Amar Brkic Pulih dan Siap Berlaga
Dengan Tiga Cara, Timnas U-17 Bisa Kalahkan Panama
SURABAYA, NusaBali - Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri menyebutkan Amar Rhayhan Brkic siap diturunkan saat Tim Nasional Indonesia U-17 menghadapi Panama, dalam laga kedua di Grup A Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Senin (12/11) malam, pukul 20.00 Wita.
"Amar lawan Ekuador tidak bisa main, dia sudah bisa bermain melawan Panama," kata Indra Sjafri, di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 di Surabaya, Minggu (12/11).
Amar sebelumnya tidak bisa tampil saat Timnas U-17 menahan imbang Ekuador 1-1 di laga pertama grup A, Jumat (10/11). Pemain tim junior Hoffenheim itu absen karena terserang diare.
Namun, kata Indra, kondisi Amar telag pulih, hal tersebut usai tim dokter memberikan laporan kepada tim pelatih soal perkembangan pemain 16 tahun itu.
Selain itu, Indra Sjafri juga menyatakan seluruh pemain saat ini dalam kondisi bugar dan siap meladeni tantangan Panama, sekaligus merealisasikan tiga poin perdana di hadapan publik sendiri.
Tim pelatih bekerja keras untuk membantu proses pemulihan pemain pascalaga pertama kontra Ekuador dan tak ada satupun pemain "Garuda Muda" yang menderita cedera.
Indra menambahkan seluruh pemain dan jajaran tim pelatih punya optimisme besar untuk mendulang kemenangan agar bisa lolos dari babak grup Piala Dunia U-17.
Sementara itu, mantan pelatih Persiraja Banda Aceh Budiardjo Thalib Indonesia berpeluang menundukkan Panama U-17. Optimisme Budiardjo, setelah dirinya melihat permainan anak asuh Bima Sakti saat menahan imbang Ekuador 1-1 pada partai perdana.
"Kuncinya pada transisi permainan. Saat melawan Ekuador, pemain kita lambat lakukan transisi bertahan dan menyerang. Ini harus diperbaiki lawan Panama U-17," kata Budiardjo Thalib, yang juga pernah melatih Persik Kediri itu.
Perubahan transisi ini, kata Budiardjo, dibutuhkan pergerakan pemain tanpa bola untuk mencari ruang kosong di lapangan. Saat pegang bola, pemain lain harus bergerak cari ruang. Pemain yang pegang bola juga harus punya kecepatan saat melepas bola. Cara itu dinilai mampu merepotkan pemain Panama.
Budiardjo juga menyorot stamina Tim Garuda Belia untuk stabil menjalankan transisi. Menurutnya, faktor ketahanan fisik harus ditingkatkan jika ingin memperbaiki transisi. Dia mengamati stamina pemain Timnas U-17 hanya bertahan hingga menit 80.
Yang lebih penting lagi, Budiardjo menyarankan Timnas U-17 bermain dengan bola-bola pendek cepat. Istilahnya pakai tiki taka. Dia melihat secara individu pemain Timnas U-17 memiliki kemampuan bermain seperti itu. Apalagi, hal itu tak terlalu menguras stamina. ant
1
Komentar