Uji Coba Parkir Manless di Bandara Picu Kemacetan
MANGUPURA, NusaBali - Uji coba perubahan metode pembayaran parkir secara manless (tanpa awak/petugas) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung sejak Kamis (9/11) menimbulkan dampak kemacetan.
Bahkan Anggota DPR RI, Nyoman Parta, secara terbuka mengungkapkan ketidakpuasannya terkait pelayanan parkir di bandara melalui sebuah video yang ia bagikan di akun media sosial pribadinya pada, Kamis (9/11). Dalam video tersebut, Nyoman Parta terlihat kesal karena mengaku telah mengantre selama 34 menit untuk membayar parkir di pintu keluar bandara.
Dalam keterangannya di caption video, Nyoman Parta mengekspresikan rasa kekecewaannya atas lamanya antrean pembayaran parkir. Ia menyatakan bahwa banyak sopir, guide, dan wisatawan yang turut protes akibat waktu yang terlalu lama untuk membayar parkir di pintu keluar bandara. Lebih lanjut, anggota Fraksi PDIP DPR RI ini mengungkapkan rasa kesalnya karena dari enam pintu keluar yang tersedia, hanya satu yang dibuka.
Hal ini mengakibatkan para penumpang baik yang berasal dari penerbangan domestik maupun internasional keluar melalui pintu yang sama, sehingga menyebabkan kemacetan yang tidak perlu. Menanggapi keluhan ini, General Manajer (GM) PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan tidak memungkiri kejadian tersebut. Ia mengaku pihaknya tengah mengimplementasikan perubahan metode pembayaran parkir di bandara tersebut menjadi cashless dan manless per tanggal 9 November.
Perubahan ini diakui sebagai langkah menuju efisiensi dan mempercepat arus lalu lintas di pintu keluar bandara. Dengan beralih ke sistem manless, menurutnya proses pembayaran parkir akan lebih cepat dan efisien, di mana masyarakat hanya perlu menempelkan kartu elektronik untuk transaksi pembayaran tanpa perlu mengambil karcis saat di pintu masuk.
“Permasalahan teknis di lapangan dikarenakan migrasi sistem parkir dapat diselesaikan langsung di lapangan bersama dengan operator penyedia jasa parkir dan disepakati akan dilakukan evaluasi per hari ini hingga nanti pelaksanaan full operation manless di 1 Desember 2023 nanti,” jelasnya saat dihubungi pada, Jumat (10/11) sore. Handy juga menuturkan jika pihaknya tengah berkomunikasi aktif dengan Polres Bandara dan Pemerintah Provinsi Bali untuk mencari solusi terkait dengan jalur ke arah Jalan Sunset Road dan Jalan Kediri. Keterlibatan pihak keamanan dan pemerintah daerah itu pun diharapkan dapat memberikan solusi yang optimal untuk mengatasi dampak kondisi padat lalu lintas yang dapat mencapai bandara.
“Namun perlu dicarikan juga solusi bersama, untuk kendaraan yang melalui jalan akses utama bandara (jalan yang lalui VVIP) karena saat ini hanya tersedia dua lajur masuk dan keluar bandara maka perlu antisipasi saat volume puncak,” tuturnya. Lebih lanjut Handy menerangkan, jika jumlah kendaraan yang masuk dan keluar dari bandara setiap hari, termasuk R2, R4, dan R6, rata-rata mencapai 35.000 sampai 37.000 unit. Estimasi dari pihaknya itu pun menunjukkan bahwa angka ini akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penumpang. Oleh karena itu, adopsi sistem pembayaran parkir cashless diharapkan dapat mempercepat proses transaksi di gerbang. “Kami berharap masyarakat dapat menerima perubahan ini dengan baik dan memohon doa serta dukungan dari seluruh masyarakat dalam proses implementasi perubahan metode pembayaran parkir ini,” harapnya.
Seperti diberitakan mulai tanggal 1 Desember 2023, PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, secara resmi akan memberlakukan sistem pembayaran parkir non tunai dengan konsep manless atau tanpa awak (petugas). Langkah inovatif ini diambil sebagai bagian dari upaya bandara untuk mendukung program pemerintah dalam mendorong transaksi non tunai dan mempercepat transformasi digital di dalam kompleks bandara.
Menurut General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, perubahan ini merupakan kelanjutan dari implementasi sistem pembayaran cashless yang telah dimulai sejak tahun 2021. Sebelumnya, meskipun sudah mengadopsi sistem cashless, proses parkir masih melibatkan proses manual dalam mengambil dan menyerahkan karcis parkir kepada petugas.
Namun, dengan adopsi sistem manless, proses tersebut akan sepenuhnya dilakukan oleh pengguna jasa dengan menempelkan kartu uang elektronik saat masuk dan keluar bandara. “Per 1 Desember seluruh proses mulai masuk hingga keluar kendaraan dilakukan pengguna jasa secara mandiri dengan menempel kartu elektronik, tidak ada karcis parkir. Migrasi ini juga sebagai upaya pengurangan penggunaan kertas agar pelayanan di bandara semakin ramah lingkungan,” ujar Handy pada, Kamis (9/11). 7 ol3
Komentar