MPLS SMAN 2 Diisukan Ada Perpeloncoan
SMAN 2 Singaraja diterpa isu miring dalam pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2017/2018
Siswa Diminta Perlengkapan Tak Wajar
SINGARAJA, NusaBali
Konon siswa baru diwajibkan membawa barang yang susah dicari, dan ada barang yang hanya bisa didapat di satu toko dikawasan Kota Singaraja. MPLS tingkat SMA/SMK di Buleleng, sudah berlangsung sejak Rabu (12/7) dan berakhir Jumat (14/7) hari ini. Nah, MPLS yang berlangsung di SMAN 2 Singaraja, konon diwarnai perpeloncoan.
Salah seorang dari orangtua murid yang enggan disebutkan identitasnya, Kamis (13/7) mengungkap keluhan anaknya mengikuti MPLS di SMAN 2 Singaraja. Karena, anaknya diminta membawa buku tulis dengan jumlah lembaran ganjil. Buku tulis itu tidak boleh ada yang bekas dirobek atau bekas tempelan agar mendapat jumlah ganjil. Umumnya, buku tulis itu jumlah lembarnya selalu genap.
Di samping itu, anaknya juga diminta membawa makanan dan minuman dengan kode khusus seperti roti nego, snack angin puyuh, snack pesawat terbang alfabet, air desa, air darah dan lain-lain. Jika perlengkapan itu tidak bisa dipenuhi, maka pihak OSIS atau panitia di sekolah disebut-sebut akan memberikan sanksi kepada siswa. Sebaliknya, jika perlengkapan itu lengkap sesuai yang diperintahkan, maka akan digunakan oleh OSIS dan panitia.
Barang yang diwajibkan itu konon hanya bisa didapat di salah satu toko di kawasan Kota Singaraja. “Mohon jangan tulis nama saya, saya ini salah satu orangtua siswa di SMAN 2 Singaraja. Ini sudah jelas perpeloncoan,” ujarnya.
Pihak SMAN2 Singaraja yang dikonfirmasi Kamis siang membantah ada perpeloncoan. Karena pihak sekolah telah menekankan kepada pihak panitia MPLS dalam hal ini guru dan OSIS agar MPLS diisi dengan kegiatan yang menyenangkan siswa, dan melarang ada kewajiban yang tidak wajar. Bahkan sejak MPL berlangsung sejak hari pertama dan kedua, tidak ada perintah siswa baru membawa barang-barang yang susah dicari. “Kemarin dan tadi saya lihat tidak ada kegiatan yang membebankan siswa. Saya lihat mereka senang, ada yang bernyanyi, sekarang anak-anak sudah pulang. Karena sejak rapat persiapan sampai MPLS berjalan saya selalu menekankan guru dan OSIS untuk mengisi MPLS dengan kegiatan yang menggembirakan, sehingga siswa baru merasa nyaman dan mengenal dengan baik lingkungan sekolah,” kata Kepala SMAN 2 Singaraja, Nyoman Sumatra.
Dijelaskan, materi yang dibawakan selama MPLS seperti pengenalan guru, pengenalan lingkungan sekolah, dan penyuluhan bahaya penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Kendati demikian, Kasek Sumatra berjanji menelusuri dan memanggil panitia dan OSIS terkait dengan isu perpeloncoan tersebut. Jika benar, siswa diperintahkan membawa perlengkapan yang tak wajar, pihaknya berjanji akan menghentikan dan panitia atau OSIS yang terbukti memerintahkan akan diperingati. “Saya berterimakasih ada yang menginformasikan hal ini. Tapi saya pastikan itu tidak ada, dan nanti saya coba tanyakan dulu pada pantia. Kalau informasi itu betul, saya jamin langsung saya hentikan, karena sudah jelas MPLS tidak diperkenankan memberikan tekanan apapun kepada siswa baru,” tegas Sumatra.
Di tempat terpisah Kepala UPT Disdikpora Bali di Kabupaten Buleleng Wayan Suwarja menegaskan, hasil pemantauan MPLS SMA/SMK di Buleleng, telah berjalan sesuai dengan ketentuan, tidak ada perpeloncoan. “Kalau ada informasi perpeloncoan baru saya dengar ini. Karena sepengetahuan saya, MPLS berjalan lancar dan tidak ada perpeloncoan. Ya kalau ada informasi itu, nanti saya evaluasi lagi,” katanya. *k19
Komentar