Siswa SMAN 1 Bangli Dianiaya Teman
BANGLI, NusaBali - Salah seorang siswa SMAN 1 Bangli I Gede AA, diduga dianiaya oleh temannya hingga luka pada bagian mata kanan. Gede AA kini belum bisa mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.
Diduga, dia dipukul menggunakan minum kemasan (kaleng) oleh I Komang S. Gede AA dan pelaku sama-sama siswa kelas X, namun berbeda kelas.
Saat dikonfirmasi, orang tua Gede AA, I Nengah Soma Arta membenarkan anaknya mengalami luka pada bagian mata hingga dirawat dengan tindakan proses operasi. Dijelaskan, anaknya mengikuti kegiatan les pada salah satu tempat les di Bangli, Sabtu (18/11). Ketika itu, Gede AA ngobrol dan bercanda dengan temannya. Mereka sempat bermain lempar kertas.
"Saat itu kertas tersebut lewat di depan Komang S. Yang bersangkutan gebrak meja hingga HP anak saya jatuh. Saat itu anak saya diam saja," ungkapnya.
Pada Selasa (21/11) kembali mengikuti les. Gede AA sedang mengobrol dengan temannya. Sedangkan Komang S lewat di dekatnya. Tidak berselang lama baik Gede AA maupun Komang S pergi ke mini market untuk belanja. "Pada saat itu posisi anak saya di dalam mini market. Sementara di luar Komang S berkata ne ken panak Soma (yang mana anaknya Soma). Dari kata-kata terkesan menantang, padahal saya sendiri tidak tahu anak ini siapa," jelasnya.
Soma Arta mengaku jika dirinya mendengar hal tersebut dari saksi yang merupakan siswa dari sekolah lain. Menurutnya, saksi tersebut tidak ada keberpihakan kepada siapa pun. Mendengar perkataan tersebut, Gede AA keluar dari mini market dan menendang bagian kaki Komang S. "Tapi tendangannya tidak keras," ujarnya.
Kemudian Komang S, membawa mie dan mienya jatuh. Komang S juga membawa minuman kemasan kaleng. Minum kaleng yang masih utuh tersebut digunakan memukul Gede AA. Akibatnya, Gede AA mengalami luka mata kanan. "Anak saya sampai mendapat beberapa jahitan dan sampai sekarang belum bisa kemana-mana," kata Soma Arta.
Terkait kondisi ini, Soma Arta mengaku sudah melaporkan ke pihak sekolah. Namun, hingga kini belum ada tindakan apa-apa. Sehari setelah kejadian, memang dirinya diundang untuk mediasi, tetap bersamaan dengan operasi Gede AA. Soma Arta tidak bisa ikut mediasi itu. "Saat itu anak saya mau diambil Tindakan. Apakah saya harus meninggalkan anak untuk mediasi," ucapnya.
Dia pun menyayangkan tidak ada tindak lanjut dari sekolah. Komang S bisa leluasa mengikuti kegiatan sekolah. Sedangkan anaknya kini tidak bisa mengikuti ujian. "Paling tidak ada tindakan agar ada efek jera. Mungkin di skors. Tapi, nyatanya dia leluasa mengikuti ujian," sesal Soma Arta.
Dikatakan pula, dari pihak orang tua Komang S sempat menemuinya untuk meminta maaf. Setelah itu, tidak ada komunikasi lagi. Soma Arta mengaku, pihaknya sudah melakukan pengaduan ke Polres Bangli atas kasus ini. Rencananya, jika anak sudah membaik maka akan dilakukan pelaporan resmi. "Untuk pelaporan resmi, anaknya akan diminta keterangan," imbuhnya.
Sementara itu, pihak SMAN 1 Bangli belum bisa dimintai keterangan terkait persoalan tersebut.7esa
1
Komentar