Bupati Hadiri Padiksan di Griya Simpangan Manuaba Sandakan
MANGUPURA, NusaBali - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri upacara pediksan IB Rai Swaarnawa dan Ida Ayu Ketut Wedariyanti di Griya Simpangan Manuaba Sandakan, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Sabtu (18/11).
Sebagai wujud dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan upacara dwijati tersebut, Bupati Giri Prasta menghaturkan punia Pemkab Badung sebesar Rp 100 juta dan punia pribadi sebesar Rp 25 juta yang diterima langsung oleh Ketua Panitia Upacara IB Ketut Purba Negara.
Turut hadir Ida Pedanda Guru Nabe, Guru Waktra dan Guru Saksi, jajaran Sulinggih Dharma Pedesa Pusat Nusantara Cabang Badung, PHDI Badung, Kepala Dinas Kebudayaan Badung Gde Eka Sudarwitha beserta jajaran dan undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Giri Prasta mengingat kembali kedekatan keluarganya secara historis dengan Griya Simpangan Manuaba Sandakan. “Keluarga saya, mulai dari almarhum Bapak/Ibu memiliki kedekatan historis yang sangat erat dengan Pangelingsir yang ada di Griya Simpangan Manuaba. Nama saya Giri Prasta juga merupakan pemberian dari almarhum Ida Pedanda yang ada di Griya Simpangan Manuaba,” ujarnya.
Bupati Giri Prasta menyatakan bahwa sulinggih memegang peranan penting dalam peningkatan sradha dan bhakti umat Hindu, yaitu sebagai pemimpin pembimbing dan pendidik umat sesuai dengan dharma-nya. “Tugas sulinggih adalah ngeloka palasraya yaitu memberikan pengayoman, menjadi panutan, memberikan bimbingan dan mendidik umat agar senantiasa berada dalam ajaran dharma,” katanya.
Bupati Giri prasta juga mengingatkan calon Sulinggih agar dalam kesehariannya selalu memegang teguh nilai-nilai Catur Bandana Darma, antara lain Amari Aran, yakni seorang sulinggih tidak lagi menggunakan nama kelahiran baik secara adat maupun secara kewarganegaraan. Namanya berganti sesuai dengan abhiseka yang diberikan oleh Nabe atau guru spiritual.
Kemudian Amari Sesana yaitu perubahan perilaku, karena seorang sulinggih tidak lagi berlaku seperti umat pada umumnya, termasuk dalam urusan berbusana. Selanjutnya, Amari Wesa yakni seorang sulinggih memiliki standar penataan rambut. Penataan rambut sendiri dibedakan sesuai dengan aliran yang diambil oleh sulinggih tersebut yang dibedakan menjadi tiga aliran yakni Kasogatan, Kabodan dan Kasiwan. Terakhir, Amulahaken Guru Susrusa, yakni seorang sulinggih harus taat dan bakti kepada guru spiritualnya atau Nabe yang dalam kehidupan seorang sulinggih juga merupakan Siwa Sekala.
Menurut Bupati Giri Prasta, nilai-nilai tersebut sangat tepat untuk diterapkan, sehingga nantinya sulinggih yang ada di Griya Simpangan Sandakan khususnya dan yang ada di seluruh Bali pada umumnya, konsisten mengambil peran dalam menyebarkan ajaran kerohanian kepada umat. Dengan begitu, kehidupan menjadi damai dan tentram sebagaimana makna yang terkandung dalam Loka Pala Sraya.
Sementara itu Ketua Panitia upacara mediksa IB Ketut Purba Negara melaporkan, upacara dwijati di Griya Simpangan Manuaba Sandakan Sulangai Petang diawali dengan acara diksa pariksa pada 6 November 2023. Dilanjutkan dengan upacara puncak pediksan pada 18 November 2023.
“Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati Badung atas perhatian nyata yang diberikan kepada pelaksanaan upacara dwijati. Kami merasakan langsung bagaimana dukungan pemerintah dan Bapak Bupati Badung untuk menyukseskan pelaksanaan upacara dwijati yang kami laksanakan di Griya Simpangan Manuaba Sandakan, Sulangai, Kecamatan Petang,” katanya. @ ind
Turut hadir Ida Pedanda Guru Nabe, Guru Waktra dan Guru Saksi, jajaran Sulinggih Dharma Pedesa Pusat Nusantara Cabang Badung, PHDI Badung, Kepala Dinas Kebudayaan Badung Gde Eka Sudarwitha beserta jajaran dan undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Giri Prasta mengingat kembali kedekatan keluarganya secara historis dengan Griya Simpangan Manuaba Sandakan. “Keluarga saya, mulai dari almarhum Bapak/Ibu memiliki kedekatan historis yang sangat erat dengan Pangelingsir yang ada di Griya Simpangan Manuaba. Nama saya Giri Prasta juga merupakan pemberian dari almarhum Ida Pedanda yang ada di Griya Simpangan Manuaba,” ujarnya.
Bupati Giri Prasta menyatakan bahwa sulinggih memegang peranan penting dalam peningkatan sradha dan bhakti umat Hindu, yaitu sebagai pemimpin pembimbing dan pendidik umat sesuai dengan dharma-nya. “Tugas sulinggih adalah ngeloka palasraya yaitu memberikan pengayoman, menjadi panutan, memberikan bimbingan dan mendidik umat agar senantiasa berada dalam ajaran dharma,” katanya.
Bupati Giri prasta juga mengingatkan calon Sulinggih agar dalam kesehariannya selalu memegang teguh nilai-nilai Catur Bandana Darma, antara lain Amari Aran, yakni seorang sulinggih tidak lagi menggunakan nama kelahiran baik secara adat maupun secara kewarganegaraan. Namanya berganti sesuai dengan abhiseka yang diberikan oleh Nabe atau guru spiritual.
Kemudian Amari Sesana yaitu perubahan perilaku, karena seorang sulinggih tidak lagi berlaku seperti umat pada umumnya, termasuk dalam urusan berbusana. Selanjutnya, Amari Wesa yakni seorang sulinggih memiliki standar penataan rambut. Penataan rambut sendiri dibedakan sesuai dengan aliran yang diambil oleh sulinggih tersebut yang dibedakan menjadi tiga aliran yakni Kasogatan, Kabodan dan Kasiwan. Terakhir, Amulahaken Guru Susrusa, yakni seorang sulinggih harus taat dan bakti kepada guru spiritualnya atau Nabe yang dalam kehidupan seorang sulinggih juga merupakan Siwa Sekala.
Menurut Bupati Giri Prasta, nilai-nilai tersebut sangat tepat untuk diterapkan, sehingga nantinya sulinggih yang ada di Griya Simpangan Sandakan khususnya dan yang ada di seluruh Bali pada umumnya, konsisten mengambil peran dalam menyebarkan ajaran kerohanian kepada umat. Dengan begitu, kehidupan menjadi damai dan tentram sebagaimana makna yang terkandung dalam Loka Pala Sraya.
Sementara itu Ketua Panitia upacara mediksa IB Ketut Purba Negara melaporkan, upacara dwijati di Griya Simpangan Manuaba Sandakan Sulangai Petang diawali dengan acara diksa pariksa pada 6 November 2023. Dilanjutkan dengan upacara puncak pediksan pada 18 November 2023.
“Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati Badung atas perhatian nyata yang diberikan kepada pelaksanaan upacara dwijati. Kami merasakan langsung bagaimana dukungan pemerintah dan Bapak Bupati Badung untuk menyukseskan pelaksanaan upacara dwijati yang kami laksanakan di Griya Simpangan Manuaba Sandakan, Sulangai, Kecamatan Petang,” katanya. @ ind
1
Komentar