Sepi Saat Pandemi, Pasar Patung Kayu Suar Ramai Kembali
DENPASAR, NusaBali -Sempat sepi pesanan pada saat pandemi Covid-19 (2020-2021) pasar kerajinan patung kayu, khususnya kayu suar bangkit kembali. Terutama pesanan dari pemilik art shop, galeri maupun dari pasar seni, semakin ramai.
Salah satu jenis patung banyak dicari pasar adalah patung Budha. Karena itu perajin patung pun mengaku bersyukur. Kendati harus kerja keras. Apalagi jumlah tenaga pemahat berkurang.
“Lumayan sudah mulai cukup ramai pesanan,” ujari I Nyoman Sudiana, salah seorang pematung dari Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati,Selasa (7/11).
Persisnya, lanjut Sudiana, setelah pandemi Covid-19 berlalu, ada pemesanan patung kayu, terutama yang berbahan kayu suar.
Patung yang diminta dari ukuran 20 centimeter sampai 1 meter. Harganya dari Rp90 ribu sampai Rp 2 juta. Pesanan banyak datang kalangan pemilik art shop atau toko seni dari daerah wisata. Diantaranya dari kawasan wisata Ubud, Sukawati dan daerah wisata yang lainnya. “Kadang ada juga yang datang langsung meminta dibuatkan patung untuk suvenir,” kata Sudiana.
Persoalannya, kata Sudiana adalah tenaga pemahat patung berkurang. Hal itu karena para pemahat sebelumnya, terutama anak-anak muda banyak yang beralih memilih pekerjaan lain saat pandemi. Ada yang kerja jadi tenaga pengamanan (satpam), buruh, karyawan pariwisata dan yang pekerjaan lain. “Mereka ogah balik kembali kerja membuat patung,” lanjutnya.
Walau demikian, perajin atau pematung seperti Sudiana tetap berusaha memenuhi pesanan. Kalau sampai batas waktu pesanan belum seluruhnya bisa diselesaikan, perajin meminta perpanjangan waktu.
“Karena memang persoalannya sekarang adalah tenaga pematung yang berkurang,” kata Sudiana.
Hal yang sama disampaikan pematung lainnya, I Nyoman Wilis. “Ya, sekarang memang pesanan cukup banyak. Tenaga kita kurang,” ungkapnya.
Wilis pun menunjuk patung-patung hasil karyanya yang dimasukkan dalam keranjang yang akan diantar ke Pasar Seni, Sukawati. “Ini sudah ada yang meminta harus segera dibawa,” tunjuknya.
Sedangkan terkait bahan baku, para perajin patung mengaku tidak ada masalah. Kebutuhhan bahan baku tersedia. Sebagian besar didatangkan dari Jawa.
Selain patung Budha dengan berbagai style, Budha semadi, Budha rileks, baby Budha, perajin juga membuat jenis patung lain. Diantaranya patung dengan thema pewayangan.
“Juga kadang membuat arca (patung untuk benda yang akan disakralkan. Untuk patung, sebagai pratima, kayu yang digunakan adalah kayu cendana atau kayu majagau. Teksturnya kayunya padat halus dan berbau harum,” paparnya. K17.
Komentar