Parwata Sebut Pidato Politik Megawati Ajak Rakyat Kawal Konstitusi
MANGUPURA, NusaBali - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri buka suara terkait situasi dan dinamika politik yang terjadi belakangan ini, terutama kontroversi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia Capres-Cawapres.
Menanggapi pidato politik Sang Ketua Umum, Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Badung Putu Parwata mengungkapkan bahwa dalam pidato tersebut, seluruh rakyat diajak untuk mengawal konstitusi agar tidak ada pelanggaran maupun kecurangan dalam perhalatan Pemilu 2024 nanti.
“Amanat pidato dari Ibu Megawati yang disampaikan kemarin itu adalah mengingatkan kepada kita, bahwa bangsa Indonesia ini sudah memiliki fundamental yang sudah kuat yakni Pancasila, UUD 1945 dan konstitusi yang sudah sah,” tegas Parwata di Badung, Senin (13/11).
Dalam pidato politik Megawati, sebut Parwata, pada intinya Presiden ke-5 RI itu meminta agar konstitusi ditegakkan. Karena itu, jalannya pemerintahan juga jangan sampai melanggar dari konstitusi. Untuk itu rakyat harus kuat mengawal konstitusi. “Melanggar konstitusi berarti merusak negara. Karena itu kita harus kuat. Rakyat harus kuat dan mengawal konstitusi, agar tidak ada yang memainkan konstitusi untuk kepentingan-kepentingan pihak-pihak tertentu,” terang politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini.
Ketua DPRD Badung ini juga menyebutkan pidato politik Megawati juga meminta agar seluruh pihak bergerak dengan rakyat untuk menjaga NKRI. Saling berangkulan dengan rakyat sangat penting untuk menjaga keutuhan negara. “Bergerak berangkulan dengan rakyat untuk menjaga NKRI ini, keutuhan negara ini harus dijaga. Itu pesan beliau (Megawati,red). Terakhir bagaimana perdamaian dan kebersamaan itu terwujud untuk menjaga NKRI, lebih baik lebih bagus. Itu pesan yang saya tangkap dari ibu, supaya kita solid bergerak solid membangun dan bersama-sama dengan rakyat,” tandas Parwata.ind
Komentar