Lomba Tari Antar Sanggar Meriahkan Festival Seni Budaya
MANGUPURA, NusaBali - Pekan terakhir Festival Seni Budaya serangkaian HUT ke-14 Mangupura diisi dengan lomba tari antar sanggar di lobi Balai Budaya Giri Nata Mandala, Rabu (15/11) sore. Perlombaan ini diikuti 8 peserta se-Badung.
Para peserta yang ikut unjuk kemampuan dalam perlombaan tersebut antara lain Sanggar Yudistira Sangeh, Sanggar Sekar Bumi, Wanga Giri Swara, Sanggar Seni Chandra, Sankha’Ra Art, Sri Dharma, Kertha Budaya Kusuma, dan Taksu Murti Kemanisan. Seluruh peserta membawakan materi lomba yang sama yakni Tari Legong Keraton.
Kepala Bidang (Kabid) Kesenian Dinas Kebudayaan Badung Kaden Sandra Widari, mengatakan lomba tari antar sanggar se-Badung ini memang merupakan rangkaian dari Festival Seni Budaya yang mengambil tema ‘Abyakta Loka Budaya’ yang bermakna Badung Maju Berlandaskan Seni Budaya.
“Kegiatan ini untuk mencari bibit seniman yang selanjutnya dapat dituangkan di desa untuk melestarikan seni, budaya, dan ngayah di desa/kelurahan. Festival Seni Budaya sudah dilaksanakan dari 1-16 November 2023,” ujar Sandra Widari.
Dalam lomba ini dinilai oleh tiga dewan juri, yakni Ida Ayu Wimba Ruspawati, Ida Bagus Yudistira, dan Ni Gusti Ayu Priyanti. Delapan peserta yang hadir nantinya akan memperebutkan hadiah juara I sebesar Rp 7 juta, juara II Rp 6,5 juta, DAN juara III Rp 6 juta. Kemudian juara harapan I mendapatkan Rp 5 juta, juara harapan II sebesar Rp 4,5 juta, dan juara harapan III mendapatkan Rp 4 juta.
Perlombaan tari antar sanggar ini digelar dengan harapan dapat mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya. Terselip harapan, melalui lomba tari ini semoga kreativitas seniman muda terus diasah. “Harapan kami juga generasi muda dan seniman-seniman dapat berkreativitas dan bisa mengembangkan seni melalui lomba-lomba yang ada di Festival Seni Budaya. Kami juga berharap Festival Seni Budaya dapat terus dilaksanakan,” harapnya.
Lebih lanjut Sandra Widari menambahkan, Dinas Kebudayaan Badung merancang agar setiap banjar membentuk sanggar di tahun 2024. Bahkan rencananya di tahun depan akan ada sanggar yang menerima bantuan. Namun untuk pemberiannya tetap akan melalui proses seleksi.
“Jadi rencananya kami akan memberikan bantuan, karena ada program dari Kepala Dinas Kebudayaan untuk Banjar Menari. Setiap banjar itu ada kegiatan untuk anak-anak, untuk mengurangi hal-hal yang negatif. Bisa dilaksanakan setiap pulang sekolah atau sabtu dan minggu,” katanya. @ ind
Kepala Bidang (Kabid) Kesenian Dinas Kebudayaan Badung Kaden Sandra Widari, mengatakan lomba tari antar sanggar se-Badung ini memang merupakan rangkaian dari Festival Seni Budaya yang mengambil tema ‘Abyakta Loka Budaya’ yang bermakna Badung Maju Berlandaskan Seni Budaya.
“Kegiatan ini untuk mencari bibit seniman yang selanjutnya dapat dituangkan di desa untuk melestarikan seni, budaya, dan ngayah di desa/kelurahan. Festival Seni Budaya sudah dilaksanakan dari 1-16 November 2023,” ujar Sandra Widari.
Dalam lomba ini dinilai oleh tiga dewan juri, yakni Ida Ayu Wimba Ruspawati, Ida Bagus Yudistira, dan Ni Gusti Ayu Priyanti. Delapan peserta yang hadir nantinya akan memperebutkan hadiah juara I sebesar Rp 7 juta, juara II Rp 6,5 juta, DAN juara III Rp 6 juta. Kemudian juara harapan I mendapatkan Rp 5 juta, juara harapan II sebesar Rp 4,5 juta, dan juara harapan III mendapatkan Rp 4 juta.
Perlombaan tari antar sanggar ini digelar dengan harapan dapat mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya. Terselip harapan, melalui lomba tari ini semoga kreativitas seniman muda terus diasah. “Harapan kami juga generasi muda dan seniman-seniman dapat berkreativitas dan bisa mengembangkan seni melalui lomba-lomba yang ada di Festival Seni Budaya. Kami juga berharap Festival Seni Budaya dapat terus dilaksanakan,” harapnya.
Lebih lanjut Sandra Widari menambahkan, Dinas Kebudayaan Badung merancang agar setiap banjar membentuk sanggar di tahun 2024. Bahkan rencananya di tahun depan akan ada sanggar yang menerima bantuan. Namun untuk pemberiannya tetap akan melalui proses seleksi.
“Jadi rencananya kami akan memberikan bantuan, karena ada program dari Kepala Dinas Kebudayaan untuk Banjar Menari. Setiap banjar itu ada kegiatan untuk anak-anak, untuk mengurangi hal-hal yang negatif. Bisa dilaksanakan setiap pulang sekolah atau sabtu dan minggu,” katanya. @ ind
1
Komentar