Bali Jadi Provinsi Pertama Deklarasi GNRM
Bali menjadi provinsi pertama yang secara resmi mendeklarasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Anggota DPRD Bali Banyak yang Absen
DENPASAR, NusaBali
Deklarasi GNRM yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo tersebut ditandai dengan penghancuran dan pembakaran papan bertulisan sejumlah karakter yang menjadi penghambat gerakan revolusi mental, di halaman Gedung Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali di kawasan Niti Mandala Denpasar, Sabtu (2/1) pagi.
Namun deklarasi GNRM yang dihadiri Deputi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Dr Haswan Yunaz, itu banyak anggota DPRD Bali yang absen.
Yang hadir kemarin Gubernur Made Mangku Pastika, Wagub Ketut Sudikerta, perwakilan Polda Bali, perwakilan Kodam IX Udayana, Sekprov Bali Tjokorda Ngurah Pemayun, Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry, Ketua MUDP Jro Gede Wayan Suwena Putus Upadesa, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Ayu Pastika, bupati dan walikota yang diwakili penjabat bupati, akademisi, tokoh masyarakat, dan pimpinan SKPD Pemprov Bali.
“Walaupun sebagai provinsi yang pertama mencanangkan GNRM, ini bukan untuk gagah-gagahan. Namun bagaimana mengimplementasikan dalam gerakan nyata,” ujar Pastika di hadapan para pejabat, tokoh, dan undangan.
Pastika menyebutkan Pemprov Bali sebenarnya jauh sebelumnya sudah melakukan gerakan revolusi mental. Salah satunya dengan simakrama keliling kabupaten yang dilakukan selama ini. Selain itu ada juga program pendirian Forum Bali Bebas Bicara Apa Saja. Tolok ukur GNRM menjadi berhasil adalah mampu membangun berdayanya masyarakat, menumbuhkan jiwa sosial, hilangnya diskriminasi. “Harus jadi gerakan seluruh rakyat, etos kerja keras, optimis, inovatif. Yang paling penting laksanakan substansi revolusi mental itu secara nyata. Bukan hanya menjadi pencanangan,” tandas mantan Kapolda Bali, ini.
Pastika mengatakan GNRM bisa dimulai dengan hal-hal kecil. “Sebentar habis makan siang sampahnya jangan dibuang sembarangan. Hal–hal kecil itu menjadi cermin sebuah gerakan revolusi mental,” tutur Pastika.
Haswan Yunaz mengapresiasi langkah Bali yang menjadi pelopor deklarasi GNRM. Menurutnya, GNRM bukanlah program instan yang dapat diwujudkan dalam hitungan hari. “Ini merupakan proyek nasional jangka panjang yang membutuhkan dukungan seluruh komponen masyarakat,” ujarnya.
Sayangnya acara yang digelar kemarin yang sempat diwarnai hujan, justru tidak banyak anggota DPRD Bali terlihat. Padahal panitia GNRM mengundang unsur pimpinan fraksi, pimpinan komisi.
Sekretaris Panitia GNRM Putu Jaya Suartama yang juga Kepala Badan Kesbanglimaspol mengatakan fraksi-fraksi, komisi, pimpinan DPRD Bali semua diundang. “Undangan resmi kami sampaikan. Kenapa tidak datang, kami tidak tahu juga,” ujar Jaya Suartama.
Pantauan NusaBali, kemarin terlihat Sugawa Korry, dan I Wayan Tagel Arjana yang mengaku mewakili ketua Komisi I DPRD Bali, bukan selaku Fraksi Gerindra. “Saya mewakili Komisi I ke sini, kalau fraksi apakah diundang saya nggak tahu,” kata politisi Gerindra asal Ubud, Gianyar, ini.
Sedangkan Ketua Fraksi PDIP I Kadek Diana yang dikonfirmasi melalui telepon mengatakan tidak ada undangan ke fraksi. “Kalau ada undangannya kami pasti datang. Apalagi itu merupakan program Bapak Jokowi,” ujar politisi asal Banjar Kebalian, Kecamatan Sukawati, Gianyar, ini. 7 nat
1
Komentar