Agung Klungkung yang kini Wakil Ketua Bidang Kesekretariatan DPD PDIP Bali. Sebelumnya, Tjok Agung sempat menjabat Wakil Bupati Klungkung 2008-2013 dan Bupati Klungkung 2013. Sebaliknya, Ketut Mandia adalah politisi asal Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung yang anggota Fraksi PDIP DPRD Bali dua kali periode.
Betulkah? Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Rabu kemarin, Wayan Sutena selaku Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali dan sekaligus Korwil Klungkung DPD PDIP Baali, menolak memberikan komentar. “Pendaftaran calon di PDIP untuk Pilkada Klungkung sudah ditutup hari ini dan tunggu mekanisme selanjutnya. Urusan itu (melobi Suwirta, Red) saya tidak komentar. Saya tidak tahu menahu urusan itu, supaya nggak salah,” elak Sutena.
Sutena menegaskan, di internal PDIP sedang berjalan proses penjaringan calon. “Kalau di luar proses partai, saya tidak bisa menyampaikan. Sing nepuk ape (nggak lihat persoalan jelas, Red),” tandas Sutena.
Sedangkan Tjok Agung juga menolak bicara saat dikonfirmasi NusaBali. Tjok Agung mengakui memang mendengar rumor tersebut. Tapi, dirinya tidak mau mendahului berbicara supaya tidak melanggar garis partai. “Saya mengikuti mekanisme dan proses di partai saja. Jadi saya tidak komentar diluar mekanisme,” kilah Tjok Agung yang telah ambil formulir bakal Cabup Klungkung di partainya.
Sebaliknya, Ketut Mandia mengatakan dirinya berserah kepada partai saja. Soal isu Suwirta akan ditandemkan dengan dirinya, Mandia tidak memberikan tanggapan apa pun. “Saya sekarang mengikuti air mengalir saja. Itu sepenuhnya kewenangan partai. Saya tidak ada ambisi di Pilkada Klungkung 2017,” tegas anggota Komisi IV DPRD Bali ini.
Sementara itu, incumbent Nyoman Suwirta belum bisa dimintai komentarnya terkait masalah ini. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Rabu kemarin, tokoh asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini tidak mengangkat ponselnya. SMS yang dikirimkan NusaBali juga belum dibalas sampai berita ini diturunkan. *nat
1
Komentar