Pesan Kepahlawanan Cinta Tanah Air
Kirab Napak Tilas I Gusti Ngurah Rai
SINGARAJA, NusaBali - Pataka dan Surat Sakti I Gusti Ngurah Rai dalam kirab napak tilas diserahterimakan kepada Kabupaten Buleleng di Lapangan Seririt, Minggu (12/11).
Kirab peringatan Hari Puputan Margarana ini akan diarak keliling Bali, membawa pesan-pesan kepahlawanan I Gusti Ngurah Rai kepada seluruh masyarakat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Gede Suyasa saat menerima pataka berharap generasi muda kembali mengingat sejarah dan perjuangan pahlawan besar Bali I Gusti Ngurah Rai.
Pesan-pesan kepahlawanan, perjuangan, nasionalisme dan cinta tanah air terus dikumandangkan setiap tahun kepada generasi muda. “Melalui pesan-pesan kepahlawanan yang disampaikan dapat terbentuk karakter yang cinta tanah air. Pesan-pesan bersejarah juga disampaikan agar menjadi bagian dari internalisasi pada generasi muda ke depan,” ucap Suyasa.
Dia juga menjelaskan melalui sosok I Gusti Ngurah Rai, generasi muda dapat belajar bagaimana mencintai bangsa dan negara. Sosok yang selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Menurut Suyasa, yang menjadi tantangan terberat perjuangan generasi muda saat ini soal menjunjung tinggi bangsa dan negara di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Perkembangan zaman, kemajuan teknologi jika tidak disikapi dengan bijaksana, akan dapat mengancam nasionalisme generasi penerus. Sehingga memerlukan upaya penguatan yang lebih intensif dan konsisten untuk mempertahankan bangsa dan negara. Pataka I Gusti Ngurah Rai setelah diarak di Buleleng selanjutnya akan diserahkan ke Kabupaten Karangasem melanjutkan kirabnya keliling Bali. 7k23
Sekretaris Daerah (Sekda) Gede Suyasa saat menerima pataka berharap generasi muda kembali mengingat sejarah dan perjuangan pahlawan besar Bali I Gusti Ngurah Rai.
Pesan-pesan kepahlawanan, perjuangan, nasionalisme dan cinta tanah air terus dikumandangkan setiap tahun kepada generasi muda. “Melalui pesan-pesan kepahlawanan yang disampaikan dapat terbentuk karakter yang cinta tanah air. Pesan-pesan bersejarah juga disampaikan agar menjadi bagian dari internalisasi pada generasi muda ke depan,” ucap Suyasa.
Dia juga menjelaskan melalui sosok I Gusti Ngurah Rai, generasi muda dapat belajar bagaimana mencintai bangsa dan negara. Sosok yang selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Menurut Suyasa, yang menjadi tantangan terberat perjuangan generasi muda saat ini soal menjunjung tinggi bangsa dan negara di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Perkembangan zaman, kemajuan teknologi jika tidak disikapi dengan bijaksana, akan dapat mengancam nasionalisme generasi penerus. Sehingga memerlukan upaya penguatan yang lebih intensif dan konsisten untuk mempertahankan bangsa dan negara. Pataka I Gusti Ngurah Rai setelah diarak di Buleleng selanjutnya akan diserahkan ke Kabupaten Karangasem melanjutkan kirabnya keliling Bali. 7k23
Komentar