700 Orang Ikuti Lomba Mancing di Telabah Subak Tungkub Dalem
MANGUPURA, NusaBali - Lomba mancing di air deras semakin digemari masyarakat belakangan ini.
Antusiasme para pemancing tinggi, salah satunya pada lomba mancing yang digelar di Telabah Subak Tungkub Dalem, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi, Minggu (19/11). Sedikitnya 700-an orang mengikuti lomba memancing tersebut.
Lomba mancing di air deras dibuka Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Pembukaan ditandai dengan pelepasan ikan. Turut hadir anggota DPRD Badung Wayan Edi Sanjaya, Camat Mengwi Nyoman Suhartana, Perbekel Desa Kekeran Nyoman Suarda dan undangan lainnya.
Dalam lomba tersebut ada sekitar 700-an orang yang ikut ambil bagian. Begitu ikan dilepas, para peserta langsung mencari posisi yang nyaman untuk memancing.
Ketua Panitia I Nyoman Sugama, mengatakan lomba mancing air deras ini dilaksanakan dalam rangka penataan Balai Banjar dan Pura Pengulun Banjar yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan Karya Ngenteg Linggih yang akan dilaksanakan pada 2024. Pihaknya menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga kegiatan lomba mancing bisa terlaksana dengan baik.
Hal senada juga disampaikan Perbekel Desa Kekeran I Nyoman Suarda, pelaksanaan lomba mancing yang dilaksanakan Banjar Delod Yeh dibantu dari anggaran desa sebesar Rp 51 juta lebih. “Kami menyampaikan terima kasih kepada Bupati Giri Prasta atas bantuannya baik dana BKK maupun dana hibah di Desa Kekeran. Saya berharap dan memohon kepada Bupati melalui Bapak Sekda agar bisa dibantu lagi karena masih banyak program di desa yang direncanakan pelaksanaannya di tahun 2024,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, sebagai wujud dukungan dan motivasi, Adi Arnawa menyerahkan secara simbolis bantuan dana Pemkab Badung sebesar Rp 30 juta. Adi Arnawa memberikan apresiasi atas terlaksananya lomba mancing air deras di Telabah Subak Tungkub Dalem yang diinisiasi oleh Banjar Delod Yeh, Desa Kekeran.
“Di samping untuk ajang rekreasi, kegiatan ini juga mengajak untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya saluran irigasi, sehingga keseimbangan akan terwujud sesuai dengan konsep Tri Hita Karana, yaitu terwujudnya hubungan yang harmonis antara manusia dengan pelemahan (alam), manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan,” kata Adi Arnawa. 7 ind
Lomba mancing di air deras dibuka Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Pembukaan ditandai dengan pelepasan ikan. Turut hadir anggota DPRD Badung Wayan Edi Sanjaya, Camat Mengwi Nyoman Suhartana, Perbekel Desa Kekeran Nyoman Suarda dan undangan lainnya.
Dalam lomba tersebut ada sekitar 700-an orang yang ikut ambil bagian. Begitu ikan dilepas, para peserta langsung mencari posisi yang nyaman untuk memancing.
Ketua Panitia I Nyoman Sugama, mengatakan lomba mancing air deras ini dilaksanakan dalam rangka penataan Balai Banjar dan Pura Pengulun Banjar yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan Karya Ngenteg Linggih yang akan dilaksanakan pada 2024. Pihaknya menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga kegiatan lomba mancing bisa terlaksana dengan baik.
Hal senada juga disampaikan Perbekel Desa Kekeran I Nyoman Suarda, pelaksanaan lomba mancing yang dilaksanakan Banjar Delod Yeh dibantu dari anggaran desa sebesar Rp 51 juta lebih. “Kami menyampaikan terima kasih kepada Bupati Giri Prasta atas bantuannya baik dana BKK maupun dana hibah di Desa Kekeran. Saya berharap dan memohon kepada Bupati melalui Bapak Sekda agar bisa dibantu lagi karena masih banyak program di desa yang direncanakan pelaksanaannya di tahun 2024,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, sebagai wujud dukungan dan motivasi, Adi Arnawa menyerahkan secara simbolis bantuan dana Pemkab Badung sebesar Rp 30 juta. Adi Arnawa memberikan apresiasi atas terlaksananya lomba mancing air deras di Telabah Subak Tungkub Dalem yang diinisiasi oleh Banjar Delod Yeh, Desa Kekeran.
“Di samping untuk ajang rekreasi, kegiatan ini juga mengajak untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya saluran irigasi, sehingga keseimbangan akan terwujud sesuai dengan konsep Tri Hita Karana, yaitu terwujudnya hubungan yang harmonis antara manusia dengan pelemahan (alam), manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan,” kata Adi Arnawa. 7 ind
1
Komentar