Kantor Satpol PP Denpasar Diserang
Diduga Terkait Operasi Tempat Hiburan Malam
Kasatpol PP Denpasar, AAN Bawa Nendra mengatakan terkait peristiwa tersebut pihaknya sudah melaporkannya ke Polsek Denpasar Timur untuk ditindak lanjuti
DENPASAR, NusaBali
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar di Jalan Kecubung Nomor 4, Sumerta Kauh, Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar diserang orang tak dikenal (OTK) pada, Minggu (26/11) pagi pukul 04.30 Wita. Para pelaku menyerang personel Satpol PP yang sedang jaga saat itu.
Informasi dari sumber di lapangan ada dua versi. Pertama, orang yang melakukan penyerangan disebutkan sebanyak tujuh orang. Sementara korban yang diserang enam orang. Versi ini menyebutkan lima orang korban (anggota Satpol PP) berhasil kabur menyelamatkan diri dalam kondisi terluka. Sementara satu orang personel Satpol PP lainnya berhasil dihajar hingga terkapar di teras kantor tersebut.
Enam personel Satpol PP yang jadi korban penyerangan itu masing-masing berinisial Wayan W,53, selaku komandan regu (Danru) asal Abiansemal, Badung mengalami luka robek pada bibir, Nyoman B,52, (mengalami luka bengkak pada rahang kanan), I Ketut GA,52, luka robek dan bengkak pada kepala bagian belakang sebelah kiri, mata sebelah kiri luka dan bengkak pipi sebelah kiri, I Gusti AT,33, (alami luka robek pada dahi), I Made S,33, (alami luka pada dagu sebelah kanan), dan Anak Agung MW,24, (alami luka pada sekujur tubuh).
Pada saat penyerangan terjadi enam korban ini sempat melakukan perlawanan, namun tak berhasil mengusir para pelaku. Akhirnya lima orang korban (selain Anak Agung MW) pilih kabur dari lokasi TKP dan bersembunyi di rumah-rumah warga sekitar. Sementara Anak Agung MW berhasil ditahan para pelaku dan dihajar para pelaku. Setelah itu para pelaku pergi dan meninggalkan korban terkapar di garase kantor personel penegak Perda tersebut.
Sumber di lapangan menyebutkan sekitar pukul 04.30 Wita para korban hendak istirahat. Tiba-tiba pintu gerbang digedor-gedor orang tak dikenal tersebut. Korban Wayan W datang ke gerbang yang saat itu sudah terpasang gembok, namun belum terkunci. Setelah pintu terbuka para pelaku masuk dan menyerang para pelapor dan rekannya.
"Lima orang korban berhasil kabur bersembunyi di rumah warga sekitar. Dalam pelarian itu para korban saling kontak ternyata satu orang teman mereka (Anak Agung MW) tertahan di dalam kantor. Mereka coba hubungi lewat telepon, namun tidak bisa tersambung. Sekitar pukul 05.30 Wita lima orang korban yang berhasil kabur kembali ke TKP dan menemukan Anak Agung MW terkapar di garase," ungkap sumber kemarin sore.
Informasi dari sumber kedua menyebutkan para pelaku yang melakukan penyerangan sebanyak 25 orang. Sementara anggota Satpol PP yang ada di kantor saat itu berjumlah 14 orang. Ada lima orang anggota Satpol PP yang menderita luka-luka. Selain melukai lima orang, puluhan orang yang melakukan penyerangan itu merusak tiga unit mobil dan satu unit sepeda motor.
Penyerangan yang dilakukan oleh puluhan orang itu diduga berkaitan dengan operasi tempat hiburan malam di wilayah Denpasar Selatan. Razia yang digelar, Sabtu (25/11) malam pukul 23.00 Wita itu mengamankan 33 wanita. Usai razia mereka pulang ke kantor. Tak berselang lama datanglah puluhan orang tak dikenal itu langsung melakukan penyerangan. "Ada beberapa pelaku yang sudah ditangkap polisi," ungkap sumber.
Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi mengatakan peristiwa penyerangan kantor Satpol PP Kota Denpasar itu benar terjadi. Sayangnya dia belum bisa memberikan keterangan detail kasus tersebut dengan alasan masih melakukan penyelidikan. "Kejadian itu benar terjadi, namun seperti apa kronologisnya saya belum bisa menjelaskannya secara detail. Anggota kita di lapangan sedang melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku," tutur AKP Sukadi.
