Hipertensi dan DM Ancam Kesehatan Masyarakat
Kasus diagnosa PTM tertinggi adalah hipertensi, obesitas, dan PPOK (penyebab penyakit paru obstruktif kronis).
GIANYAR, NusaBali
Penyakit hipertensi dan diabetes melitus (DM) menjadi ancaman kesehatan warga kota Gianyar yang patut diwaspadai. Penyakit tidak menular ini relatif banyak diderita warga. Pemicunya pola makan dan gaya hidup tidak sehat. Ancaman ini nyata, tampak dari kegiatan skrining penyakit tidak menular (PTM) serangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di Alun-alun Kota Gianyar beberapa waktu lalu.
Skrining prioritas dan konseling gizi terintegrasi melibatkan tenaga kesehatan dari RSU Family Husada, Puskesmas Gianyar 1, dan Persagi Gianyar ini telah menjaring sebanyak 80 peserta. Kesimpulannya, dari 80 peserta yang diskrining terdapat riwayat PTM keluarga, hipertensi sebesar 21,2% dan DM 20%. “Kasus diagnosa PTM tertinggi adalah hipertensi, obesitas, dan PPOK (Penyebab Penyakit Paru Obstruktif Kronis),” jelas Ketua Panitia HKN dr Koen Wirawan pada puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di Balai Budaya Gianyar, Jumat (17/11).
Menurut dr Koen, berdasarkan fakta ini perlu gerakan promosi kesehatan Germas dan Cerdik dalam meningkatkan pelayanan deteksi dini PTM prioritas di semua lokus kegiatan. Memperkuat jejaring kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan primer. dr Koen berharap upaya tersebut menjadi inisiasi untuk program-program preventif, kuratif, dan rehabilitatif prioritas dapat berjalan semakin baik ke depannya. “Saya berharap semua insan kesehatan terus mendorong terbangunnya gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat,” harapnya.
Serangkaian peringatan HKN ke-59 ini telah dilaksanakan berbagai kegiatan sejak 30 Oktober lalu. Di antaranya Gianyar bersama atasi stunting, pap smear, deteksi dini PTM prioritas, dan konseling gizi terintegrasi. Kegiatan Gianyar bersama atasi stunting dilakukan di tujuh kecamatan se-Kabupaten Gianyar dengan capaian persentase sasaran 72,1%. Identifikasi sebesar 69,6% sebagai baduta stunting dan 30,1% baduta non stunting. Sebesar 20.51% baduta perlu penanganan lebih lanjut dan telah dirujuk ke rumah sakit.
Kegiatan deteksi dini risiko kanker serviks dilakukan dengan pap smear diikuti sebanyak 123 peserta. Sebanyak 88 sampel peserta diambil di RSU Family Husada dan 35 lainnya di RSU Payangan. “Hasil pemeriksaan dapat dihimpun sebanyak 4 peserta memiliki hasil abnormal dan 119 lainnya menunjukkan hasil normal,” jelas dr Koen. Sebanyak 4 peserta yang telah diidentifikasi abnormal sudah direkomendasikan melakukan konsultasi pemeriksaan dokter spesialis dan rencana tindak lanjutnya.
Sekda Gianyar Dewa Gede Alit Murdiarta mewakili Pj Bupati mengatakan, peringatan Hari Kesehatan Nasional merupakan momentum untuk mengajak masyarakat memiliki budaya hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan atau perilaku yang kurang sehat. Sehat menjadi hal yang sangat penting. Kualitas layanan kesehatan agar terus ditingkatkan. “Saya mengajak seluruh keluarga besar Dinas Kesehatan berusaha meningkatkan mutu pelayanan dan masyarakat harus merasakan kehadiran pemerintahan daerah dalam bentuk pelayanan yang cepat, tanggap, dan transparan guna mewujudkan Gianyar yang sehat dan sejahtera,” jelas Dewa Alit Mudiarta. 7 nvi
Komentar