Belum Merata, Bali Mulai Diguyur Hujan
DENPASAR, NusaBali - Memasuki bulan November seluruh wilayah kabupaten/kota di Bali akhirnya mendapat guyuran hujan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin menyampaikan seluruh wilayah di Bali telah mengalami hujan meskipun belum merata.
Rentin mengatakan, hujan cukup deras meskipun singkat terjadi di sejumlah tempat pada, Sabtu (4/11). Seperti misalnya di Kota Denpasar pada Sabtu pagi, hujan terjadi hampir di seluruh kecamatan. Pada hari yang sama hujan juga terjadi di wilayah Kabupaten Gianyar, yakni di wilayah Desa Bitera, Desa Tampaksiring, dan Desa Tegallalang.
Hujan juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Klungkung tepatnya di wilayah Kota Semarapura pada Sabtu dini hari, Kabupaten Bangli di wilayah Kecamatan Kintamani dan Kota Bangli, Kabupaten Buleleng di wilayah Desa Pemaron, Kecamatan Seririt, Kabupaten Jembrana di wilayah Kecamatan Pekutatan, dan di Kabupaten Tabanan hujan dilaporkan terjadi di Kota Tabanan. Sebelumnya pada Kamis (2/11) hujan terlebih dahulu telah dilaporkan terjadi di Kabupaten Badung tepatnya di wilayah Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Karangasem di wilayah Kota Amlapura, dan Kota Negara di Kabupaten Jembrana.
"Meskipun belum merata seluruh wilayah kabupaten/kota di Bali sudah turun hujan," ujar Rentin, Minggu (5/11). Khusus di Denpasar, hujan yang cukup deras disebutnya sangat membantu upaya pemadaman kebakaran di TPA Suwung. Meskipun kepulan asap masih muncul namun ada pengurangan yang signifikan. "Pasca diguyur hujan makin terkendali," sebut Rentin. Memasuki musim penghujan Rentin mengimbau masyarakat Bali untuk tetap waspada terhadap kemungkinan adanya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya sebelumnya juga telah mengingatkan warga agar tidak membuang sampah ke selokan atau sungai, karena akan meningkatkan potensi terjadinya banjir di musim hujan nanti. Untuk itu Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra juga telah mengeluarkan Surat Nomor B.360/9339/KL/BPBD yang ditunjukkan kepada Bupati/Walikota se-Bali tertanggal 28 Oktober 2023.
“Mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke saluran air (got, selokan, sungai dan danau) dan melakukan upaya pembersihan saluran air agar di saat musim hujan tidak terjadi banjir,” pesan Dewa Indra. Surat tersebut mengacu pada prakiraan cuaca yang dikeluarkan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar terkait awal musim hujan di Bali. Kepala Stasiun Klimatologi Bali Aminudin Al-Roniri menyampaikan secara umum Awal Musim Hujan (AMH) di wilayah Bali diperkirakan masuk bulan November (sebanyak 60 persen) dan bulan Desember (sebanyak 40 persen).
Daerah yang diperkirakan paling awal memasuki AMH pada November Dasarian 2 yaitu sebagian besar wilayah Bali. Sedangkan wilayah yang diperkirakan terakhir memasuki Musim Hujan yaitu pada Desember Dasarian 3 di antaranya adalah Buleleng bagian barat dan Nusa Penida. "Prakiraan AMH pada November meliputi sebagian besar wilayah Jembrana, Tabanan, Badung bagian utara, Gianyar, Bangli, Karangasem bagian timur, Klungkung bagian utara, Buleleng bagian selatan," kata Aminudin. 7 cr78
Hujan juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Klungkung tepatnya di wilayah Kota Semarapura pada Sabtu dini hari, Kabupaten Bangli di wilayah Kecamatan Kintamani dan Kota Bangli, Kabupaten Buleleng di wilayah Desa Pemaron, Kecamatan Seririt, Kabupaten Jembrana di wilayah Kecamatan Pekutatan, dan di Kabupaten Tabanan hujan dilaporkan terjadi di Kota Tabanan. Sebelumnya pada Kamis (2/11) hujan terlebih dahulu telah dilaporkan terjadi di Kabupaten Badung tepatnya di wilayah Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Karangasem di wilayah Kota Amlapura, dan Kota Negara di Kabupaten Jembrana.
"Meskipun belum merata seluruh wilayah kabupaten/kota di Bali sudah turun hujan," ujar Rentin, Minggu (5/11). Khusus di Denpasar, hujan yang cukup deras disebutnya sangat membantu upaya pemadaman kebakaran di TPA Suwung. Meskipun kepulan asap masih muncul namun ada pengurangan yang signifikan. "Pasca diguyur hujan makin terkendali," sebut Rentin. Memasuki musim penghujan Rentin mengimbau masyarakat Bali untuk tetap waspada terhadap kemungkinan adanya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya sebelumnya juga telah mengingatkan warga agar tidak membuang sampah ke selokan atau sungai, karena akan meningkatkan potensi terjadinya banjir di musim hujan nanti. Untuk itu Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra juga telah mengeluarkan Surat Nomor B.360/9339/KL/BPBD yang ditunjukkan kepada Bupati/Walikota se-Bali tertanggal 28 Oktober 2023.
“Mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke saluran air (got, selokan, sungai dan danau) dan melakukan upaya pembersihan saluran air agar di saat musim hujan tidak terjadi banjir,” pesan Dewa Indra. Surat tersebut mengacu pada prakiraan cuaca yang dikeluarkan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar terkait awal musim hujan di Bali. Kepala Stasiun Klimatologi Bali Aminudin Al-Roniri menyampaikan secara umum Awal Musim Hujan (AMH) di wilayah Bali diperkirakan masuk bulan November (sebanyak 60 persen) dan bulan Desember (sebanyak 40 persen).
Daerah yang diperkirakan paling awal memasuki AMH pada November Dasarian 2 yaitu sebagian besar wilayah Bali. Sedangkan wilayah yang diperkirakan terakhir memasuki Musim Hujan yaitu pada Desember Dasarian 3 di antaranya adalah Buleleng bagian barat dan Nusa Penida. "Prakiraan AMH pada November meliputi sebagian besar wilayah Jembrana, Tabanan, Badung bagian utara, Gianyar, Bangli, Karangasem bagian timur, Klungkung bagian utara, Buleleng bagian selatan," kata Aminudin. 7 cr78
Komentar