DPRD dan Disdikpora Bahas Tatib Sekolah
Draf Sedang Disusun dan Akan Segera Dibahas dalam Rapat
MANGUPURA, NusaBali - Untuk meningkatkan kedisiplinan dan mengedepankan pembinaan kepada siswa di sekolah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung bakal mengkaji tata tertib (tatib) sekolah yang lebih bersahabat.
Hal tersebut terungkap saat rapat kerja antara Komisi IV DPRD Badung dengan Disdikpora Badung di kantor DPRD Badung, Selasa (21/11).
Raker dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Made Suardana didampingi anggota I Wayan Edy Sanjaya dan I Gede Aryantha. Hadir pula Kadisdikpora Badung I Gusti Made Dwipayana dan perwakilan dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Badung.
Suardana mengatakan raker membahas tatib di sekolah yang akan dikaji ulang guna meningkatkan disiplin siswa di sekolah. Tatib baru diharapkan mengedepankan pembinaan dan menghindari tindakan kekerasan.
“Jadi kami membahas tatib di sekolah yang akan disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Jadi dalam penerapannya nanti lebih mengedepankan pembinaan tanpa adanya kekerasan. Jadi aturan itu dibuat agar guru dan murid sama-sama bisa memahami dan menghormati. Bukan hukuman fisik, tapi kita harapkan lebih mengedepankan bimbingan dan konseling,” jelasnya.
Menurut politisi PDIP asal Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi ini, saat ini Disdikpora Badung tengah merancang draf tatib sekolah untuk dibahas kembali dengan jajaran Komisi IV DPRD Badung, sehingga sesuai dengan kebutuhan sekolah. “Draf tengah dirancang, minggu-minggu ini akan kami bahas lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Badung I Gusti Made Dwipayana mengatakan, tengah mempersiapkan draf terkait tatib sekolah. Menurutnya, tatib sekolah perlu dikaji ulang sesuai dengan perkembangan zaman. “Kami sudah bergerak membuat draftnya. Pada intinya tatib kita buat lebih bersahabat, lebih kekinian untuk menghindari adanya kekerasan seperti zaman dulu. Kita bikin yang sangat-sangat bersahabat,” katanya.
Mantan Kabag Pengadaan Barang/Jasa Setda Badung ini menambahkan, salah satu yang akan diatur adalah dalam pemberian sanksi terhadap siswa yang melanggar. Menurut Dwipayana, kedisiplinan adalah poin penting, namun bagaimana dalam pelaksanaannya nanti tidak menggunakan kekerasan. Tatib yang akan dibahas kembali dengan DPRD Badung ini juga dikaji agar tidak akan mengurangi disiplin siswa di sekolah.
“Penerapan hukuman akan dikaji agar tidak menggunakan kekerasan, namun juga tidak mengurangi disiplin sekolah. Disiplin itu nomor satu di sekolah yang harus dilaksanakan. Karenanya, hukuman penerapan disiplin itu kita atur. Kalau siswa salah, tidak boleh dengan kekerasan gurunya bertindak. Misalnya diperingati pertama, kedua, ketiga, tidak mau berubah, kita kembalikan/laporkan dulu ke orangtuanya,” jelasnya. 7 ind
Raker dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Made Suardana didampingi anggota I Wayan Edy Sanjaya dan I Gede Aryantha. Hadir pula Kadisdikpora Badung I Gusti Made Dwipayana dan perwakilan dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Badung.
Suardana mengatakan raker membahas tatib di sekolah yang akan dikaji ulang guna meningkatkan disiplin siswa di sekolah. Tatib baru diharapkan mengedepankan pembinaan dan menghindari tindakan kekerasan.
“Jadi kami membahas tatib di sekolah yang akan disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Jadi dalam penerapannya nanti lebih mengedepankan pembinaan tanpa adanya kekerasan. Jadi aturan itu dibuat agar guru dan murid sama-sama bisa memahami dan menghormati. Bukan hukuman fisik, tapi kita harapkan lebih mengedepankan bimbingan dan konseling,” jelasnya.
Menurut politisi PDIP asal Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi ini, saat ini Disdikpora Badung tengah merancang draf tatib sekolah untuk dibahas kembali dengan jajaran Komisi IV DPRD Badung, sehingga sesuai dengan kebutuhan sekolah. “Draf tengah dirancang, minggu-minggu ini akan kami bahas lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Badung I Gusti Made Dwipayana mengatakan, tengah mempersiapkan draf terkait tatib sekolah. Menurutnya, tatib sekolah perlu dikaji ulang sesuai dengan perkembangan zaman. “Kami sudah bergerak membuat draftnya. Pada intinya tatib kita buat lebih bersahabat, lebih kekinian untuk menghindari adanya kekerasan seperti zaman dulu. Kita bikin yang sangat-sangat bersahabat,” katanya.
Mantan Kabag Pengadaan Barang/Jasa Setda Badung ini menambahkan, salah satu yang akan diatur adalah dalam pemberian sanksi terhadap siswa yang melanggar. Menurut Dwipayana, kedisiplinan adalah poin penting, namun bagaimana dalam pelaksanaannya nanti tidak menggunakan kekerasan. Tatib yang akan dibahas kembali dengan DPRD Badung ini juga dikaji agar tidak akan mengurangi disiplin siswa di sekolah.
“Penerapan hukuman akan dikaji agar tidak menggunakan kekerasan, namun juga tidak mengurangi disiplin sekolah. Disiplin itu nomor satu di sekolah yang harus dilaksanakan. Karenanya, hukuman penerapan disiplin itu kita atur. Kalau siswa salah, tidak boleh dengan kekerasan gurunya bertindak. Misalnya diperingati pertama, kedua, ketiga, tidak mau berubah, kita kembalikan/laporkan dulu ke orangtuanya,” jelasnya. 7 ind
Komentar