Terpisah Kasatpol PP Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Bawa Nendra mengungkapkan awalnya petugas Satpol PP menindak lanjuti keluhan warga yang merasa terganggu dengan adanya kebisingan di kawasan Jalan Danau Tempe, Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan pada, Sabtu (25/11) malam pukul 23.00 Wita. Saat itu petugas mengamankan 33 orang perempuan untuk dibawa ke kantor Satpol PP Kota Denpasar.
Malam itu ada beberapa motor yang berseliweran di kantor Satpol PP. Namun oleh petugas dikira masyarakat yang memang kebetulan lewat sehingga tak timbul kecurigaan. Hingga akhirnya sekitar pukul 04.30 Wita, sekelompok orang yang diperkirakan lebih dari sepuluh orang menyerang kantor Satpol PP. Akibat kejadian tersebut, dua orang petugas mengalami luka. “Ada satu yang membawa sejenis senjata air softgun, gagang senjata itu yang dipakai memukul petugas yang berjaga,” jelasnya.
Satu orang mengalami luka lecet dan berdarah di kepala, pipi lebam dan mata juga lebam. Petugas tersebut pun sampai saat ini masih dirawat di RSUD Wangaya Denpasar. Kemudian satu petugas lagi mengalami luka robek di pelipis hingga dijahit. Namun kata Bawa Nendra, mereka sudah bisa pulang setelah mendapat perawatan berupa tiga jahitan.
Selain melukai petugas, juga merusak dua unit mobil patroli. Dimana mobil patroli tersebut dipecahkan pada kaca depannya. Saat ini, petugas Satpol PP pun tetap berjaga di kantor. “Petugas ditugaskan oleh atasan untuk fokus berjaga di kantor. Kami tidak ada patroli dulu sementara,” katanya. Dengan kejadian itu kata dia, pihaknya langsung melaporkan kejadian ke Polsek Denpasar Timur (Dentim) untuk ditindaklanjuti. Ke depan, tidak ada evaluasi khusus terkait kejadian itu. Sebab, sebagai petugas sudah menjadi risiko tugas. Akan tetapi, dia hanya mengimbau agar tetap lebih waspada saat bertugas. 7 pol, mis
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar di Jalan Kecubung Nomor 4, Sumerta Kauh, Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar diserang orang tak dikenal (OTK) pada, Minggu (26/11) pagi pukul 04.30 Wita. Para pelaku menyerang personel Satpol PP yang sedang jaga saat itu.
Informasi dari sumber di lapangan ada dua versi. Pertama, orang yang melakukan penyerangan disebutkan sebanyak tujuh orang. Sementara korban yang diserang enam orang. Versi ini menyebutkan lima orang korban (anggota Satpol PP) berhasil kabur menyelamatkan diri dalam kondisi terluka. Sementara satu orang personel Satpol PP lainnya berhasil dihajar hingga terkapar di teras kantor tersebut.
Enam personel Satpol PP yang jadi korban penyerangan itu masing-masing berinisial Wayan W,53, selaku komandan regu (Danru) asal Abiansemal, Badung mengalami luka robek pada bibir, Nyoman B,52, (mengalami luka bengkak pada rahang kanan), I Ketut GA,52, luka robek dan bengkak pada kepala bagian belakang sebelah kiri, mata sebelah kiri luka dan bengkak pipi sebelah kiri, I Gusti AT,33, (alami luka robek pada dahi), I Made S,33, (alami luka pada dagu sebelah kanan), dan Anak Agung MW,24, (alami luka pada sekujur tubuh).
Pada saat penyerangan terjadi enam korban ini sempat melakukan perlawanan, namun tak berhasil mengusir para pelaku. Akhirnya lima orang korban (selain Anak Agung MW) pilih kabur dari lokasi TKP dan bersembunyi di rumah-rumah warga sekitar. Sementara Anak Agung MW berhasil ditahan para pelaku dan dihajar para pelaku. Setelah itu para pelaku pergi dan meninggalkan korban terkapar di garase kantor personel penegak Perda tersebut.
