Mega Bakar Semangat Ribuan Relawan Ganjar-Mahfud
Singgung Pihak Baru Berkuasa Bertindak Seperti Orba
JAKARTA, NusaBali - Ketum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membakar semangat ribuan organ relawan pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md (Ganjar-Mahfud) dari seluruh Pulau Jawa dalam Rakornas organ relawan pendukung Ganjar-Mahfud di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11).
Megawati juga mengatakan, tidak boleh ada pihak yang berusaha menekan rakyat di tengah situasi politik jelang Pemilu saat ini.
Apalagi, kata Megawati, pihak tersebut mencoba seolah-olah memberikan sesuatu kepada rakyat, tetapi tanpa melalui perundang-undangan yang ada di Indonesia. Dia pun menyinggung pihak yang baru berkuasa, tetapi bertindak seperti rezim otoriter Orde Baru (Orba). Meski, Megawati mengaku dirinya tak ingin berkata hal tersebut. Namun, Megawati mengaku sudah terlalu jengkel melihat situasi saat ini. Megawati meminta, agar rakyat tidak ditekan apalagi dipertontonkan oleh sejumlah pihak yang menabrak aturan dan perundang-undangan.
"Bolehkah kamu menekan rakyatmu. Bolehkah kamu memberikan apapun kepada rakyatmu tanpa melalui perundangan yang ada di Republik ini," tegas Megawati. Ribuan relawan pun bersorak ‘Tidak’. Presiden Ke-5 RI ini mengingatkan, pengorbanan para pendiri bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Di mana, seluruh lapisan masyarakat bersatu dan bergotong royong merebut kemerdekaan. Namun, Megawati pun menyinggung pihak yang baru berkuasa saat ini, tetapi bertindak tak sesuai aturan. Bahkan, dia menyebut seperti di zaman Orde Baru.
"Kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" kata Megawati dengan suara lantang. Megawati pun membakar semangat ribuan organ relawan dengan mengajak melawan ketidakbenaran. "Benar tidak? Merdeka, merdeka, merdeka. Menang kita. Ganjar-Mahfud satu putaran," ucap Megawati dengan penuh semangat. Ucapan Megawati langsung mendapat respon dari para relawan. Mereka menjawab lawan. "Lawan, lawan, lawan," imbuh ribuan relawan yang membuat Hall B Jiexpo Kemayoran bergemuruh.
Mega kemudian menggambarkan dirinya yang merasa ada yang tak adil dengan kondisi saat ini. Megawati pun menegaskan, meski dia seorang perempuan. Namun, dia adalah sosok petarung. "Biar ibu ini perempuan, tapi ibu petarung," tegas Megawati. Dalam kesempatan tersebut, Megawati meminta seluruh provinsi di Pulau Jawa bisa memenangkan Ganjar-Mahfud, termasuk di tempat kelahirannya, Jogjakarta. "Ini tempat kelahiran saya, Jogjakarta. Meski kecil, mesti menang," kata Megawati. Megawati pun, meminta para organ relawan pendukung Ganjar-Mahfud untuk langsung bekerja turun ke masyarakat.
Dia juga meminta, para ketua organ relawan turut memetakan basis suara dan dukungan di wilayahnya masing-masing. "Kalian itu mestinya sudah mulai dari sekarang, kerjanya sukarelawan, bukan jalan-jalan. Menjadi ketua organ relawan itu mesti kita petakan, lalu kita bisa lihat jumlah pemilih," papar Megawati. Megawati juga meminta organ relawan untuk turut memotret di lapangan terkait lansia serta orang-orang yang tak ingin memberikan hak pilih di Pemilu pada 14 Februari 2024. Menurut Megawati, mereka perlu dirangkul. "Jadi pertama katakan kepada rakyat dengan suara lantang, jangan golput (golongan putih), jangan tidak memilih dan katakan kembali pada mereka itu seperti saya katakan 'Who am I'," ungkap Megawati. 7 k22
Apalagi, kata Megawati, pihak tersebut mencoba seolah-olah memberikan sesuatu kepada rakyat, tetapi tanpa melalui perundang-undangan yang ada di Indonesia. Dia pun menyinggung pihak yang baru berkuasa, tetapi bertindak seperti rezim otoriter Orde Baru (Orba). Meski, Megawati mengaku dirinya tak ingin berkata hal tersebut. Namun, Megawati mengaku sudah terlalu jengkel melihat situasi saat ini. Megawati meminta, agar rakyat tidak ditekan apalagi dipertontonkan oleh sejumlah pihak yang menabrak aturan dan perundang-undangan.
"Bolehkah kamu menekan rakyatmu. Bolehkah kamu memberikan apapun kepada rakyatmu tanpa melalui perundangan yang ada di Republik ini," tegas Megawati. Ribuan relawan pun bersorak ‘Tidak’. Presiden Ke-5 RI ini mengingatkan, pengorbanan para pendiri bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Di mana, seluruh lapisan masyarakat bersatu dan bergotong royong merebut kemerdekaan. Namun, Megawati pun menyinggung pihak yang baru berkuasa saat ini, tetapi bertindak tak sesuai aturan. Bahkan, dia menyebut seperti di zaman Orde Baru.
"Kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" kata Megawati dengan suara lantang. Megawati pun membakar semangat ribuan organ relawan dengan mengajak melawan ketidakbenaran. "Benar tidak? Merdeka, merdeka, merdeka. Menang kita. Ganjar-Mahfud satu putaran," ucap Megawati dengan penuh semangat. Ucapan Megawati langsung mendapat respon dari para relawan. Mereka menjawab lawan. "Lawan, lawan, lawan," imbuh ribuan relawan yang membuat Hall B Jiexpo Kemayoran bergemuruh.
Mega kemudian menggambarkan dirinya yang merasa ada yang tak adil dengan kondisi saat ini. Megawati pun menegaskan, meski dia seorang perempuan. Namun, dia adalah sosok petarung. "Biar ibu ini perempuan, tapi ibu petarung," tegas Megawati. Dalam kesempatan tersebut, Megawati meminta seluruh provinsi di Pulau Jawa bisa memenangkan Ganjar-Mahfud, termasuk di tempat kelahirannya, Jogjakarta. "Ini tempat kelahiran saya, Jogjakarta. Meski kecil, mesti menang," kata Megawati. Megawati pun, meminta para organ relawan pendukung Ganjar-Mahfud untuk langsung bekerja turun ke masyarakat.
Dia juga meminta, para ketua organ relawan turut memetakan basis suara dan dukungan di wilayahnya masing-masing. "Kalian itu mestinya sudah mulai dari sekarang, kerjanya sukarelawan, bukan jalan-jalan. Menjadi ketua organ relawan itu mesti kita petakan, lalu kita bisa lihat jumlah pemilih," papar Megawati. Megawati juga meminta organ relawan untuk turut memotret di lapangan terkait lansia serta orang-orang yang tak ingin memberikan hak pilih di Pemilu pada 14 Februari 2024. Menurut Megawati, mereka perlu dirangkul. "Jadi pertama katakan kepada rakyat dengan suara lantang, jangan golput (golongan putih), jangan tidak memilih dan katakan kembali pada mereka itu seperti saya katakan 'Who am I'," ungkap Megawati. 7 k22
Komentar