Upaya Hilangkan Trauma, Berharap Kejadian Serupa Tak Berulang
SMPN 3 Sukawati Gelar Pecaruan dan Persembahyangan di TKP Jatuhnya Siswi
GIANYAR, NusaBali - Guru dan siswa SMPN 3 Sukawati melaksanakan persembahyangan bersama menyaksikan pecaruan pada rahina Tilem Sasih Kalima, Redite Paing Ugu, Minggu (12/11) pagi. Pecaruan ayam brumbun digelar di panggung halaman sekolah, tepat di lokasi jatuhnya seorang siswi, Selasa (7/11) lalu.
Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 3 Sukawati, I Made Cikra mengatakan seluruh warga sekolah hadir menyaksikan pecaruan. "Meskipun hari Minggu, anak-anak antusias datang melakukan persembahyangan," jelasnya. Selain mecaru, warga sekolah juga natab tebasan pangenteg Bayu. Prosesi dipuput oleh Jro Mangku Desa setempat. Harapannya, agar siswa maupun guru tidak terbayang lagi atau trauma atas kejadian tersebut.
"Kami harap tidak ada lagi kejadian seperti ini di kemudian hari," jelasnya. Selanjutnya pihak sekolah berencana menggelar upacara guru piduka, namun akan digelar bertepatan saat hari suci Saraswati nanti. Sementara keluarga korban, kata Made Cikra telah menggelar upacara ngulapin sehari pasca kejadian. Untuk mengetahui kondisi korban, pihak sekolah sempat menjenguk ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar. Kondisi siswi semakin baik, namun harus tetap menjalani perawatan medis.
"Jumat lalu kami tengok, kondisinya sudah membaik dan ada operasi pada hari Sabtu kemarin," jelasnya. Terkait motif korban sampai jatuh dari lantai III dengan ketinggian sekitar 6 meter, Cikra enggan berspekulasi. Yang jelas pihaknya di sekolah telah berusaha mengajak siswa aktif dan kreatif melalui program pembiasaan tiada hari tanpa bergerak. Jadi, setiap hari setelah bel berbunyi seluruh siswa bersama-sama di halaman sekolah melakukan pembiasaan. Senin Berkarakter diwujudkan lewat upacara bendera, setiap Selasa anak-anak makan sehat bersama, Rabu-Kamis dijadikan hari literasi.
"Rabu, literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Anak-anak kami beri ruang berekspresi di panggung sekolah. Bisa baca puisi, bisa story telling. Kamis literasi Bahasa Bali," jelas Cikra. Selanjutnya pada Jumat dan Sabtu bergerak bersama, dilakukan dengan senam. Cikra berharap, aktivitas sekolah yang cukup beragam ini membuat siswa senang.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMPN 3 Sukawati, ditemukan tergeletak setelah jatuh dari lantai III salah satu bangunan sekolah. Peristiwa itu terjadi Selasa (7/11) pukul 08.00 Wita, saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. 7 nvi
"Kami harap tidak ada lagi kejadian seperti ini di kemudian hari," jelasnya. Selanjutnya pihak sekolah berencana menggelar upacara guru piduka, namun akan digelar bertepatan saat hari suci Saraswati nanti. Sementara keluarga korban, kata Made Cikra telah menggelar upacara ngulapin sehari pasca kejadian. Untuk mengetahui kondisi korban, pihak sekolah sempat menjenguk ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar. Kondisi siswi semakin baik, namun harus tetap menjalani perawatan medis.
"Jumat lalu kami tengok, kondisinya sudah membaik dan ada operasi pada hari Sabtu kemarin," jelasnya. Terkait motif korban sampai jatuh dari lantai III dengan ketinggian sekitar 6 meter, Cikra enggan berspekulasi. Yang jelas pihaknya di sekolah telah berusaha mengajak siswa aktif dan kreatif melalui program pembiasaan tiada hari tanpa bergerak. Jadi, setiap hari setelah bel berbunyi seluruh siswa bersama-sama di halaman sekolah melakukan pembiasaan. Senin Berkarakter diwujudkan lewat upacara bendera, setiap Selasa anak-anak makan sehat bersama, Rabu-Kamis dijadikan hari literasi.
"Rabu, literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Anak-anak kami beri ruang berekspresi di panggung sekolah. Bisa baca puisi, bisa story telling. Kamis literasi Bahasa Bali," jelas Cikra. Selanjutnya pada Jumat dan Sabtu bergerak bersama, dilakukan dengan senam. Cikra berharap, aktivitas sekolah yang cukup beragam ini membuat siswa senang.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMPN 3 Sukawati, ditemukan tergeletak setelah jatuh dari lantai III salah satu bangunan sekolah. Peristiwa itu terjadi Selasa (7/11) pukul 08.00 Wita, saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. 7 nvi
1
Komentar