Yoga Jadi Gaya Hidup Sehat Bali
Meskipun berasal dari negeri India, yoga ternyata berkembang dengan caranya sendiri di wilayah Nusantara termasuk Bali. Khusus di Bali, yoga berdasar konsep Kanda Pat.
DENPASAR, NusaBali
Masyarakat belakangan ini makin melirik layanan kesehatan alternatif untuk mengobati penyakit. Ada juga untuk menjaga kesehatan. Pengobatan alternatif dengan pendekatan tradisional dianggap memiliki metode yang lebih holistik dalam menangani sebuah gangguan kesehatan.
Salah satu yang menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir adalah gerakan yoga. Yoga yang secara harafiah dalam bahasa sansekerta berarti jalan, kini diartikan sebagai sejumlah gerakan yang melibatkan meditasi dengan teknik peregangan, pernapasan, keseimbangan, dan kelenturan tubuh untuk mencapai keselarasan dan harmoni antara emosi, jiwa, mental, spiritualitas, dan tubuh.
Praktisi yoga di Bali I Wayan Eka Suarnaya, 48, menyebut dalam yoga sesungguhnya penekun yoga mengakses energi prana, energi yang dimiliki oleh setiap makhluk atau benda di alam semesta ini. "Prana terbesar di alam semesta adalah prananya matahari," ujarnya saat ditemui usai memberikan latihan yoga di Rumah Sakit Bali Mandara, Sanur Kauh, Denpasar, Sabtu (4/11).
Saat melakukan latihan yoga, ujarnya, kita mengakses energi prana untuk memberikan kesehatan ke dalam tubuh. Hal itu terjadi setiap kita melakukan tarikan napas saat beryoga ataupun bermeditasi sebagai bagian dari yoga itu sendiri.
"Dalam konsep yoga yang saya pelajari, asana (sikap) dan pranayama (napas) memiliki kaitan yang sangat erat, sehingga setiap gerakan harus diikuti pengaksesan energi prana melalui pernapasan," ujarnya.
Lebih jauh Eka menjelaskan, pada saat menahan napas udara yang kita hirup akan berubah menjadi energi prana dan masuk melalui nadi. "Semakin besar oksigen yang kita hirup semakin besar energi (prana) yang kita dapatkan dari alam semesta, itulah yang digunakan untuk melakukan penyembuhan," jelasnya.
Lebih lanjut, ada tiga hal yang kita lakukan ketika sedang melakukan yoga, yakni olah raga, olah rasa, olah jiwa. Olah raga didapat saat melakukan sejumlah peregangan, pelenturan, dan lainnya, sementara olah rasa didapat ketika sedang mengolah napas, mulai menghirup, menahan, dan mengeluarkan. Sedangkan olah jiwa didapat ketika kita memusatkan pikiran pada satu hal positif, misalnya pada setiap tarikan napas. "Pada saat meditasi, pikiran kita arahkan," tambahnya.
Menurutnya olah jiwa ini sangat penting dalam menangani suatu penyakit tertentu. Seringkali satu penyakit yang kita derita lebih disebabkan adanya pikiran alam bawah sadar negatif, seperti kecemasan dan ketakutan yang berlebihan. "Maag misalnya setingkali bukan karena salah makan, tapi lebih kepada rasa cemas yang berlebihan," ujar Eka yang sehari-hari memberikan kelas yoga di studio pribadinya di Jalan Diponegoro, Denpasar.
Eka menjelaskan, meskipun berasal dari negeri India, yoga ternyata berkembang dengan caranya sendiri di wilayah Nusantara termasuk Bali. Khusus di Bali, yoga berdasar konsep Kanda Pat. Kanda Pat merupakan satu dari sekian banyak konsep atau kearifan yang dimiliki manusia Hindu di Bali. Kanda pat ini berupa yeh nyom (air ketuban), ari-ari, getih (darah), dan lamas (lemak). Kanda Pat dimaknai sebagai empat saudara (yang menyertai dan melindungi manusia sejak kelahiran, masa pertumbuhan, sampai pada kematian.
Masyarakat belakangan ini makin melirik layanan kesehatan alternatif untuk mengobati penyakit. Ada juga untuk menjaga kesehatan. Pengobatan alternatif dengan pendekatan tradisional dianggap memiliki metode yang lebih holistik dalam menangani sebuah gangguan kesehatan.
