Ratusan Atlet dari 40 Negara Ikuti Kejuaraan Dunia Modern Pentathlon di Nusa Dua
MANGUPURA, NusaBali.com -Sebanyak 400 atlet dari 40 negara unjuk kebolehan dalam UIPM Biathle/Triathle World Championships 2023 di Pantai Mengiat, Nusa Dua, Bali, 1-5 November.
Event di Pantai Mengiat ini merupakan kejuaraan dunia pertama yang dilangsungkan di Indonesia dan Asia untuk Modern Pentathlon Indonesia.
Ketua Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia (PP MPI), Anthony Charles Sunarjo, menjelaskan bahwa Bali dipilih sebagai tempat penyelenggaraan karena memiliki daya tarik luar biasa.
"Kami memilih kejuaraan ini dilaksanakan di Bali karena Bali memiliki daya tarik luar biasa. Saat kami ajukan bidding ke UIP Triathle/Union Internationale de Pentathlon Modern dengan mengajukan Bali sebagai tempat acara, mereka langsung setuju," ujarnya saat ditemui di Hotel Ayodya Resort pada Kamis (2/11/2023) pagi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari menyatakan kegembiraannya atas kesuksesan penyelenggaraan event bergengsi di Indonesia. Ia menekankan betapa pentingnya kesempatan bagi para atlet Indonesia untuk berkompetisi di tingkat dunia, terutama di negara sendiri.
“Event ini sangat bagus bagi para atlet untuk dapat bertanding di kelas dunia di negara sendiri. Hal itu dapat meningkatkan kesempatan Indonesia untuk berbicara lebih banyak di panggung Olimpiade Internasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Raja menegaskan tekadnya untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian yang aktif dalam gerakan Olimpiade secara global. Dengan Indonesia sebagai tuan rumah event tersebut untuk pertama kalinya, ia berharap bahwa ini bukanlah yang terakhir kalinya Indonesia menyelenggarakan ajang olahraga internasional sekelas ini.
“Saya berharap agar ke depannya semakin banyak orang Indonesia yang terlibat langsung dalam kompetisi regional, kontinental, maupun dunia,” tegasnya.
Dalam acara yang berlangsung selama lima hari itu, terdapat partisipasi atlet Biathle dan Triathle dari rentang usia 9 hingga 70 tahun, termasuk atlet para dengan disabilitas. Biathle melibatkan lari-renang-lari secara berkelanjutan. Sementara Triathle menambahkan elemen Menembak Laser ke format Biathle.
Dalam kategori Biathle, atlet Indonesia, Muhammad Farhan, berhasil meraih medali perak. Sementara itu, dalam kategori Triathle, atlet Indonesia, Adelia Aulia, berhasil meraih medali perunggu.
General Manager The Nusa Dua, IGN Ardita, menyatakan bahwa terpilihnya Nusa Dua sebagai tempat penyelenggara tidak hanya memperkuat eksistensi Nusa Dua sebagai destinasi pariwisata utama, tetapi juga memberikan dampak positif bagi promosi destinasi sport tourism di kawasan tersebut.
"Terpilihnya Bali, terutama Nusa Dua, sebagai tuan rumah event olahraga berskala dunia tentu memberikan dampak secara tidak langsung bagi perkembangan pariwisata di Nusa Dua. Ini menjadi suatu media promosi destinasi sport tourism yang menjadi daya tarik dan kesiapan Nusa Dua sebagai tempat penyelenggaraan event berskala internasional," jelasnya.
Berlangsungnya ajang bergengsi ini menjadi bukti komitmen Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036. Hal ini sejalan dengan imbauan dari Presiden RI, Joko Widodo, yang telah menyatakan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah Olimpiade.
Modern Pentathlon Indonesia didirikan pada tahun 2015 dalam persiapan menghadapi Asian Games di Filipina pada tahun 2019. Dengan pencapaian 4 dari 6 medali emas, Indonesia berhasil meraih posisi juara umum.*ris
Ketua Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia (PP MPI), Anthony Charles Sunarjo, menjelaskan bahwa Bali dipilih sebagai tempat penyelenggaraan karena memiliki daya tarik luar biasa.
"Kami memilih kejuaraan ini dilaksanakan di Bali karena Bali memiliki daya tarik luar biasa. Saat kami ajukan bidding ke UIP Triathle/Union Internationale de Pentathlon Modern dengan mengajukan Bali sebagai tempat acara, mereka langsung setuju," ujarnya saat ditemui di Hotel Ayodya Resort pada Kamis (2/11/2023) pagi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari menyatakan kegembiraannya atas kesuksesan penyelenggaraan event bergengsi di Indonesia. Ia menekankan betapa pentingnya kesempatan bagi para atlet Indonesia untuk berkompetisi di tingkat dunia, terutama di negara sendiri.
“Event ini sangat bagus bagi para atlet untuk dapat bertanding di kelas dunia di negara sendiri. Hal itu dapat meningkatkan kesempatan Indonesia untuk berbicara lebih banyak di panggung Olimpiade Internasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Raja menegaskan tekadnya untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian yang aktif dalam gerakan Olimpiade secara global. Dengan Indonesia sebagai tuan rumah event tersebut untuk pertama kalinya, ia berharap bahwa ini bukanlah yang terakhir kalinya Indonesia menyelenggarakan ajang olahraga internasional sekelas ini.
“Saya berharap agar ke depannya semakin banyak orang Indonesia yang terlibat langsung dalam kompetisi regional, kontinental, maupun dunia,” tegasnya.
Dalam acara yang berlangsung selama lima hari itu, terdapat partisipasi atlet Biathle dan Triathle dari rentang usia 9 hingga 70 tahun, termasuk atlet para dengan disabilitas. Biathle melibatkan lari-renang-lari secara berkelanjutan. Sementara Triathle menambahkan elemen Menembak Laser ke format Biathle.
Dalam kategori Biathle, atlet Indonesia, Muhammad Farhan, berhasil meraih medali perak. Sementara itu, dalam kategori Triathle, atlet Indonesia, Adelia Aulia, berhasil meraih medali perunggu.
General Manager The Nusa Dua, IGN Ardita, menyatakan bahwa terpilihnya Nusa Dua sebagai tempat penyelenggara tidak hanya memperkuat eksistensi Nusa Dua sebagai destinasi pariwisata utama, tetapi juga memberikan dampak positif bagi promosi destinasi sport tourism di kawasan tersebut.
"Terpilihnya Bali, terutama Nusa Dua, sebagai tuan rumah event olahraga berskala dunia tentu memberikan dampak secara tidak langsung bagi perkembangan pariwisata di Nusa Dua. Ini menjadi suatu media promosi destinasi sport tourism yang menjadi daya tarik dan kesiapan Nusa Dua sebagai tempat penyelenggaraan event berskala internasional," jelasnya.
Berlangsungnya ajang bergengsi ini menjadi bukti komitmen Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036. Hal ini sejalan dengan imbauan dari Presiden RI, Joko Widodo, yang telah menyatakan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah Olimpiade.
Modern Pentathlon Indonesia didirikan pada tahun 2015 dalam persiapan menghadapi Asian Games di Filipina pada tahun 2019. Dengan pencapaian 4 dari 6 medali emas, Indonesia berhasil meraih posisi juara umum.*ris
1
Komentar