Perdalam Literasi Bahasa Bali, SMPN 1 Abang Gelar Paras Bali
AMLAPURA, NusaBali - SMPN 1 Abang, Karangasem memiliki program memperdalam literasi bahasa Bali untuk siswa. Salah satunya dengan menggelar pasantian dan Paras Bali (Panggung Wraspati Basa Bali) tiap Kamis.
Dalam program itu, setiap siswa wajib mengikuti pesantian dan pentas di panggung semuanya dengan bahasa Bali. Acara dilaksanakan sebelum memulai jam pelajaran. "Setiap Kamis, semua siswa kelas VII dan kelas IX wajib berada di luar kelas, mengikuti pesantian, acara pasantian bersama-sama, ada guru pembinanya," jelas Kasek SMPN 1 Abang I Gusti Bagus Putra, di ruang kerjanya, Banjar Abang Kaler, Desa/Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (3/11).
Pembina pasantian siswa ini, yakni Ida Bawati Komang Sudana, I Wayan Putu Gede dan kepala sekolah I Gusti Bagus Putra. Kata Bagus Putra, hanya mengikuti apa yang jadi arahan guru pembina. Mulai dari makidung, matembang, dan yang lain-lainn dengan berbahasa Bali.
Selanjutnya, dalam acara Paras Bali, setiap siswa membagi diri dalam beberapa kelas. Mereka naik panggung bergiliran tiap kelas. "Bebas pentas di panggung, mau bercerita, nyanyi, pidato, macacimpedan, dan puisi. Semua dengan bahasa Bali," jelas kepala sekolah asal Banjar Selat Kelod, Desa/Kecamatan Selat, tersebut.
Bagus Putra mengatakan, setiap kelas yang dapat giliran naik panggung telah dijadwalkan. Dengan demikian, siswa di kelas tersebut terlebih dahulu membuat persiapan. "Mengenai siswa naik panggung, telah ada yang mengoordinasikan, dari Tim Literasi bahasa Bali," tambahnya.
Ketua Tim Literasi Bahasa Bali I Wayan Putu Gede. "Kendalanya naik panggung, banyak siswa malu-malu naik panggung, karena kurang siap, atau belum pernah tampil di panggung, sehingga grogi. Tetapi pada akhirnya untuk giliran berikutnya, anak telah terbiasa pentas di panggung," lanjut Bagus Putra, kasek sejak 21 Desember 2016 ini.
Program literasi bahasa Bali, lanjut Bagus Putra, telah lama berlangsung. Namun sempat tersendat karena pandemic Covid-19 selama tahun 2020-2022. Menurutnya, penting mengoptimalkan pendidikan literasi bahasa Bali. Karena merupakan kebudayaan lokal yang perlu pelestarian. Setiap pelaksanaan acara pasantian dan Paras Bali, lanjut Bagus Putra, hanya melibatkan siswa kelas VII dan kelas IX, karena siswa kelas VIII belajarnya mulai siang hingga sore.
Di SMPN 1 Abang memiliki 746 siswa, 37 guru, sarana pendukungnya 17 ruang kelas, di lahan 7.000 meter kubik. Sekolah itu berdiri 9 April 1979, peresmiannya langsung dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr Daoed Joesoef.7k16
Komentar