Salah satu yang menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir adalah gerakan yoga. Yoga yang secara harafiah dalam bahasa sansekerta berarti jalan, kini diartikan sebagai sejumlah gerakan yang melibatkan meditasi dengan teknik peregangan, pernapasan, keseimbangan, dan kelenturan tubuh untuk mencapai keselarasan dan harmoni antara emosi, jiwa, mental, spiritualitas, dan tubuh.
Praktisi yoga di Bali I Wayan Eka Suarnaya, 48, menyebut dalam yoga sesungguhnya penekun yoga mengakses energi prana, energi yang dimiliki oleh setiap makhluk atau benda di alam semesta ini. "Prana terbesar di alam semesta adalah prananya matahari," ujarnya saat ditemui usai memberikan latihan yoga di Rumah Sakit Bali Mandara, Sanur Kauh, Denpasar, Sabtu (4/11).
Saat melakukan latihan yoga, ujarnya, kita mengakses energi prana untuk memberikan kesehatan ke dalam tubuh. Hal itu terjadi setiap kita melakukan tarikan napas saat beryoga ataupun bermeditasi sebagai bagian dari yoga itu sendiri.
"Dalam konsep yoga yang saya pelajari, asana (sikap) dan pranayama (napas) memiliki kaitan yang sangat erat, sehingga setiap gerakan harus diikuti pengaksesan energi prana melalui pernapasan," ujarnya.
Lebih jauh Eka menjelaskan, pada saat menahan napas udara yang kita hirup akan berubah menjadi energi prana dan masuk melalui nadi. "Semakin besar oksigen yang kita hirup semakin besar energi (prana) yang kita dapatkan dari alam semesta, itulah yang digunakan untuk melakukan penyembuhan," jelasnya.
Lebih lanjut, ada tiga hal yang kita lakukan ketika sedang melakukan yoga, yakni olah raga, olah rasa, olah jiwa. Olah raga didapat saat melakukan sejumlah peregangan, pelenturan, dan lainnya, sementara olah rasa didapat ketika sedang mengolah napas, mulai menghirup, menahan, dan mengeluarkan. Sedangkan olah jiwa didapat ketika kita memusatkan pikiran pada satu hal positif, misalnya pada setiap tarikan napas. "Pada saat meditasi, pikiran kita arahkan," tambahnya.
Menurutnya olah jiwa ini sangat penting dalam menangani suatu penyakit tertentu. Seringkali satu penyakit yang kita derita lebih disebabkan adanya pikiran alam bawah sadar negatif, seperti kecemasan dan ketakutan yang berlebihan. "Maag misalnya setingkali bukan karena salah makan, tapi lebih kepada rasa cemas yang berlebihan," ujar Eka yang sehari-hari memberikan kelas yoga di studio pribadinya di Jalan Diponegoro, Denpasar.
Eka menjelaskan, meskipun berasal dari negeri India, yoga ternyata berkembang dengan caranya sendiri di wilayah Nusantara termasuk Bali. Khusus di Bali, yoga berdasar konsep Kanda Pat. Kanda Pat merupakan satu dari sekian banyak konsep atau kearifan yang dimiliki manusia Hindu di Bali. Kanda pat ini berupa yeh nyom (air ketuban), ari-ari, getih (darah), dan lamas (lemak). Kanda Pat dimaknai sebagai empat saudara (yang menyertai dan melindungi manusia sejak kelahiran, masa pertumbuhan, sampai pada kematian.
"Kita belajar Kanda Pat mencari jati diri kita. Saat terbentuk janin orangtua kita melakukan 'meditasi' dengan berfokus melakukan hal-hal baik demi kesehatan dan keselamatan janin. Semua aktivitas yang kita lakukan dengan fokus itulah meditasi," jelas Eka yang berasal dari Desa Sumerta, Denpasar Timur.
Sebagai seorang praktisi yoga dan ikut dalam Gotra Pangusada Bali, Eka telah banyak memberikan pelatihan yoga kepada masyarakat luas mulai dari murid sekolah hingga warga lapas (lembaga pemasyarakatan). Menurutnya dengan rutin melakukan yoga, pikiran terlatih untuk tenang menghadapi berbagai tantangan hidup dan pada akhirnya membawa kesehatan yang lebih baik.7cr78
Sebagai seorang praktisi yoga dan ikut dalam Gotra Pangusada Bali, Eka telah banyak memberikan pelatihan yoga kepada masyarakat luas mulai dari murid sekolah hingga warga lapas (lembaga pemasyarakatan). Menurutnya dengan rutin melakukan yoga, pikiran terlatih untuk tenang menghadapi berbagai tantangan hidup dan pada akhirnya membawa kesehatan yang lebih baik.7cr78
1
Komentar