Sumber di lapangan menyebutkan sekitar pukul 04.30 Wita para korban hendak istirahat. Tiba-tiba pintu gerbang digedor-gedor orang tak dikenal tersebut. Korban Wayan W datang ke gerbang yang saat itu sudah terpasang gembok, namun belum terkunci. Setelah pintu terbuka para pelaku masuk dan menyerang para pelapor dan rekannya.
"Lima orang korban berhasil kabur bersembunyi di rumah warga sekitar. Dalam pelarian itu para korban saling kontak ternyata satu orang teman mereka (Anak Agung MW) tertahan di dalam kantor. Mereka coba hubungi lewat telepon, namun tidak bisa tersambung. Sekitar pukul 05.30 Wita lima orang korban yang berhasil kabur kembali ke TKP dan menemukan Anak Agung MW terkapar di garase," ungkap sumber kemarin sore.
Informasi dari sumber kedua menyebutkan para pelaku yang melakukan penyerangan sebanyak 25 orang. Sementara anggota Satpol PP yang ada di kantor saat itu berjumlah 14 orang. Ada lima orang anggota Satpol PP yang menderita luka-luka. Selain melukai lima orang, puluhan orang yang melakukan penyerangan itu merusak tiga unit mobil dan satu unit sepeda motor.
Penyerangan yang dilakukan oleh puluhan orang itu diduga berkaitan dengan operasi tempat hiburan malam di wilayah Denpasar Selatan. Razia yang digelar, Sabtu (25/11) malam pukul 23.00 Wita itu mengamankan 33 wanita. Usai razia mereka pulang ke kantor. Tak berselang lama datanglah puluhan orang tak dikenal itu langsung melakukan penyerangan. "Ada beberapa pelaku yang sudah ditangkap polisi," ungkap sumber.
Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi mengatakan peristiwa penyerangan kantor Satpol PP Kota Denpasar itu benar terjadi. Sayangnya dia belum bisa memberikan keterangan detail kasus tersebut dengan alasan masih melakukan penyelidikan. "Kejadian itu benar terjadi, namun seperti apa kronologisnya saya belum bisa menjelaskannya secara detail. Anggota kita di lapangan sedang melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku," tutur AKP Sukadi.
Terpisah Kasatpol PP Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Bawa Nendra mengungkapkan awalnya petugas Satpol PP menindak lanjuti keluhan warga yang merasa terganggu dengan adanya kebisingan di kawasan Jalan Danau Tempe, Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan pada, Sabtu (25/11) malam pukul 23.00 Wita. Saat itu petugas mengamankan 33 orang perempuan untuk dibawa ke kantor Satpol PP Kota Denpasar.
Malam itu ada beberapa motor yang berseliweran di kantor Satpol PP. Namun oleh petugas dikira masyarakat yang memang kebetulan lewat sehingga tak timbul kecurigaan. Hingga akhirnya sekitar pukul 04.30 Wita, sekelompok orang yang diperkirakan lebih dari sepuluh orang menyerang kantor Satpol PP. Akibat kejadian tersebut, dua orang petugas mengalami luka. “Ada satu yang membawa sejenis senjata air softgun, gagang senjata itu yang dipakai memukul petugas yang berjaga,” jelasnya.
Satu orang mengalami luka lecet dan berdarah di kepala, pipi lebam dan mata juga lebam. Petugas tersebut pun sampai saat ini masih dirawat di RSUD Wangaya Denpasar. Kemudian satu petugas lagi mengalami luka robek di pelipis hingga dijahit. Namun kata Bawa Nendra, mereka sudah bisa pulang setelah mendapat perawatan berupa tiga jahitan.
Selain melukai petugas, juga merusak dua unit mobil patroli. Dimana mobil patroli tersebut dipecahkan pada kaca depannya. Saat ini, petugas Satpol PP pun tetap berjaga di kantor. “Petugas ditugaskan oleh atasan untuk fokus berjaga di kantor. Kami tidak ada patroli dulu sementara,” katanya. Dengan kejadian itu kata dia, pihaknya langsung melaporkan kejadian ke Polsek Denpasar Timur (Dentim) untuk ditindaklanjuti. Ke depan, tidak ada evaluasi khusus terkait kejadian itu. Sebab, sebagai petugas sudah menjadi risiko tugas. Akan tetapi, dia hanya mengimbau agar tetap lebih waspada saat bertugas. 7 pol, mis
Komentar