ABK Meregang Nyawa
Diduga Terpeselet dari Kapal saat Lego Jangkar
Dengan menggunakan peralatan aqua eye (pendeteksi korban tenggelam), akhirnya petugas menemukan posisi korban yang berada di bawah kapal
DENPASAR, NusaBali
Seorang Anak Buah Kapal (ABK) bernama Lukman Hakim, 34 ditemukan mengambang di Perairan Pelabuhan Benoa, Kecamatan Denpasar Selatan, Sabtu (4/11) pagi. ABK Kapal Motor (KM) Milenium Jaya 6 yang sedang lego jangkar di Pelabuhan Benoa ini jatuh dan tenggelam saat beraktivitas di atas kapal tersebut.
Informasi yang dihimpun NusaBali, jenazah korban ditemukan 6 jam setelah tenggelam, oleh petugas Basarnas Denpasar. Petugas langsung melakukan evakuasi dan dibawa ke RS Prof Dr I Goesti Ngoerah.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Denpasar, I Wayan Suwena menjelaskan ABK bernasib naas ini diketahui jatuh ke laut pada Sabtu sekitar pukul 04.00 Wita. Saat itu, korban berjaga bersama seorang rekannya. Nah, pada saat hujan deras, korban dan rekannya itu melakukan pemeriksaan seluruh kapal. Namun naas, korban secara tiba-tiba terjatuh ke laut. “Dugaan awal korban jatuh terpeselet karena licin. Kejadian itu langsung dilaporkan ke perusahaan oleh rekannya,” ujar Suwena, saat dikonfirmasi, Sabtu (4/11) siang.
Setelah kejadian ABK terjatuh ke laut dilaporkan, pihak kapal pun meneruskan informasi itu kepada petugas lainnya untuk segera melakukan pencarian. Namun, proses pencarian saat itu tidak membuahkan hasil karena kondisi masih gelap gulita yang disertai hujan deras. “Baru pada Sabtu pukul 08.00 Wita, diteruskan ke Basarnas dan langsung menerjunkan 8 orang personel ke lokasi,” beber Suwena.
Dalam pencarian yang dilakukan oleh petugas Basarnas tersebut dibackup penuh oleh TNI AL, Pol Air, KSOP Benoa, Pelindo, Agen kapal, tim medis RS Prof Ngoerah dan masyarakat setempat. Pada penyisiran pertama, tim menggunakan rubber boat dimulai pada pukul 08.55 Wita. Kurang lebih setelah 1 jam kemudian korban ditemukan. “Dengan menggunakan peralatan aqua eye (pendeteksi korban tenggelam), akhirnya petugas menemukan posisi korban yang berada di bawah kapal,” ungkap Suwena.
Setelah ditemukan, korban yang berada 5 meter di bawah air itu langsung dievakuasi oleh dua petugas. Kemudian dievakuasi ke RS Prof Ngoerah untuk dilakukan pemeriksaan mendalam. “Proses evakuasi tidak berlangsung lama, dua personel kita terjunkan untuk angkat jenazah dan saat itu juga diangkut ke RS Prof Ngoerah,” pungkas Suwena.dar
Seorang Anak Buah Kapal (ABK) bernama Lukman Hakim, 34 ditemukan mengambang di Perairan Pelabuhan Benoa, Kecamatan Denpasar Selatan, Sabtu (4/11) pagi. ABK Kapal Motor (KM) Milenium Jaya 6 yang sedang lego jangkar di Pelabuhan Benoa ini jatuh dan tenggelam saat beraktivitas di atas kapal tersebut.
Informasi yang dihimpun NusaBali, jenazah korban ditemukan 6 jam setelah tenggelam, oleh petugas Basarnas Denpasar. Petugas langsung melakukan evakuasi dan dibawa ke RS Prof Dr I Goesti Ngoerah.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Denpasar, I Wayan Suwena menjelaskan ABK bernasib naas ini diketahui jatuh ke laut pada Sabtu sekitar pukul 04.00 Wita. Saat itu, korban berjaga bersama seorang rekannya. Nah, pada saat hujan deras, korban dan rekannya itu melakukan pemeriksaan seluruh kapal. Namun naas, korban secara tiba-tiba terjatuh ke laut. “Dugaan awal korban jatuh terpeselet karena licin. Kejadian itu langsung dilaporkan ke perusahaan oleh rekannya,” ujar Suwena, saat dikonfirmasi, Sabtu (4/11) siang.
Setelah kejadian ABK terjatuh ke laut dilaporkan, pihak kapal pun meneruskan informasi itu kepada petugas lainnya untuk segera melakukan pencarian. Namun, proses pencarian saat itu tidak membuahkan hasil karena kondisi masih gelap gulita yang disertai hujan deras. “Baru pada Sabtu pukul 08.00 Wita, diteruskan ke Basarnas dan langsung menerjunkan 8 orang personel ke lokasi,” beber Suwena.
Dalam pencarian yang dilakukan oleh petugas Basarnas tersebut dibackup penuh oleh TNI AL, Pol Air, KSOP Benoa, Pelindo, Agen kapal, tim medis RS Prof Ngoerah dan masyarakat setempat. Pada penyisiran pertama, tim menggunakan rubber boat dimulai pada pukul 08.55 Wita. Kurang lebih setelah 1 jam kemudian korban ditemukan. “Dengan menggunakan peralatan aqua eye (pendeteksi korban tenggelam), akhirnya petugas menemukan posisi korban yang berada di bawah kapal,” ungkap Suwena.
Setelah ditemukan, korban yang berada 5 meter di bawah air itu langsung dievakuasi oleh dua petugas. Kemudian dievakuasi ke RS Prof Ngoerah untuk dilakukan pemeriksaan mendalam. “Proses evakuasi tidak berlangsung lama, dua personel kita terjunkan untuk angkat jenazah dan saat itu juga diangkut ke RS Prof Ngoerah,” pungkas Suwena.dar
1
Komentar