Badung Gelar Lomba Baleganjur Anak-anak dan Remaja se-Bali
MANGUPURA, NusaBali - Tak hanya menggelar lomba dengan peserta se-Badung, Festival Seni Budaya serangkaian HUT ke-14 Mangupura juga membuka lomba yang bisa diikuti peserta se-Bali. Salah satunya lomba baleganjur kategori anak-anak dan remaja yang digelar Minggu (12/11) sore.
Perlombaan tersebut sedianya digelar di Panggung Terbuka Sisi Utara Balai Budaya Giri Nata Mandala. Namun, karena cuaca hujan yang mengguyur kawasan Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung sore itu, perlombaan tersebut sempat ditunda beberapa jam. Lantaran hujan belum juga reda, lomba baleganjur pun akhirnya dipindah ke Lobi Balai Budaya Giri Nata Mandala.
Meski terkendala hujan, namun tak membuat penonton dan supporter bubar barisan. Justru mereka tetap antusias memenuhi lobi Balai Budaya Giri Nata Mandala untuk menyaksikan adu kemampuan bermain baleganjur. Sore itu, ada sebanyak 12 peserta dari seluruh Bali yang mengikuti lomba baleganjur kategori anak-anak dan remaja.
Ditemui di sela kegiatan, Kepala Bidang (Kabid) Kesenian Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung Kadek Sandra Widari, mengatakan Festival Seni Budaya 2023 yang mengangkat tema ‘Abyakta Loka Budaya; Badung Maju dan Berkembang Berlandaskan Seni dan Budaya’ ini selain memberikan ruang kepada seniman se-Badung, juga membuka kesempatan untuk seniman se-Bali ikut berlomba.
Untuk diketahui, lomba-lomba dengan peserta dari enam kecamatan di Badung yang sudah digelar yakni, lomba Gong Kebyar Anak-anak, Gong Kebyar Wanita, Gong Kebyar Dewasa, dan Bapang Barong-Makendang Tunggal. “Sedangkan dengan peserta se-Bali kami menggelar lomba baleganjur kategori anak-anak, remaja, dan umum. Untuk lomba baleganjur ini, kami melibatkan dewan juri perwakilan dari beberapa kabupaten dan juga dari provinsi,” ujarnya.
Sandra Widari menambahkan, setelah lomba baleganjur, di hari berikutnya akan dilaksanakan lomba tari dari masing-masing sanggar. Melalui festival seni budaya ini, pihaknya berharap agar generasi dan para seniman bisa terus berkreativitas dan bisa melestarikan seni budaya yang adiluhung ini. “Sehingga ke depannya kegiatan festival budaya bisa berjalan berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu salah satu dewan juri, I Nyoman Sutama, menjelaskan ada beberapa kriteria yang dinilai dalam lomba ini antara lain ide gagasan, teknik, keterampilan, maupun ekspresi. “Kunci kemenangan itu adalah seperti gagasan harus kuat, tentu turunannya akan mengalir. Namun, ketika ide gagasan itu tidak kuat dipastikan karya itu akan tidak utuh dan tidak terintegrasi,” jelasnya.
Sutama menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Badung atas penyelenggaraan kegiatan Festival Seni Budaya ini. Dia mengapresiasi komitmen dari Pemkab Badung, karena selalu menjaga kearifan lokalnya dengan cara memberikan ruang berkreativitas kepada generasi muda, sehingga dengan ini ada produktivitas yang membuat orangtuanya banga. @ ind
Meski terkendala hujan, namun tak membuat penonton dan supporter bubar barisan. Justru mereka tetap antusias memenuhi lobi Balai Budaya Giri Nata Mandala untuk menyaksikan adu kemampuan bermain baleganjur. Sore itu, ada sebanyak 12 peserta dari seluruh Bali yang mengikuti lomba baleganjur kategori anak-anak dan remaja.
Ditemui di sela kegiatan, Kepala Bidang (Kabid) Kesenian Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung Kadek Sandra Widari, mengatakan Festival Seni Budaya 2023 yang mengangkat tema ‘Abyakta Loka Budaya; Badung Maju dan Berkembang Berlandaskan Seni dan Budaya’ ini selain memberikan ruang kepada seniman se-Badung, juga membuka kesempatan untuk seniman se-Bali ikut berlomba.
Untuk diketahui, lomba-lomba dengan peserta dari enam kecamatan di Badung yang sudah digelar yakni, lomba Gong Kebyar Anak-anak, Gong Kebyar Wanita, Gong Kebyar Dewasa, dan Bapang Barong-Makendang Tunggal. “Sedangkan dengan peserta se-Bali kami menggelar lomba baleganjur kategori anak-anak, remaja, dan umum. Untuk lomba baleganjur ini, kami melibatkan dewan juri perwakilan dari beberapa kabupaten dan juga dari provinsi,” ujarnya.
Sandra Widari menambahkan, setelah lomba baleganjur, di hari berikutnya akan dilaksanakan lomba tari dari masing-masing sanggar. Melalui festival seni budaya ini, pihaknya berharap agar generasi dan para seniman bisa terus berkreativitas dan bisa melestarikan seni budaya yang adiluhung ini. “Sehingga ke depannya kegiatan festival budaya bisa berjalan berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu salah satu dewan juri, I Nyoman Sutama, menjelaskan ada beberapa kriteria yang dinilai dalam lomba ini antara lain ide gagasan, teknik, keterampilan, maupun ekspresi. “Kunci kemenangan itu adalah seperti gagasan harus kuat, tentu turunannya akan mengalir. Namun, ketika ide gagasan itu tidak kuat dipastikan karya itu akan tidak utuh dan tidak terintegrasi,” jelasnya.
Sutama menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Badung atas penyelenggaraan kegiatan Festival Seni Budaya ini. Dia mengapresiasi komitmen dari Pemkab Badung, karena selalu menjaga kearifan lokalnya dengan cara memberikan ruang berkreativitas kepada generasi muda, sehingga dengan ini ada produktivitas yang membuat orangtuanya banga. @ ind
1
Komentar