Tahun Politik, Lomba Ogoh-ogoh Tetap Digelar
Disbud Badung tengah penyiapan kriteria yang akan disosialisasikan pada 2024.
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung memastikan lomba ogoh-ogoh tetap diselenggarakan meski pada 2024 memasuki tahun politik. Meski begitu, ada ketentuan-ketentuan yang wajib ditaati dalam pelaksanaan lomba ogoh-ogoh. Disbud pun kini tengah mengkaji ketentuan yang perlu diatur dalam lomba nanti.
“Kami di Badung merencanakan tetap melaksanakan lomba ogoh-ogoh tahun depan. Tapi memang waktunya akan diatur, misalnya maksimal pukul 23.00 Wita. Kemudian tidak menggunakan jalan protokol, apalagi jalan nasional,” Kadisbud Badung I Gde Eka Sudarwitha, Jumat (10/11).
Menurut Sudarwitha, secara umum ketentuan tema dan bentuk ogoh-ogoh sebagai kriteria selama ini sudah sesuai dengan apa yang dibuat oleh para yowana di Kabupaten Badung. Umumnya ogoh-ogoh yang dibuat mengambil bentuk dewa atau bhuta. Khusus untuk ogoh-ogoh di tahun politik, Sudarwitha menegaskan tidak boleh ada unsur-unsur berbau politik.
Masih menurut Sudarwitha, tengah penyiapan kriteria yang akan disosialisasikan diawal tahun 2024. “Saya kira sekaa teruna kami di Badung sudah sangat paham mengenai ini. Namun tentunya dalam penyusunan kriteria lomba, kami akan tekankan dan dorong agar tidak ada unsur berbau politik, tidak berbau SARA, dan tidak bersifat menyinggung,” kata mantan Camat Petang ini.
Lebih lanjut Sudarwitha berharap pawai ogoh-ogoh di Badung bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat di desanya masing-masing. Karena itu, pihaknya mendorong pelaksanaan pawai ogoh-ogoh tidak menggunakan jalan protokol maupun jalan nasional, melainkan di sekitar banjar tempat tinggalnya masing-masing.
“Kami dorong atraksi atau pawai yang akan dilakukan mencari tempat-tempat di luar jalan protokol. Misalnya di jaba pura, di lapangan, atau di jalan yang ada di jaba wantilan. Agar bisa dinikmati oleh whole family dan whole community,” katanya. 7 ind
Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung memastikan lomba ogoh-ogoh tetap diselenggarakan meski pada 2024 memasuki tahun politik. Meski begitu, ada ketentuan-ketentuan yang wajib ditaati dalam pelaksanaan lomba ogoh-ogoh. Disbud pun kini tengah mengkaji ketentuan yang perlu diatur dalam lomba nanti.
“Kami di Badung merencanakan tetap melaksanakan lomba ogoh-ogoh tahun depan. Tapi memang waktunya akan diatur, misalnya maksimal pukul 23.00 Wita. Kemudian tidak menggunakan jalan protokol, apalagi jalan nasional,” Kadisbud Badung I Gde Eka Sudarwitha, Jumat (10/11).
Menurut Sudarwitha, secara umum ketentuan tema dan bentuk ogoh-ogoh sebagai kriteria selama ini sudah sesuai dengan apa yang dibuat oleh para yowana di Kabupaten Badung. Umumnya ogoh-ogoh yang dibuat mengambil bentuk dewa atau bhuta. Khusus untuk ogoh-ogoh di tahun politik, Sudarwitha menegaskan tidak boleh ada unsur-unsur berbau politik.
Masih menurut Sudarwitha, tengah penyiapan kriteria yang akan disosialisasikan diawal tahun 2024. “Saya kira sekaa teruna kami di Badung sudah sangat paham mengenai ini. Namun tentunya dalam penyusunan kriteria lomba, kami akan tekankan dan dorong agar tidak ada unsur berbau politik, tidak berbau SARA, dan tidak bersifat menyinggung,” kata mantan Camat Petang ini.
Lebih lanjut Sudarwitha berharap pawai ogoh-ogoh di Badung bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat di desanya masing-masing. Karena itu, pihaknya mendorong pelaksanaan pawai ogoh-ogoh tidak menggunakan jalan protokol maupun jalan nasional, melainkan di sekitar banjar tempat tinggalnya masing-masing.
“Kami dorong atraksi atau pawai yang akan dilakukan mencari tempat-tempat di luar jalan protokol. Misalnya di jaba pura, di lapangan, atau di jalan yang ada di jaba wantilan. Agar bisa dinikmati oleh whole family dan whole community,” katanya. 7 ind
1
Komentar