Skrining Tradisional hingga Tenung Wariga, RSBM dan Gotra Pangusada Bali Gelar Pelayanan Kestrad
DENPASAR, NusaBali.com - Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) bekerja sama dengan Gotra Pangusada Bali melaksanakan kegiatan Pelayanan Kesehatan Tradisional (kestrad), bertempat di aula RSBM, Sabtu (4/11/2023).
Layanan yang diberikan terdiri dari skrining penyakit (secara
tradisional),usada apun, usada jiwa pramana, usada bayu, membaca potensi
diri, dan tenung wariga. Kegiatan yang dibuka untuk umum diharapkan
lebih memperkenalkan layanan kestra
tradisional),usada apun, usada jiwa pramana, usada bayu, membaca potensi
diri, dan tenung wariga. Kegiatan yang dibuka untuk umum diharapkan
lebih memperkenalkan layanan kestra
Direktur Utama RSBM dr Ketut Suarjaya MPPM, dalam kesempatan tersebut menyampaikan pelayanan kestrad kali ini masih dalam rangka HUT ke-6 RSBM yang jatuh pada 28 Oktober 2023. Selain di aula RSBM, saat bersamaan pelayanan serupa juga dilakukan di Kantor Desa Sanur Kauh.
"Untuk lebih memperkenalkan layanan kesehatan tradisional di (internal) rumah sakit dan termasuk masyarakat umum kami mengundang Gotra Pangusada Bali," ujar dr Suarjaya ditemui di sela kegiatan.
Dokter Suarjaya menyampaikan RSBM merupakan salah satu fasyankes yang tengah mengembangkan layanan kestrad. Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Bali bahkan telah memiliki poliklinik khusus kestrad. Sejumlah layanan yang dimiliki yakni akupresur, akupuntur, herbal, hipnoterapi, energi prana, hingga malukat. Menurut dr Suarjaya, Poliklinik Kestrad RSBM melayani pasien kestrad setiap hari.
Ia mengatakan, layanan kestrad merupakan salah satu modal dalam terapi kesehatan. Mengambil perspektif pengobatan tradisional Bali (usadha Bali), dr Suarjaya mengemukakan bahwa kejadian sakit pada seseorang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan antara bhuana alit (mikrokosmos) dan bhuana agung (makrokosmos) di dalam diri.
Dalam hal ini, jelasnya, kestrad tidak hendak menggantikan pengobatan konvensional, namun menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat. Dokter Suarjaya mengatakan pelayanan kestrad kali ini diharapkan memberikan layanan secara lebih holistik. "Sehat itu tidak hanya fisik, tetapi juga mental, sosial, dan spiritual," ucapnya.
Lebih jauh dijelaskannya, layanan kestrad saat ini sudah banyak ditopang dengan bukti-bukti ilmiah. Produk herbal jamu misalnya telah banyak diteliti sehingga mempunyai penjelasan ilmiah terkait khasiatnya. Begitupun hipnoterapi mendapat penjelasan ilmiah oleh ilmu psikologi dan ilmu kedokteran jiwa.
"Kalau tidak memahami hakikat dari kestrad mungkin ada resistensi, salah persepsi. Tapi dengan menjelaskan secara terus menerus bahwa sebenarnya kestrad ilmiah juga," ujar mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Sementara itu, Sekretaris Gotra Pangusada Bali Ni Made Sinarsari juga menyampaikan bahwa layanan kesehatan tradisional akan melengkapi upaya bersama dalam mewujudkan insan yang sehat dan sejahtera.
"Semesta tidak akan indah apabila bunganya hanya merah semata, namun semesta akan menjadi lebih indah bila beraneka warna bisa menghiasi semesta," ujar Sinarsari mengibaratkan berbagai metode dalam layanan kesehatan.
Ia mengatakan, para pangusada yang dihadirkan kali ini seluruhnya merupakan anggota Gotra Pangusada Bali yang telah tersertifikasi dan memiliki pengalaman mumpuni. Sebagian bahkan memiliki kualifikasi ilmiah. "Kita tidak membawa klenik di sini," sebutnya. *cr78
1
Komentar