Gema UMKM Ajang Penguatan UMKM Buleleng
SINGARAJA, NusaBali - Pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Buleleng yang digelar selama dua hari, 9-10 November, di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) berhasil mencatatkan transaksi hingga Rp 65,5 juta lebih.
Transaksi tersebut berasal dari penjualan produk kerajinan, olahan pangan, dan pasar murah yang diikuti oleh berbagai pelaku UMKM di Buleleng, termasuk Perusahan Daerah Swatantra, Perumda Pasar Arga Nayottama dan para distributor.
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta, mengatakan bahwa pameran ini berdampak cukup bagus bagi perputaran ekonomi Buleleng. Selain itu, pameran ini juga menjadi ajang promosi bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.
“Meski waktunya terbatas, namun partisipasi masyarakat dan pelaku UMKM sangat serius untuk pengembangan bisnis dan usahanya. Semangat ini pun diharapkan terus terjaga, sehingga cita-cita UMKM semakin besar capaiannya di Buleleng,” kata Sudiarta.
Sudiarta menambahkan, agar UMKM bisa maju dan terus berkembang, setidaknya harus menguasai dua aspek penting, yaitu aspek pembuatan produk berkualitas dan aspek penguasaan digital. “Jika UMKM ingin naik kelas, maka harus mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan mampu bersaing di era digital. Oleh karena itu, penguasaan teknologi dan informasi menjadi tuntutan yang paling mendesak saat ini,” ujarnya.
Dalam Gema UMKM Buleleng 2023, selain memberikan ruang kepada pelaku UMKM binaan Disdagperinkop UKM, juga diberikan kesempatan yang sama kepada UMKM rintisan baru. Mereka diberikan penguatan dari program pelatihan UMKM, talk show, hingga konseling yang diselenggarakan di hari kedua Gema UMKM.
“Kegiatan ini akan terus kami laksanakan secara berkelanjutan. Program-program pelatihan dan penguatan juga sudah disiapkan agar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pelaku UMKM di Buleleng untuk terus meningkatkan kualitas,” pungkas Sudiarta. 7k23
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta, mengatakan bahwa pameran ini berdampak cukup bagus bagi perputaran ekonomi Buleleng. Selain itu, pameran ini juga menjadi ajang promosi bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.
“Meski waktunya terbatas, namun partisipasi masyarakat dan pelaku UMKM sangat serius untuk pengembangan bisnis dan usahanya. Semangat ini pun diharapkan terus terjaga, sehingga cita-cita UMKM semakin besar capaiannya di Buleleng,” kata Sudiarta.
Sudiarta menambahkan, agar UMKM bisa maju dan terus berkembang, setidaknya harus menguasai dua aspek penting, yaitu aspek pembuatan produk berkualitas dan aspek penguasaan digital. “Jika UMKM ingin naik kelas, maka harus mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan mampu bersaing di era digital. Oleh karena itu, penguasaan teknologi dan informasi menjadi tuntutan yang paling mendesak saat ini,” ujarnya.
Dalam Gema UMKM Buleleng 2023, selain memberikan ruang kepada pelaku UMKM binaan Disdagperinkop UKM, juga diberikan kesempatan yang sama kepada UMKM rintisan baru. Mereka diberikan penguatan dari program pelatihan UMKM, talk show, hingga konseling yang diselenggarakan di hari kedua Gema UMKM.
“Kegiatan ini akan terus kami laksanakan secara berkelanjutan. Program-program pelatihan dan penguatan juga sudah disiapkan agar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pelaku UMKM di Buleleng untuk terus meningkatkan kualitas,” pungkas Sudiarta. 7k23
Komentar